commit to user
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Sekolah Dasar Negeri 1 Talunombo, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri berdiri pada tahun 1925. Sejak berdiri status SD N 1Talunombo adalah
Sekolah Dasar Negeri. SD N 1 Talunombo memiliki satu Kepala Sekolah dan 11 guru PNS serta 3 guru Wiyata Bhakti. Dari kelas I – VI, hanya kelas VI dan IV
yang tidak paralel. Jumlah siswa pada Tahun Ajaran 20092010 adalah 180 siswa. Secara geografis SD Negeri 1 Talunombo barada di wilayah Kecamatan
Baturetno, Kabupaten Wonogiri tepatnya di Jalan Solo Pacitan Patisari Talunombo. Siswa di SD Negeri 01 Talunombo termasuk siswa heterogen yang
berasal dari latar belakang keluarga, ekonomi, dan agama yang berbeda. Hal ini dikarenakan masyarakat sekitar adalah masyarakat majemuk yang termasuk
golongan menengah kebawah. Kemampuan rata-rata peserta didik SD 1 Talunombo sudah baik, namun
ada beberapa kelas yang masih di bawah rata-rata. Selain itu dalam bidang kemampuan menyimak khususnya kelas IV masih harus ditingkatkan lagi.
Sekolah Dasar Negeri 1 Talunombo memiliki ruang kelas sebanyak 6 ruang kelas, 1 kantor guru, UKS, 1 perpustakaan, 1 laboratorium komputer, dan 1 kantin serta
toilet.
B. Diskripsi Hasil Penelitian
1. Diskripsi Pra Siklus
Sebelum perencanaan dilakukan, peneliti terlebih dahulu melihat hasil observasi sebelum tindakan. Dari hasil observasi yang berupa hasil evaluasi
individu menyimak isi cerita melalui media audio visual, diketahui bahwa kemampuan siswa Kelas IV SD Negeri 1 Talunombo Tahun Ajaran 20092010
dalam menyimak isi cerita melali media audio visual masih rendah. Peserta didik yang
masih belum
mencapai KKM
Kriteria Ketuntasan
Minimal sebanyak 14 anak atau 63,64 dari 22 siswa; dan siswa yang sudah mencapai
KKM hanya sebanyak 8 siswa atau 36,36 saja. Adapun Kriteria Ketuntasan
43
commit to user
M s
S d
m 2
t T
4 m
3 m
5 m
Minimal un sebab itu, pe
Sekolah dan dan diterapk
melalui med 20092010
Dafta tabel 3.
Tabel 3 : dis
Dari 48,63. Dari
mendapat ni 3 siswa atau
mendapat ni 5 siswa atau
mendapat ni
Gam
1 2
3 4
ntuk meyima eneliti sebag
n guru kelas kan dalam pe
dia audio v ar nilai sebe
stribusi freku
R
hasil evalua tabel 04 d
ilai 20; terda u13,63 yan
ilai 50; terda u 22,72 ya
ilai 80. Grafi
mbar. 4. Gra
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5 5
ak isi cerita gai guru kel
s lain untuk embelajaran
visual kelas elum tindaka
uensi pra sik
Rentang nila
20-31 32-43
44-55 56-67
57-79 80-91
jumlah asi pretes t
dapat dilihat apat 4 siswa
ng mendapa apat 2 siswa
ang mendapa ik nilai Pra-s
afik kelas dis
fre
melalui me las IV meng
melakukan n Bahasa Ind
IV SD Ne an dengan ju
klus
ai frekw
tabel 03 dip t bahwa terd
atau 18,18 at nilai 40; te
atau 9,09 at nilai 70; t
siklus terliha
stribusi freku
ekuensi
edia audio v gadakan koo
tindakan. T donesia adala
egeri 1 Tal umlah siswa
wensi
5 3
4 2
5 3
22 peroleh nilai
dapat 1 sisw yang mend
erdapat 4 sis yang mend
terdapat 3 si at seperti pad
uensi pra N visual adalah
rdinasi deng Tindakan yan
ah menyima lunombo tah
22. Dapat d
i rata-rata ke wa atau 4,5
dapat nilai 3 swa atau 18,
dapat nilai 6 iswa atau 13
da gambar 4
ilai Pra Siklu
20 ‐3
32 ‐4
44 ‐5
56 ‐6
57 ‐7
80 ‐9
h 65. Oleh gan Kepala
ng diambil ak isi cerita
hun ajaran dilihat pada
elas adalah 54 yang
30; terdapat 18 yang
60; terdapat ,63 yang
.
us
31 43
55 67
79 91
commit to user
Kriteria Ketuntasan Minimal KKM pada pembelajaran Bahasa Indonesia menyimak isi cerita adalah 70. Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa
baru 8 atau 36,36 siswa memenuhi KKM, dan terdapat 14 atau 63,64 siswa belum memenuhi KKM.
