23
3.8 Pemeriksaan Karakteristik Simplisia
Pemeriksaan karakteristik simplisia meliputi penetapan kadar air, kadar sari larut dalam air, kadar sari yang dalam etanol, kadar abu total, dan kadar abu
yang tidak larut dalam asam.
3.8.1 Penetapan kadar air
Penetapan kadar air dilakukan dengan metode Azeotropi destilasi toluena Ditjen POM R.I., 1995.
Cara kerja: 1.
Penjenuhan toluena Sebanyak 200 ml toluena dan 2 ml air suling dimasukkan ke dalam labu
alas bulat, didestilasi selama 2 jam kemudian toluena didinginkan dengan cara didiamkan selama 30 menit dan volume air pada tabung penerima dibaca dengan
0,05 ml Ditjen POM RI, 1995. 2.
Penetapan kadar air simplisia Sebanyak 5 g serbuk simplisia yang telah ditimbang seksama dimasukkan
ke dalam labu alas bulat yang berisi toluena tersebut, lalu dipanaskan hati-hati selama 15 menit hingga toluena mendidih. Kecepatan tetesan diatur lebih kurang
2 tetesan per detik, sampai sebagian air terdestilasi, kemudian kecepatan destilasi dinaikkan hingga 4 tetes per detik hingga semua air terdestilasi. Bagian dalam
pendingin dibilas dengan toluena. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit, kemudian tabung penerima dibiarkan dingin sampai suhu kamar. Setelah air dan toluena
memisah sempurna, volume air dibaca dengan ketelitian 0,05 ml. Selisih kedua volume air dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang
diperiksa Ditjen POM RI, 1995.
Universitas Sumatera Utara
24
3.8.2 Penetapan kadar sari larut dalam air
Sebanyak 5 g serbuk yang telah dikeringkan di udara dimaserasi selama 24 jam dengan 100 ml air-kloroform dalam labu bersumbat sambil berkali-kali
dikocok selama 6 jam pertama kemudian dibiarkan selama 18 jam lalu disaring. Sejumlah 20 ml filtrat diuapkan hingga kering dalam cawan penguap berdasar rata
yang telah ditara. Sisa dipanaskan pada suhu 105 ˚C sampai bobot tetap. Kadar sari
larut dalam air dihitung dengan persen terhadap bahan yang telah kering Ditjen POM RI, 1995.
3.8.3 Penetapan kadar sari larut dalam etanol
Sebanyak 5 g serbuk yang telah dikeringkan di udara dimaserasi selama 24 jam dengan 100 ml etanol 96 dalam labu bersumbat sambil dikocok selama 18
jam kemudian disaring cepat untuk menghindari penguapan etanol 96. Sejumlah 20 ml filtrat diuapkan sampai kering dalam cawan penguap berdasar rata yang
telah ditara dan sisanya dipanaskan pada suhu 105 ˚C sampai bobot tetap. Kadar
sari larut dalam etanol dihitung dalam persen terhadap bahan yang telah kering Ditjen POM RI, 1995.
3.8.4 Penetapan kadar abu total