opini going concern suatu perusahaan dalam laporan auditnya, jika auditor memiliki kesangsian akan kelangsungan hidup perusahaan yang diaudit.
Masalah timbul ketika banyak terjadi kegagalan audit audit failures menyangkut opini going concern. Beberapa penyebabnya antara lain, masalah
selffulfilling prophecy yang mengakibatkan auditor enggan mengungkapkan status going concern dalam laporan audit. Hal ini terkait dengan kekhawatiran
auditor tentang akibat pemberian opini going concern yang justru dapat mempercepat kegagalan perusahaan yang bermasalah. Namun dilain pihak,
opini going concern yang diungkapkan dengan segera dapat mempercepat upaya penyelamatan perusahaan yang bermasalah Mayangsari, 2003.
2.1.2 Teori Signalling
Teori signalling memberikan indikasi bahwa perusahaan akan memilih auditor berkualitas tinggi untuk menunjukkan kinerja superior
mereka. Menurut Scott 2001 dalam Komalasari 2004, manajer yang rasional tidak akan memilih auditor berkualitas tinggi dan membayar fee yang
tinggi apabila karakteristik perusahaan tidak baik. Argumen ini didasari anggapan bahwa auditor berkualitas tinggi, yang dicerminkan dengan ukuran
KAP Kantor Akuntan Publik, akan mampu mendeteksi karakteristik perusahaan yang tidak baik dan menyampaikannya kepada publik sehingga
investor tidak mau menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Auditor 2.1.3.1 Pengertian Auditor
Auditor adalah akuntan publik yang memberikan jasa audit. Jasa audit mencakup pemerolehan dan penilaian bukti yang mendaasari laporan
keuangan historis suatu entitas yang berisi asersi yang dibuat oleh manajemen entitas tersebut Mulyadi 2002:5.
Menurut Rahayu 2009 : 13, terdapat tiga jenis auditor antara lain : 1.
Auditor Independen Akuntan Publik Auditor Independen adalah auditor yang berasal dari
Kantor Akuntan Publik dan bertanggung jawab atas audit laporan keuangan historis auditee-nya.
Independen dimaksudkan sebagai sikap mental auditor yang memiliki integritas tinggi, obyektif pada
permasalahan yang timbul dan tidak memihak pada kepentingan manapun.
2. Auditor Pemerintah
Auditor Pemerintah adalah auditor yang berasal dari lembaga pemeriksa pemerintah. Di Indonesia lembaga
yang bertanggung jawab secara fungsional atas pengawasan terhadap kekayaan atau keuangan negara
adalah Badan Pemeriksa Keuangan BPK sebagai lembaga pada tingkat tertinggi, Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan BPKP dan Inspektorat Jenderal Itjen yang ada pada departemen-departemen
pemerintah. Fungsi auditor pemeritah adalah melakukan audit atas keuangan negara pada instansi-
instansi atau perusahaan-perusahaan yang sahamnya dimiliki pemerintah.
3. Auditor Internal
Auditor Internal adalah pegawai dari suatu organisasiperusahaan yang bekerja di organisasi
tersebut untuk melakukan audit bagi kepentingan manajemen perusahaan yang bersangkutan, dengan
tujuan untuk membantu manajemen organisasi untuk mengetahui kepatuhan para pelaksana operasional
organisasi terhadap kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam rangka untuk membuat keputusan yang tepat tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan bisnisnya, auditor
berkewajiban untuk ISA 570, paragraf 9 : obtain sufficient appropriate audit evidence regarding the
appropriateness of management’s use of the going concern assumption in the preparation of the financial statements;
conclude, based on the audit evidence obtained, whether a material uncertainty exists related to events or conditions that may
cast significant doubt on the entity’s ability to continue as a going concern; and determine the implications for the auditor’s report.
memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat mengenai ketepatan penggunaan manajemen akan asumsi going concern dalam
penyusunan laporan keuangan; menyimpulkan, berdasarkan bukti audit yang diperoleh, apakah terdapat ketidakpastian material
terkait dengan peristiwa atau kondisi yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan entitas untuk
mempertahankan kelangsungan bisnisnya, dan menentukan implikasi untuk laporan auditor.
2.1.3.2 Opini Auditor
Laporan audit merupakan media yang dipakai oleh auditor dalam mengkomunikasikan hasil auditnya. Opini audit diberikan oleh auditor
melalui beberapa tahap audit sehingga auditor dapat memberikan kesimpulan atas opini yang harus diberikan atas laporan keuangan yang
diauditnya. Menurut IAI 2001 dalam SA Seksi 110 paragraf pertama bahwa
“tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas,
Universitas Sumatera Utara
dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia”.
Auditor dapat memilih tipe pendapat yang akan dinyatakan atas laporan keuangan auditan. Tipe pendapat tersebut adalah pendapat wajar
tanpa pengecualian unqualified opinion, pendapat wajar tanpa
pengecualian dengan bahasa penjelas unqualified opinion with explanatory language, pendapat wajar dengan pengecualian qualified
opinion, pendapat tidak wajar adverse opinion dan pernyataan tidak memberikan pendapat disclaimer of opinion.
Opini auditor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut Mulyadi 2002:20:
a. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Unqualified Opinion