Penilaian ini untuk mengetahui kemampuan siswa kelas IV dalam menyimak isi cerita melalui media audio visual tanpa adanya perlakuan atau
threatment. Jumlah soal yang diberikan adalah 10 soal. Di dalam pretes ini siswa sudah mendapat pemahaman dasar mengenai menyimak isi cerita. Dari observasi
yang dilakukan guru sebelum diadakan pretes, ternyata siswa kelas IV SD Negeri 1 Talunombo masih rendah kemampuannya dalam menyimak isi cerita.
Dari analisis data skor pretes dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyimak isi cerita Bahasa Indonesia kelas IV SD N 1 Talunombo masih rendah.
Oleh karena itu perlu adanya tindakan untuk meningkatkan kemampuan menyimak isi cerita. Adapun tindakan dalam usaha meningkatkan kemampuan
menyimak isi cerita mata plajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio visual film animasi.
2. Tindakan Siklus I Tindakan Siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan, setiap pertemuan yaitu satu
kali kegiatan pembelajaran 2 x 35 menit. Siklus I dilakukan selama 2 minggu pada bulan Juni, adapun tahapan-tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a Perencanaan Siklus I
Sebelum perencanaan dilakukan, peneliti terlebih dahulu melihat hasil observasi sebelum tindakan. Dari hasil observasi yang berupa hasil evaluasi
individu isi dalam menyimak isi cerita, diketahui bahwa kemampuan siswa Kelas IV SD Negeri 1 Talunombo Tahun Ajaran 20092010 dalam menyimak
isi cerita masih rendah. Siswa yang masih belum mencapai KKM Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 14 siswa atau 63,64 dari 22 anak; dan siswa
yang sudah mencapai KKM hanya sebanyak 8 siswa atau 36,36 saja. Adapun Kriteria Ketuntasan Minimal untuk menyimak isi adalah 70. Oleh
sebab itu, peneliti sebagai guru kelas IV mengadakan koordinasi dengan Kepala Sekolah dan guru kelas lain untuk melakukan tindakan. Tindakan yang
commit to user
diambil dan diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menyimak isi cerita yaitu dengan menggunakan media audio visual film animasi guna
meningkatkan kemampuan menyimak isi isi cerita siswa Kelas IV SD Negeri 1 Talunombo.
Langkah-langkah yang hendak dilakukan berpedoman pada silabus Kelas IV, yang berisi Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, dan materi
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Adapun langkah di dalam perencanaan meliputi :
1 Menentukan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator yang
hendak dicapai. 2
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang menerapkan Media audio visual film animasi.
3 Mempersiapkan media guna mendukung pembelajaran menyimak isi
cerita dengan menggunakan kaset DCD film animasi. 4
Mempersiapkan alat evaluasi individu guna mengetahui sejauh mana kemampuan siswa menyimak isi cerita.
5 Mempersiapkan lembar penilaian.
6 Mempersiapkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa dalam
pembelajaran. Merujuk pada hasil analisis dan refleksi pertemuan 1, peneliti
merencanakan pertemuan 2. Informasi yang didapat berupa informasi- informasi yang mesti harus ditingkatkan dari pertemuan 1 memerlukan
alternatif pemecahan. Hal-hal yang masih kurang dalam pertemuan pertama harus ditingkatkan di pertemuan 2, seperti meningkatkan kemampuan
menyimak isi cerita, meningkatkan peran serta siswa dalam pembelajaran, dan meningkatkan ketrampilan mengajar guru dalam memanfaatkan media audio
visual film animasi. b
Pelaksanaan Siklus I i
Pertemuan 1 Peneliti dalam tahap ini melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia
menyimak isi cerita melalui media film animasi. Sebelum pelaksanaan pertemuan 1, peneliti mengkondisikan kelas guna mendukung kelancaran
commit to user
pembeleajaran yang akan dilakukan. Kondisi kelas yang baik adalah tahap awal suatu pembelajaran yang harus dilakukan guru, seperti menyiapkan alat
media seperti pengoprasian dengan menggunakan laptop, proyektor dan kaset DVD serta kabel dan listrik. Mengatur dan memastikan layar dapat ditangkap
oleh semua siswa baik yang duduk di depan, belakang maupun sudut. memotivasi apersepsi, dan menyampaikan peraturan dan cara kerja
penggunakan media tersebut terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya menyimak isi cerita.
