Sistem Informasi Geografis Perancangan sistem Informasi Georafis kebakaran : studi kasus suku dinas pemadam kebakaran jakarta timur

13 yang telah diproses dan menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penggunanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan.

2.1.4 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Ladjamudin 2005, p13, definisi Sistem informasi yaitu, a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen- komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi. Sistem informasi menurut Budihar dalam prahasta 2002, p40 dapat diartikan sebagai suatu sistem manusia-mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam organisasi. Dari pendapat beberapa pendapat diatas, secara singkat dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah sistem yang berguna untuk menghasilkan informasi dari data yang tersedia, dan digunakan untuk mendukung tindakan dalam mengambil keputusan dalam organisasi.

2.2 Sistem Informasi Geografis

2.2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis SIG

Pada awalnya, data geografi hanya disajikan di atas peta dengan menggunakan simbol, garis, dan warna. Peta adalah media yang efektif 14 baik sebagai alat presentasi maupun tempat penyimpanan data geografis. Tetapi media peta ini memiliki kelemahan atau keterbatasan informasi-informasi yang tersimpan dalam peta yang telah diproses dan dipresentasikan dengan suatu cara tertentu, dan biasanya untuk tujuan tertentu pula, yang sudah dimanipulasi sehingga bersifat statis. Bila dibandingkan dengan peta, SIG memiliki keunggulan yang melekat karena penyimpanan data dan presentasinya dipisahkan. Dengan demikian, data dapat dipresentasikan dalam berbagai cara dan bentuk. Berbeda dengan sistem informasi lainnya, SIG membantu pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan bidang-bidang spasial dan geo-informasi. Salah satu keuntungan teknologi SIG adalah kemampuannya dalam menyediakan data atau informasi berkaitan dengan keruangan spasial. Hasil analisis data geografi dapat disajikan dalam media peta, laporan atau keduanya. Peta dipakai untuk menampilkan hubungan geografi suatu data, sementara itu laporan sangat tepat untuk merangkum data tabular dan mendokumentasikan suatu nilai hasil perhitungan atau analisis. Secara singkat, SIG mampu mengolah gambar visual sekaligus mengolah basisdata.

2.2.2 Pengertian Sistem Informasi Geografis SIG

SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan capturing, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, menganalisa, dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan posisi di permukaan bumi. Rise dalam prahasta 2002, p54 15 SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia brainware, organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi. Chrisman dalam prahasta 2002, p55

2.2.3 Komponen Sistem Informasi Geografis

Menurut prahasta 2002, p58 Sistem Informasi Geografis terdiri dari empat komponen utama yang terintergrasi menjadi satu kesatuan, yaitu: a. Perangkat keras, Perangkat keras yang sering digunakan untuk SIG adalah komputer PC, mouse, digitizer, printer dan plotter untuk pengolahan, dan scanner. untuk konversi data ke dalam bentuk digital. b. Perangkat lunak, Perangkat lunak SIG menyediakan fungsi untuk masukan, menyimpan, menganalisis dan menampilkan data dalam bentuk geografis. Perangkat lunak SIG yang umum digunakan adalah Mapinfo, ArcView, Autocad Map. c. Data dan informasi geografis, SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data yang diperlukan baik secara langsung dengan cara dijitasi data spasial dari peta dan masukan data atributnya dari tabel, laporan dengan menggunakan keyboard, maupun secara tidak langsung dengan cara mengimpornya dari perangkat lunak SIG 16 lainnya. Data geografis juga dapat diperoleh dengan membelinya dari penyedia jasa peta. d. User, proyek SIG akan berhasil jika diatur dengan baik dan dikerjakan oleh orang-orang yang memilki keahlian untuk setiap tahapan implementasi SIG.

