8 khas remaja yaitu masalah yang timbul akibat status yang belum jelas.
18
Tekanan sebagai akibat perkembangan fisiologis pada masa remaja ditambah dengan
tekanan akibat perubahan kondisi sosial budaya serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat seringkali mengakibatkan
timbulnya masalah-masalah psikologis berupa gangguan penyesuaian diri atau gangguan prilaku pada remaja itu sendiri.
19,20
Maturasi otak yang meliputi perubahan volume, struktur serta neurokimia selama masa remaja akan mempengaruhi aspek kognitif. Fungsi kognitif yang
lebih tinggi seperti memori, perencanaan, pemecahan masalah akan mengalami perkembangan selama masa remaja. Maturasi lobus frontal memiliki korelasi erat
dengan perubahan fungsi kognitif.
21
Perubahan aspek kognitif lainnya selama masa remaja meliputi perbaikan konstruksi visuospasial dan psikomotor yang
berkaitan dengan maturasi corpus callosum. Maturasi regio temporal dan oksipital berkaitan dengan perbaikan memori visual.
22
Aspek lainnya adalah kemampuan memori verbal yang berkaitan dengan maturasi fasiculus uncinatum sinistra dan
lobus parietal. Maturasi pada ekstremitas posterior kapsula interna juga dikaitkan dengan peningkatan perhatian dan kemampuan berbahasa.
23
2.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi status nutrisi remaja
Status nutrisi remaja dipengaruhi oleh masukan dan pengeluaran dari makanan.
24
Masalah nutrisi utama pada remaja adalah defisiensi mikronutrien, khususnya anemia defisiensi besi, serta masalah malnutrisi, baik underweight dan perawakan
pendek maupun overweight sampai obesitas dengan ko-morbiditas keduanya
Universitas Sumatera Utara
9 seringkali berkaitan dengan perilaku makan salah.
25
Nutrisi pada masa remaja hendaknya dapat memenuhi beberapa hal di bawah ini:
26
1. Mengandung nutrien yang diperlukan untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif serta maturasi seksual.
2. Memberikan cukup cadangan bila sakit atau hamil. 3. Mencegah awitan penyakit terkait makanan seperti penyakit kardiovaskular,
diabetes, osteoporosis, dan kanker. 4. Mendorong kebiasaan makan dan gaya hidup sehat.
Masalah nutrisi yang sering timbul pada remaja antara lain disebabkan: a. Makan tidak teratur
Aktivitas yang tinggi pada masa remaja, baik kegiatan di sekolah maupun di luar sekolah, menyebabkan remaja tidak jarang makan di luar rumah. Selain
itu, tidak jarang remaja makan pagi dan siang dijadikan satu, dengan risiko remaja makan dengan komposisi nutrisi yang tidak seimbang.
27,28
Kebiasaan merokok, minum alkohol dan penggunaan obat-obat terlarang merupakan masalah remaja yang dapat mempengaruhi asupan makanan dan
status nutrisi.
29,30
b. Anoreksia nervosa Hal ini merupakan keadaan psikofisiologik, yang biasanya terlihat pada remaja
perempuan, khas ditandai dengan tidak mau atau menolak makanan yang berkepanjangan dan berat. Tidak jarang gangguan psikologis ini menetap dan
tidak bisa diatasi sendiri.
20
Universitas Sumatera Utara
10 c. Bulimia nervosa
Pada umumnya penderita bulimia mempertahankan BB normal atau mendekati normal, dengan cara memuntahkan secara periodik makanan yang dimakan.
Remaja cenderung mempunyai pendapat yang tidak realistis terhadap makanan yang diperlukan oleh tubuh. Keadaan ini menjadi masalah serius bila
menjadi suatu obsesi, sehingga dapat mempengaruhi sekolah atau aktivitas.
20,25
d. Obesitas Obesitas pada masa remaja dapat disebabkan faktor psikologis, fisiologis
maupun adat istiadat. Makin lama remaja mengalami obesitas, makin besar kecenderungan menjadi obesitas sampai dewasa.
Pendidikan tentang penanggulangan obesitas dapat dibuat lebih efektif melalui berbagai
pendekatan, misalnya melalui organisasi pemuda atau kelompok olahraga.
24
e. Gangguan tingkah laku Makanan dapat berpengaruh terhadap perilaku remaja, antara lain
kekurangan zat besi yang berpengaruh pada daya konsentrasi. Keracunan
logam berat, bahan tambahan pada makanan food additives, alergi makanan dan minuman beralkohol dapat berpengaruh terhadap perilaku remaja.
20
2.3. Prestasi akademik