Setelah kelas dikondisikan seperti yang telah diuraikan di atas, peneliti harus memastikan betul apakah siswa benar-benar memahami peraturan-
peraturan di dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Hal ini sangat perlu karena jika siswa tidak memahami dan mengerti peraturan dalam
pembelajaran ini maka pembelajaran akan kacau dan tidak mencapai tujuan yang diharapkan.
Siswa diputarkan film animasi. Dalam hal ini yang digunakan adalah film animasi dengan judul Timun Mas. Film diputarkan secara bertahap. Setelah
film siap diputar, siswa difokuskan untuk mnyaksikan dan menyimak isi film dalam tahap pertama. Tahap pertama siswa diputarkan film dengan
permasalahan yang lebih ringan, tokoh yang lebih sedikit, sehingga membutuhakan ingatan memori yang lebih ringan. Setelah film diputarkan
pada tahap pertama, peneliti memberikan pertanyaan secara klasikal kepada siswa mengenai isi film tersebut, baik meliputi, tokoh, latar, alur, maupun
watak yang ada pada cerita tersebut. Selanjutnya peneliti memberikan pertanyaan kepada siswa secara
personal individu mengenai isi cerita film animasi tersebut, pertanyaaan tersebut dapat meliputi latar cerita, tokoh, alur maupun perwatakan.
Untuk mengetahui kemampuan siswa menyimak dan menyusun kalimat terhadap isi cerita tersebut adalah dengan cara memberi tugas menulis hasil
cerita film animasi yang telah disimak ke dalam sebuah kalimat, Berikutnya peneliti meminta siswa untuk membacakan hasil tulisan berupa ringkasan isi
cerita tersebut secara bergilir. Kegiatan ini ditujukan untuk memastikan pemahaman siswa dalam menyimak isi cerita film animasi yang telah diputar.
commit to user
ii Pertemuan 2
Pada pertemuan 2 siswa sudah memahami aturan yang harus dipatuhi dalam pembelajaran yang akan dilakukan. Sebelum memulai pembelajaran,
guru mengkondisikan kelas sama seperti pada pertemuan pertama. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan apersepsi guru berupa motivasi,
menyampaikan materi dan kompetensi, memeriksa kesiapan siswa, dan menjelaskan pembelajaran yang akan dilakukan yaitu pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan menggunakan media audio visual film animasi. Agar siswa lebih paham serta menegaskan kembali aturan pembelajaran,
maka guru mengulang aturan-aturan yang ada dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan seperti pada pertemuan pertama,.
Siswa menempatkan diri dan memfokuskan perhatian pada alur cerita, pada pertemuan ke dua ini, guru memberikan cerita yang memiliki tingkat
yang lebih kompleks daripada pertemuan pertama, baik meliputi pergantian setting latar yang tidak hanya pada satu tempat saja. Tokoh yang ditampilkan
pun lebih banyak dan memiliki perwatakan yang lebih kompleks, meliputi antagonis jahat protagonis baik perwatakannya dn tritagonis tokoh
pelengkap yang membantu tokoh protagonis, Pada akhir pemutaran film, penulis memberikan umpan pertanyaan kepada
siswa secara klasikal untuk mengetahui pemahaman siswa dalam menyimak isi cerita pada tahap awal dengan menggunakan cerita yang lebih kompleks di
banding pertemuan pertama. Setelah guru memberikan pertanyaan siswa secera klasikal, selanjutnya penulis memberikan pertanyaan kepada siswa
secara personal individu terhadap isi cerita yang telah disimak. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahuai pemahaman siswa lebih dalam terhadap isi
cerita, disamping itu pertanyaan yang diberikan kepada siswa secara individu diberikan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat konsentrasi
siswa terhadap pelajaran. Berikutnya, penulis memberikan tugas kepada siswa untuk menulis isi
cerita ke dalam bahasa mereka sendiri. Selain untuk megetahui kemampuan siswa dalam menyimak dan menuangkannya dalam tulisan, juga untuk
commit to user
mengetahui seberapa besar siwa dapat menyimak dan menangkap isi cerita ke dalam alur yang runtut ke dalam bahasa verbal.