2.2.4 Subsistem Sistem Informasi Geografis

Subsistem SIG merupakan seluruh kesatuan cara kerja SIG yang dapat merepresentasikan kondisi dunia nyata ke dalam komputer seperti pada peta yang mampu merepresentasikan keadaan dunia nyata diatas kertas. Adapun proses untuk merepresentasikannya adalah sebagai berikut Menurut prahasta 2002, p56 Sistem Informasi Geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut: a. Data Input, Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan data dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber dan bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan Gambar 2.1 Subsistem SIG 17 format-format data-data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG. b. Data output, Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data, baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti tabel, grafik dan peta. c. Data Management, Subsistem ini mengorganisasikan data spasial maupun data atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit. d. Data Manipulation dan Analysis, Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG dan melakukan manipulasi serta pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

2.2.5 Model Data pada Sistem Informasi Geografis

Menurut prahasta 2002, p146 dalam pengolahan data SIG, terdapat 2 jenis data, yaitu data spasial dan data non-spasial atribut yang saling melengkapi. Data spasial keruangan, yaitu data yang menunjukkan ruang, lokasi atau tempat-tempat di permukaan bumi. Data spasial berasal dari peta analog, foto udara dan penginderaan jauh dalam bentuk cetak kertas atau digital. Data atribut deskriptis, yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat. Atribut menjelaskan suatu informasi dari suatu keruangan. 18 Data atribut diperoleh dari catatan lapangan, statistik, sensus dan tabular data yang disimpan dalam bentuk tabel lainnya. Pada SIG, data spasial dan data atribut disajikan dalam bentuk titik node, garis arc, dan bidang polygon melalui 2 model, yaitu : a. Model Data Raster Menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial menggunakan struktur matriks atau pixel picture cell yang tersusun membentuk grid. Umumnya sel-sel berbentuk bujur sangkar atau empat persegi panjang, tetapi bisa juga berupa segitiga atau persegi enam. Akurasi pada model raster sangat bergantung pada resolusi jumlah pixel yang termuat dalam suatu gambar yang digunakan. Gambar 2.2 Data Raster b. Model Data Vektor Menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial menggunakan titik-titik, garis, dan polygon beserta atributnya. Bentuk-bentuk dasar representasi data spasial ini, di dalam model 19 data vektor didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi x,y. Gambar 2.3 Data Vektor

2.2.6 Kemampuan Sistem Informasi Geografis

Menurut prahasta 2002, p72 Secara jelas, kemampuan SIG juga dapat dilihat dari pengertian atau definisinya. Kemampuan- kemampuan SIG yang diambil dari beberapa definisi SIG yaitu: a. Memasukan dan mengumpulkan data geografi b. Mengintegrasikan data geografi c. Memeriksa, meng-update data geografi d. Menyimpan dan memanggil kembali data e. Mempresentasikan atau menampilkan data geografi f. mengelola data geografi g. Memanipulasi data geografi h. Menganalisis data geografi 20 i. Menghasilkan keluaran output data geografi dalam bentuk peta tematik view dan layout, table, grafik chart, laporan report, dan lainnya baik dalam bentuk softcopy ataupun hardcopy.

