2.1.5 Rasio Keuangan 2.1.5.1 Rasio Likuiditas
Harahap 2008:301 menyatakan bahwa rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan
kewajiban jangka pendeknya. Salah satu rasio likuiditas yang sering digunakan adalah rasio lancar atau current ratio, yaitu rasio
yang membandingkan antara aset lancar yang dimiliki perusahaan dengan liabilitas kewajiban lancarnya. Rasio ini menunjukkan
sejauh mana aset lancar menutupi liabilitas lancar. Semakin besar perbandingan aset lancar dengan liabilitas lancar, maka semakin
tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Apabila current ratio ini 1:1atau 100 ini berarti
bahwa aset lancar dapat menutupi semua liabilitas lancar. Current ratio yang lebih aman adalah jika berada diatas 1 atau diatas 100,
artinya aset lancar harus jauh diatas jumlah liabilitas lancar. Rumus Current Ratio antara lain :
Current Ratio =
������� ������ ������� �����������
Dalam hubungannya dengan likuiditas, semakin kecil current ratio maka perusahaan kurang likuid sehingga kesulitan membayar para
kreditur, maka auditor kemungkinan besar akan memberikan opini audit going concern.
Universitas Sumatera Utara
2.1.5.2 Rasio Profitabilitas
Profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan Kasmir 2008:196.
Profitabilitas ini memberikan gambaran seberapa efektif perusahaan beroperasi sehingga memberikan keuntungan bagi
perusahaan. Tingkat profitabilitas yang tinggi dapat mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk going concern.
Profitabilitas yang tinggi juga dapat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Dalam penelitian ini,
rasio profitabilitas yang digunakan adalah rasio ROA Return on Assets. Menurut Harahap 2008:305 ROA menunjukkan berapa
besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aset, semakin besar rasionya semakin bagus karena perusahaan dianggap
mampu dalam menggunakan aset yang dimilikinya secara efektif untuk menghasilkan laba.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Return On Assets =
��� ������ ����� ������
2.1.5.3 Rasio Solvabilitas
Menurut Harahap 2008:303 : “rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi”.
Universitas Sumatera Utara
Rasio ini dapat dihitung dari pos-pos yang sifatnya jangka panjang seperti aset tetap dan liabilitas kewajiban jangka panjang.
Tingkat solvabilitas perusahaan dapat diukur dengan debt to total assets. Debt to total assets menunjukkan sejauh mana utang dapat
ditutupi oleh aset, semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan sehingga auditor
cenderung memberikan opini audit going concern. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus :
Debt to Total Assets =
����� ����������� ����� ������
2.1.6 Ukuran Kantor Akuntan Publik KAP