Pada tahap berikutnya penulis memberikan pertanyaan dengan tujuan lebih meyakinkan seberapa dalam siswa memahami kegiatan menyimak isi cerita
melalui media audio visual, guru memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa secara tertulis mengenai isi cerita dan dijawab sesuai pemahaman
masing-masing. Pertanyaan tersebut meliputi alur cerita, setting tempat, perwatakan maupun tokoh. Dari jawaban siswa ini akan terlihat tingkat
pemahaman masing-masing siwa dalam kegiatan menyimak isi cerita melalui media audio visual berdasarkan jawaban tingkat kesesuaian antara pertanyaan
dan ketepatan jawaban dari cerita. c
Observasi Observasi dilakukan setiap pertemuan berlangsung. Setiap siklus terdiri
dari 2 kali pertemuan, dan durasi setiap pertemuan adalah 2 jam pelajaran 2 x 35 menit. Observasi dilakukan untuk memperoleh data, informasi, dan umpan
balik bagi peneliti. Observasi yang dilakukan yaitu observasi langsung dan tidak langsung.
Observasi langsung yaitu observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti tanpa perantara terhadap subjek penelitian. Alat yang digunakan dalam
observasi langsung adalah catatan lapangan, berisi tentang kegiatan dan kejadian dalam pembelajaran yang perlu dicatat untuk dievaluasi dan
dianalisis guna dijadikan umpan balik bagi peneliti. Catatan-catatan tersebut dapat berupa kegiatan yang sesuai rencana dan kegiatan diluar rencana.
Observasi tidak langsung yaitu observasi yang dilakukan dengan bantuan perantara. Adapun perantaranya yaitu guru kelas lain. Dengan berkolaborasi
dengan guru lain sebagai observer sekaligus penilai dalam pembelajaran,maka data dan informasi yang diperoleh lebih bersifat objektif. Alat yang digunakan
dalam observasi tidak langsung berupa lembar penilaian mengajar guru dan lember observasi peran serta siswa. Lembar penilaian mengajar guru bertujuan
untuk menilai kemampuan mengajar guru dan kegiatan guru dalam pembelajaran. Lembar observasi peran serta siswa bertujuan untuk menilai
commit to user
sejauh mana kemampuan siswa menyimak isi cerita melalui media audio visual film animasi Adapun hasil observasi pada siklus I adalah sebagai
berikut : Indikator :
- Menemukan pokok pikiran yag terdapat dalam setiap teks - Menjelaskan isi teks dengan kalimat yang runtut
- Meringkas isi teks bacaan dengan kalimat yang runtut. Media :
- kaset DVD film animasi Timun Mas i Pertemuan Ke-1
Hasil Observasi : 1
Kegiatan Siswa berdasarkan lampiran 9 : 119 siswa atau 86,36 siswa memperhatikan penjelasan guru 2 4 atau 18,18 siswa
bertanya tentang penjelasan guru; 3 17 atau 72,27 siswa memperhatikan isi film; 4 17 siswa atau 72,27 siswa semangat dan
senang mengikuti pelajaran5 15 atau,68,18 siswa serius menyimak isi cerita; 6 13 atau 59,09 siswa merespon pertanyaan guru; 7 11
atau50 siswa mampu mengingat dan menjelaskan isi cerita; 8 10 siswa atau 45,45 dapat meneceritakan dengan kalimat yang runtut; 9
15 siswa atau 68,18 dapat membedakan watak dan karakter setiap tokoh; 10 17 siswa atau 77,27 mampu mengingat nama setaiap tokoh;
11 6 atau 27,27 siswa mempunyai keberanian mengungkapakan pikiran dan pertanyaan setiap tokoh; 12 5 atau 22,72 kemampuan
menggunakan bahasa yang baik untuk menceritakan isi cerita; 13 5 siswa atau 22,72 siswa dapat menangkap amanat dari isi cerita; 14 4
siswa atau 18,18 kepuasan siswa memperoleh poin setiap menjawab pertanyaan; 1522 atau 100 semua siswa mengerjakan evaluasi
individu; 16 rata-rata pencapaian peran serta siswa 53,54. 2
Kegiatan Guru berdasarkan lampiran 9 : Kegiatan guru meliputi, penyiapan peralatan dan media yang akan dipergunakan; memeriksa
