18
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian : Post Test Only Control Group Design
Jenis Penelitian : Eksperimental Laboratorium
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Pembuatan ekstrak kulit buah delima dilakukan di Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi USU, sedangkan pengujian efektivitas ekstrak kulit
buah delima terhadap bakteri Aa dilakukan di Rumah Sakit Penyakit Tropik Infeksi UNAIR.
Waktu penelitian dimulai dari Sepetember 2013- Desember 2013.
3.3 Sampel dan Besar Sampel Penelitian 3.3.1
. Sampel
. Penelitian
Koloni Aggregatibacter actinomycetemcomitans yang telah diisolasi dan dibiakkan dalam media
Tryptic Soy Agar TSA.
3.3.2 Besar Sampel Penelitian
Penentuan besar sampel dilakukan berdasarkan standar Laboratorium Pusat Penyakit Tropis Universitas Airlangga. Jumlah pengulangan yang dilakukan pada
penelitian ini menggunakan rumus Federer, yaitu
6-1r-1 ≥ 15
5r-5 ≥ 15
5r ≥ 20
r ≥ 4
Jumlah perlakuan ulang r yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 kali pengulangan.
t-1r-1 ≥
15
Keterangan: t : jumlah perlakuan dalam penelitian
r : jumlah perlakuan ulang sampel
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan penelitian Bhadbade dkk yang menguji efektivitas ekstrak buah delima terhadap bakteri Aa diperoleh nilai KHM sebesar 6,25. Oleh karena itu,
ekstrak kulit buah delima yang digunakan dalam menguji nilai KHM dan KBM pada penelitian ini dimulai dari konsentrasi 25, 12,5, 6,25, 3,125, 1,6125 dan
0,8. a.
Penentuan nilai KHM Bahan coba dibagi ke dalam 6 kelompok dengan 2 kontrol, yaitu:
• Kelompok I : ekstrak dengan konsentrasi 25 =4 sampel
• Kelompok II : ekstrak dengan konsentrasi 12,5 = 4 sampel
• Kelompok III : ekstrak dengan konsentrasi 6,25 = 4 sampel
• Kelompok IV : ekstrak dengan konsentrasi 3,125 =4 sampel
• Kelompok V : ekstrak dengan konsentrasi 1,6125 =4 sampel
• Kelompok VI : ekstrak dengan konsentrasi 0,8 = 4 sampel
• Kelompok VII : kontrol Mac Farland
= 1 sampel • Kelompok VIII : kontrol negatif ekstrak kulit buah delima tanpa
suspensi Aa = 1 sampel
Jumlah sampel = 26 sampel Dari masing-masing konsentrasi dilakukan dilusi pengenceran untuk
mendapatkan konsentrasi minimal yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. b.Penentuan nilai KBM
Dari hasil penentuan nilai KHM diperoleh beberapa kelompok yang dilanjutkan dengan perhitungan jumlah koloni bakteri dengan metode Drop Plate
Miles Mesra. • Kelompok I
: ekstrak dengan konsentrasi 25 = 4 sampel • Kelompok II
: ekstrak dengan konsentrasi 12,5 = 4 sampel • Kelompok III
: ekstrak dengan konsentrasi 6,25 = 4 sampel • Kelompok IV
: ekstrak dengan konsentrasi 3,125 = 4 sampel • Kelompok V
: ekstrak dengan konsentrasi 1,6125 = 4 sampel • Kelompok VI
: ekstrak dengan konsentrasi 0,8 = 4 sampel
Universitas Sumatera Utara
• Kelompok VII : kontrol Mac Farland
= 1 sampel • Kelompok VIII : kontrol negatif ekstrak kulit buah delima tanpa
suspensi Aa = 1 sampel
Jumlah sampel = 26 sampel
3.4 Variabel Penelitian Variabel Bebas
Ekstrak kulit buah delima dengan pelarut etanol dengan konsentrasi 25, 12,5, 6,25, 3,125 , 1,6125 dan 0,8.
Variabel Terikat
Pertumbuhan bakteri Aa pada media Tryptic Soy Agar TSA
dengan pengukuran nilai KHM dan KBM.
Variabel Terkendali
a. Asal buah delima Sawahlunto, Sumatera Barat
b. Konsentrasi etanol yang dipakai 70 c.
Suspensi Aa serotype C d. Media pertumbuhan
Tryptic Soy Agar TSA e.
Suhu yang digunakan untuk menumbuhkan Aa 37°� f.
Waktu yang digunakan untuk mengamati pertumbuhan atau pembiakan Aa yaitu 24 jam
Variabel Tidak Terkendali
a. Lama penyimpanan buah delima
b. Lama penyimpanan, lama pengiriman, suhu saat pengiriman ekstrak kulit buah delima ke laboratorium
3.5 Definisi Operasional
a. Ekstrak buah delima pelarut etanol adalah ekstrak yang diperoleh dengan
melakukan ekstraksi buah delima yang telah diperkolasi dengan pelarut etanol 70 sehingga diperoleh ekstrak kental buah delima.
Universitas Sumatera Utara
b. Koloni Aa adalah bakteri Aa yang berasal dari stem cell Aa serotype C dan kemudian dikultur pada media
Tryptic Soy Agar TSA dalam suasana anaerob.
c. Konsentrasi Hambat Minimum KHM adalah konsentrasi minimal bahan
coba yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri setelah diinkubasi selama 24 jam dan tidak tumbuh koloni bakteri pada media perbenihan dengan menggunakan
metode dilusi. d. Konsentrasi Bunuh Minimum KBM adalah konsentrasi minimal bahan
coba yang dapat membunuh 99,9 atau 100 bakteri setelah dilakukan uji dilusi selama 24 jam, dengan cara menghitung jumlah koloni bakteri pada media padat
menggunakan metode Drop Plate Miles Mesra.
3.6 Bahan dan Alat Penelitian 3.6.1 Bahan Penelitian