2.2.7 Fungsi Analisis pada Sistem Informasi Geografis

Menurut prahasta 2002, p73 Kemampuan SIG dapat juga dikenali dari fungsi-fungsi analisis yang dapat dilakukannya. Secara umum, terdapat dua jenis fungsi analisis dalam SIG yaitu fungsi analisis atribut dan fungsi analisis spasial. Fungsi analisis atribut terdiri dari operasi dasar sistem pengelolaan basisdata DBMS dan perluasannya: a. Operasi dasar basisdata mencakup : 1 Membuat basisdata baru, 2 Menghapus basisdata, 3 Membuat tabel basisdata, 4 Menghapus tabel basisdata, 5 Mengisi dan menyisipkan data ke dalam tabel, 6 Membaca dan mencari data dari tabel basisdata, 7 mengubah dan meng-edit data yang terdapat di dalam tabel basisdata, 8 Menghapus data dari tabel basisdata, 9 Membuat indeks untuk setiap tabel basisdata. b. Perluasan operasi basisdata seperti : 1 Membaca dan menulis basisdata dalam sistem basisdata yang lain, 2 Dapat berkomunikasi dengan sistem basisdata yang lain, 3 Dapat menggunakan bahasa basisdata standar, 4 Operasi-operasi atau fungsi analisis lain yang sudah rutin digunakan di dalam sistem basisdata. 21 Sedangkan fungsi analisis spasial terdiri dari operasi seperti berikut ini: a. Klasifikasi: fungsi ini mengklasifikasikan atau mengklasifikasikan kembali suatu data spasial atau atribut menjadi data spasial yang baru dengan menggunakan kriteria tertentu. b. Network : fungsi ini merujuk data spasial titik-titik point atau garis-garis lines sebagai suatu jaringan yang tidak terpisahkan. c. Overlay: menghasilkan data spasial baru dari minimal dua data yang menjadi masukannya. d. Buffer: menghasilkan data spasial baru yang berbentuk polygon atau zone dengan jarak tertentu dari data spasial yang menjadi masukannya. e. 3D analysis: fungsi ini terdiri dari sub-sub fungsi yang berhubungan dengan presentasi data spasial dalam ruang 3 dimensi.

2.2.8 Perangkat Lunak Sistem Informasi Geografis

a. Arcview 3.3 Perangkat lunak merupakan salah satu dari empat komponen utama SIG. Perangkat lunak SIG harus dapat menyediakan fungsi untuk masukan, menyimpan, menganalisis dan menampilkan data dalam bentuk geografis. ArcView 3.3 merupakan salah satu dari sekian banyak perangkat lunak SIG yang dapat menyediakan fungsi-fungsi tersebut. 22 Perangkat lunak ArcView adalah alat tools yang paling banyak digunakan pada saat ini karena kemudahan yang dimilikinya. ArcView memungkinkan kita untuk melakukan organisasi, menyusun, menggambarkan dan menganalisis peta atau informasi spasial. ArcView menyediakan sebuah perangkat kerja guna pembuatan keputusan spasial, dan mempunyai kemampuan untuk menggambarkan, menyelidiki, atau mengevaluasi, melakukan query, dan menganalisis data spasial. Pekerjaan mengubah simbol peta, menambah gambar citra atau grafik, menempatkan tanda arah utara, skala batang dan judul, serta mencetak peta yang kualitasnya baik, dapat dilakukan secara cepat dengan menggunakan ArcView. ArcView bekerja dengan data tabular, citra, textfile data spreadsheet dan data grafik. Selain itu ArcView juga dapat melakukan komunikasi dengan produk perangkat lunak lain, dimana kita dapat mengganti data tanpa melakukan konversi dan tanpa perlu meninggalkan atau keluar dari area kerja ArcView. Nuarsa 2005 p1-23 b. Bahasa Pemrograman Avenue Menurut prahasta 2004, p1 Avenue merupakan bahasa pemrograman yang hadir bersama dengan ArcView terintegrasi dengan paket standar. Bahasa pemrograman script ini merupakan sarana atau tool yang efektif dan efisien yang dapat digunakan 23 untuk meng-customize dan mengembangkan aplikasi-aplikasi yang dibuat dengan perangkat SIG Arcview. Dengan Avenue, secara umum para pengguna dapat melakukan aktifitas-aktifitas sebagai berikut ; 1. Meng-customize tampilan Arcview menyembunyikan dan atau memunculkan control dari para penggunannya. 2. Memodifikasi menu dan tools standar Arcview. 3. membuat menu dan tools baru untuk memenuhi kebutuhan pengguna. 4. Mengotomasikan proses integrasi aplikasi-aplikasi Arcview dengan aplikasi-aplikasi lain. 5. Mengembangkan fungsi dan prosedur baris-baris kode yang membentuk suatu proses yang lebih besar yang diperlukan di dalam aplikasi.

2.3 Proses Pengembangan Sistem