kesiapan siswa; kesesuaian apersepsi dengan materi yang akan diajarkan; menyiapkan kompetensi yang akan dicapai; menunjukkan
penguasaan materi yang akan disampaikan,menguatkan materi dengan pengetahuan yang relevan; mengaitkan materi dengan realitas
commit to user
kehidupan; melakukan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai; melakukan pembelajaran sesuai dengan tingkat kebutuhan
siswa; melaksanakan pembelajaran secara urut; penguasaan kelas; melaksanakan yang menumbuhkan kebiasaan positif; melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu; menunjukkan penguasaan terhadap media pembelajaran; menggunakan media pembelajaran secara
efektif, efesien dan menarik; melibatkan siswa dalam penguasaan media; menumbuhkan partisipatif siswa dalam pembelajaran; memfasilitasi
terjadinya interksi antara guru, murid dengan sumber belajar; merespon positif partisipasi siswa; menunjukkan hubungan antar pribadi yang
kondusif, memantau kemajuan siswa; melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi; melakukan refleksi pembelajarn dengan melibatkan
siswa; melaksanakan tindak lanjut; penggunakaan bahasa lisan, benar dan lancar; menggunakan bahasa tertulis dengan baik dan benar;
penyampaian pesan dengan gaya yang sesuai;kerapian penampilan; perfoma dan semangat mengajar. Kegiatan guru yang sangat baik
meliputi pelibatan siswa dalam pemanfaatan media. Sedangkan catatan dari observer mengenai kegiatan yang dilakukan guru yaitu untuk lebih
memperhatikan penggunaan waktu. Kemampuan guru mengajar masih kurang.
3 Catatan Lapangan: 1 siswa yang bertanya sangat sedikit, 2 rasa ingin
tahu siswa besar, 3 siswa kurang memahami aturan dalam pembelajaran dengan menggunakan media audio visual film animasi. 4
semangat untuk fokus terhadap isi cerita pada film animasi tinggi, 5 siswa belum dapat menulis hasil menyimak isi cerita pada film animasi
dengan menggunakan bahasa yang runtut, baik dan benar. 6 adanya kegaduhan karena ada siswa yang menganggap menggap kegiatan
menggunakan audio visual film animasi bukan merupakan bagian dari proses kegiatan pembelajaran melainkan sekedar menyaksikan film 7
kegaduhan siswa yang dapat mengganggu siswa lain untuk mendengarkan dialoge yang disampaikan pada film tersebut., 8 siswa
commit to user
yang duduk di depan cenderung lebih fokus terhadap isi film dan pembelajaran, 9 kurang waktu dalam evaluasi individu.
ii Pertemuan Ke-2 Hasil observasi
1 Kegiatan siswa: 1 20 siswa atau 90,90 siswa memperhatikan
penjelasan guru, 2 6 siswa atau sebesar 27,27 siswa bertanya penjelasan guru, 3 19 siswa atau 86,36 memperhatikan isi film , 4
semangat dan senang mengikuti pelajaran 86,36 5 18 siswa atau 81,81 siswa serius menyamak isi cerita, 6 14 siswa atau 63,63
siswa merespon pertanyaan guru, 7 13 siswa atau 59,09 siswa mampu mengingat dan menjelaskan isi cerita , 8 12 siswa atau 54,54
siswa dapat menceritakan kembali isi cerita dengan menggunakan kalimat yang runtut, 9 9 siswa atau 36,36 siswa dapat membedakan
watak dan karkter setiap tokoh dalam setiap ceita , 10 19 siswa atau 86,36 siswa dapat mengingat nama setiap tokoh , 11 9 siswa atau
40,90 siswa mempunyai keberanian mengungkapakan pikiran dan pertanyaan dalam isi crita tersebut , 12 7 siswa atu 31,81 siswa
mempunyai kemampuan menggunakan bahasa yang baik dan benar untuk menceritakan isi cerita, 13 9 siswa atau 40,90 siswa mampu
menangkap amanat dari cerita tersebut, 14 7 siswa atau 31,81 kepuasan siswa dalam memperoleh poin pada setiap pertanyaan, 15
semua siswa atau 100 melakukan evaluasi individu; 16 rata-rata pencapaian peran serta siswa 61,21.
