Metode Pengembangan Sistem Perancangan sistem Informasi Georafis kebakaran : studi kasus suku dinas pemadam kebakaran jakarta timur

41

3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan untuk perancangan dan pengembangan sistem yang akan dibuat ini menggunakan metode terstruktur yang didasari pada pengembangan Model Waterfall , yang urutan kegiatannya digambarkan dibawah ini. Gambar 3.1 Pengembangan Sistem dengan Model Waterfall Prahasta 2002

3.2.1 Rekayasa Sistem

Tahap rekayasa sistem merupakan tahap awal dalam pengembangan sistem informasi yang bertujuan mengumpulkan kebutuhan-kebutuhan baik berupa informasi atau kendala-kendala yang ada pada sistem yang berjalan serta merumuskan suatu perencanaan dalam pengembangan suatu sistem informasi. Adapun cara yang dilakukan penulis pada tahap ini adalah mengetahui Latar Belakang Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur, Rekayasa Sistem Analisis Sistem Perancangan Pemrograman Pengujian Operasi dan Pemeliharaan 42 mengetahui tugas dan fungsi Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur, mengetahui struktur organisasi Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur.

3.2.2 Analisis Sistem

Pada tahap ini, proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan ke perangkat lunak. Dapat di bentuk domain informasi, fungsi dan performansi yang dibutuhkan . Adapun cara yang dilakukan penulis pada tahap ini adalah mengetahui kondisi Sistem yang Sedang Berjalan, Kebutuhan Sistem Yang Sedang Berjalan, Usulan Pemecahan Masalah.

3.2.3 Perancangan Design

Pada tahap ini dilakukan proses mengubah kebutuhan- kebutuhan menjadi bentuk karakteristik yang dimengerti perangkat lunak. Tahap perancangan ini harus didokumentasikan dengan baik dan menjadi bagian konfigurasi perangkat lunak. Pada tahap ini gambaran sistem SIGK akan dibuat dengan tools perancangan yaitu Data Flow Diagram, Perancangan Kamus Data, Perancangan Basis Data, Perancangan Input Output . untuk symbol-symbol yang digunakan dapat dilihat pada daftar symbol .

3.2.4 Penulisan Program Coding

Hasil perancangan sebelumnya harus diubah menjadi bentuk yang dimengerti mesin komputer. Maka dilakukan langkah penulisan 43 program. Jika hasil perancangannya detail, maka coding dapat dicapai dengan baik. Pada tahap ini penulis membuat aplikasi berbasis desktop menggunakan Script Avenue yang ada pada ArcView Gis 3.3 . Berikut ini perancangan algoritma penulisan program SIGK.

3.2.5 Pengujian Testing

Setelah kode program selesai dibuat, dan program dapat berjalan, testing dapat dimulai. Testing difokuskan pada logika pemrograman dari perangkat lunak, fungsi menu, tools, button, dan mencari segala kemungkinan kesalahan. Memeriksa apakah hasilnya sesuai dengan yang diinginkan. Pada tahap pengujian ini dilakukan installasi pemasangan sistem secara utuh untuk dipergunakan pada Suku Dinas Pemadam Kebakaran Kotamadya Jakarta Timur.

3.2.6 Operasi dan Pemeliharaan

Setelah aplikasi SIGK diberikan pada user, mungkin dapat ditemui error ketika dijalankan dilingkungan user. Atau mungkin user meminta penambahan fungsi, hal ini menyebabkan faktor maintenance pemeliharaan ini menjadi penting dalam penggunaan metode ini. Pemeliharaan ini dapat berpengaruh pada semua langkah yang dilakukan sebelumnya. Pada tahap ini dilakukan kegiatan perawatan maintenance, serta review sistem untuk mengetahui apakah sistem masih sesuai dengan kebutuhan user atau tidak. 44

3.3 Kerangka Berfikir