Kromatografi lapis tipis Kromatografi

13 zat cair. Kromatografi serapan dikenal jika fase diam berupa zat, jika zat cair dikenal sebagai kromatografi partisi Sastrohamidjojo, 1985. Pemisahan dan pemurnian kandungan tumbuhan dilakukan dengan menggunakan salah satu atau gabungan dari beberapa teknik tersebut dan dapat digunakan pada skala mikro maupun makro Harborne, 1987.

2.4.1 Kromatografi lapis tipis

Kromatografi lapis tipis ialah metode pemisahan fisikokimia. Lapisan pemisah terdiri atas bahan berbutir-butir fase diam, ditempatkan pada penyangga berupa plat kaca, logam atau lapisan yang cocok. Plat dimasukkan ke bejana tertutup rapat yang berisi larutan pengembang yang cocok fase gerak sehingga pemisahan terjadi dengan cara perambatan kapiler pengembangan Stahl, 1985. Fase gerak akan bergerak sepanjang fase diam karena pengaruh kapiler pada pengembangan secara menaik ascending atau karena pengaruh gravitasi pada pengembangan secara menurun descending Gandjar dan Rohman, 2007. Fasa diam penyerap dapat dibagi dua, yaitu jenis polar dan non polar. Penyerap polar meliputi berbagai oksida organik seperti silika, alumina, magnesium dan lain sebagainya. Penyerap nonpolar yang biasa digunakan adalah arang. Fase diam ditempatkan pada penyangga berupa plat gelas, logam, atau lapisan yang cocok kemudian senyawa yang tidak berwarna harus ditampakkandideteksi dengan penampang noda yang sesuai Gritter, et al., 1991 Pendeteksian bercak hasil pemisahan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pengamatan dengan sinar ultraviolet adalah cara sederhana yang dilakukan untuk senyawa tak berwarna. Beberapa senyawa organik berfluorosensi jika disinari dengan sinar ultraviolet gelombang pendek 254 nm atau gelombang panjang 366 nm. Cara lain apabila senyawa tidak dapat dideteksi dengan sinar Universitas Sumatera Utara 14 ultraviolet maka harus dicoba dengan penyemprotan pereaksi yang membuat bercak tersebut tampak tanpa pemanasan, kemudian bila perlu dilakukan pemanasan Gandjar dan Rohman, 2007. Mengidentifikasi noda-noda dalam kromatografi digunakan harga Rf yang didefinisikan sebagai berikut Sastrohamidjojo,1990: Rf = jarak yang ditempuh oleh senyawa dari titik penotolan jarak yang ditempuh oleh pelarut dari titik penotolan Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga Rf Sastrohamidjojo, 1990: 1. Struktur kimia 2. Sifat dari penyerap 3. Tebal dan kerataan dari lapisan penyerap 4. Pelarut dan derajat kemurniannya 5. Derajat kejenuhan bejana pengembangan 6. Teknik percobaan 7. Jumlah cuplikan yang digunakan 8. Suhu 9. Kesetimbangan

2.4.2 Kromatografi lapis tipis preparatif