2 Kegiatan guru: kegiatan guru yang masih kurang yaitu penguasaan kelas
dan penggunaan media secara efisien, efektif dan menarik. Kegiatan guru yang baik meliputi kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran;
memeriksa kesiapan siswa; apersepsi; penyampaian kompetensi yang akan dicapai; menunjukkan penguasaan materi pembelajaran; pengaitan
materi dengan pengetahuan yang relevan dan realitas kehidupan; melakukan pembelajaran sesuai kompetensi yang akan dicapai;
melakukan pembelajaran sesuai dengan tingkat kebutuhan siswa. pembelajaran yang urut; menguasai kelas; menumbuhkan kebiasaan
commit to user
positif; melaksabajan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu; memfasilitasi interkasi anatara guru dan siswa serta sumber belajar;
merespon positif pertisipatif siswa; menumbuhkan keceriaan dan antusias siswa; menunjukkan antar pribadi yang kondusif; memantau
kemajuan siswa; melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi; melakukan refleksi dan tindak lanjut; penggunaan bahasa lesan secara
jelas, lancar, dan benar; penggynaan bahasa tulis yang baik dan benard; penyampaian pesan dengan gaya yang sesuai; kerapian penampilan.
Kegiatan guru yang sangat baik yaitu pelibatan siswa dalam pemanfaatan media dan peforma semangat mengajar. Kemampuan guru
mengajar baik. 3
Catatan lapangan : siswa serius memperhatikan penjelasan guru, hanya sedikit siswa yang bertanya tentang pembelajaran yang akan dilakukan,
sebagian besar siswa sudah bisa menyesuaikan diri dan memahami aturan main pada pembelajaran menggunakan media audio visual film animasi.
Sebagian siswa sudah dapat mengingat isi, karakter maupun tokoh dalam cerita tersebut namun belum mempunyai kemampuan untuk menyusun
isi cerita ke dalam kalimat yang runtut, baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis, namun mereka cenderung mempunyai antusiasme untuk
mengikuti pelajaran, hal tersebut terlihat dari tertibnya siswa mengerjakan dan menyelesaikan soal dan tugas individual dengan tepat
waktu 4
Refleksi : semua data yang diperoleh dari observasi berupa daftar nilai dan lembar observasi pertemuan 1 dikumpulkan kemudian dianalisis.
Proses analisis harus dimulai dari hasil evaluasi kemampuan siswa menyimak isi cerita sebelum adanya tindakan. Hal ini perlu dilakukan
untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan siswa dalam menyimak isi ceita pada mata pelajarann Bahasa Indonesia sebelum dan
sesudah tindakan. Data yang diperolah sebelum tindakan adalah daftar nilai yang mengukur kemampuan siswa dalam menyimak isi cerita pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV.
commit to user
Untu animasi
dari 2 pembuat
pembuat pembelaj
i Pertem Set
seperti Tab
Be pertem
Da tindak
menyim pening
uk menerapk pada mata
kali pertem tan RPP r
tan alat ob ajaran, dan re
muan Ke-1 telah diadak
i pada tabel 4 bel 4. Distrib
No
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7.
rdasarkan t muan Ke-1 se
Gambar 5: G ari hasil ev
kan diperol mak isi cer
gkatan nilai
1 2
3 4
5 6
7
kan pembela pelajaran B
muan memer rencana keg
bservasi, p efleksi dari s
kan tindakan 4.
busi frekuen
Rentang
30-29 40-49
50-59 60-69
70-79 80-89
jumlah
tabel 4 dap eperti pada g
Grafik distrib valuasi indiv
leh nilai rat rita, yaitu 5
rata-rata k
fre
ajaran meng Bahasa Indon
rlukan pers giatan pemb
pelaksanaan siklus pertam
n yaitu siklu nsi Pertemua
kelas fre
2 3
3 7
5 2
22
pat digamba gambar 5.
busi frekuen vidu yang
ta-rata kelas 56,81 Angk
elas sebelum
ekuensi
ggunakan me nesia siklus
siapan yang belajaran, e
tindakan, ma.
us I pertem an 1 Siklus I
ekwensi
arkan dalam
nsi siklus I pe dilakukan
s untuk kem ka tersebut
m tindakan edia audio v
s pertama y g matang. M
evaluasi pem melakukan
muan 1 diper
m bentuk g
ertemuan 1 setelah per
mampuan sis menunjukk
dan setelah
30 ‐39
40 ‐49
50 ‐59
60 ‐69
70 ‐79
80 ‐89
visual film yang terdiri
Mulai dari mbelajaran,
observasi
roleh hasil
grafik nilai
rtemuan 1 swa dalam
kan adanya h tindakan
commit to user
pertemuan 1 sebesar 8,18 Terdapat 1 siswa atau 4,54 yang mendapat nilai 20; terdapat 1 siswa atau 4,54 yang mendapat nilai 30; terdapat 3 siswa
atau 13,63 yang mendapat nilai 40; terdapat 3 siswa atau 13,63 yang mendapat nilai 50; terdapat 5 siswa atau 22,72 yang mendapat nilai 60;
terdapat 7 siswa atau 31,81 yang mendapat nilai 70; terdapat 2 siswa atau 9,09 yang mendapat nilai 80;.
Dari tabel 4 dapat diketahui jumlah siswa yang tuntas KKM dan belum tuntas KKM seperti pada tabel 5.
Tabel 5. Prosentase ketuntasan KKM siklus I pertemuan I
No. Nilai Jumlah Siswa
Prosentase
1. 0-60 13
59,09 2. 70-100
9 40,91
Kriteria Ketuntasan Minimal KKM untuk materi menyimak cerita film soal cerita perkalian adalah 70. Dari uraian di atas terdapat 13 siswa atau
59,09 siswa yang belum mencapai KKM, sedangkan siswa yang sudah mencapai KKM sebanyak 9 siswa atau 40,91 siswa. Dari angka tersebut
dapat diketahui siswa yang tuntas KKM mengalami peningkatan dari sebelum adanya tindakan yaitu sebesar 36,36 atau sebanyak 8 siswa.
Target indikator kerja untuk kemampuan menyimak isi cerita adalah 70 siswa mencapai KKM, sedangkan hasil dari evaluasi individu pertemuan 1
siklus I hanya sebesar 40,91 siswa yang mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa target indikator kerja belum tercapai.
Informasi yang diperoleh dari hasil lembar observasi dikumpulkan kemudian di analisis untuk mengetahui hasil observasi pembelajaran yang
telah dilakukan. Lembar observasi meliputi lembar-lembar kegiatan siswa peran serta siswa dalam pembelajaran, kegiatan guru penilaian
kemampuan guru mengajar, dan catatan lapangan. Lembar kegiatan siswa bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peran
serta siswa dalam pembelajaran yang dilakukan guru. Dari hasil analisis diperoleh informasi bahwa peran serta siswa dalam pembelajaran yang
dilakukan guru sebesar 53,54 . Angka tersebut diperoleh dari jumlah
commit to user
prosentase setiap aspek penilaian dibagi banyaknya aspek penilaian, yaitu 803,14 : 15 = 53,54. Setiap prosentase aspek penilaian diperoleh dari
jumlah siswa yang melakukan aspek tersebut dibagi jumlah keseluruhan siswa kemudian dikali 100 . Jumlah aspek penilaian sebanyak 15 item.
Target indikator kerja untuk peran serta siswa yaitu 45 , sedangkan perolehan tingkat peran serta siswa pada pertemuan 1 siklus I yaitu 53,54 .
Maka target indikator kerja untuk siklus pertama sudah tercapai, namun masih perlu ditingkatkan lagi.
Lembar observasi kegiatan guru bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran yang telah direncanakan.
Dari lembar observasi kegiatan guru diperoleh informasi yaitu kemampuan mengajar guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan
media audio visual film animasi. Kriteria tersebut diperoleh dari total skor setiap item aspek yang dinilai dibagi jumlah aspek 40 item. Angka yang
diperoleh yaitu 107 : 40 = 2,7. Interval angka 1,00-1,99 masuk dalam kriteria sangat kurang, interval angka 2,00-2,99 masuk dalam kriteria
kurang, interval angka 3,00-3,99 masuk dalam kriteria baik, dan interval angka 4,00 masuk dalam kriteria sangat baik. Selain itu terdapat catatan atau
komentar dari observer mengenai pembelajaran yang dilakukan yaitu peneliti harus memperhatikan penggunaan waktu dalam setiap kegiatan.
Analisis catatan lapangan yang dilakukan oleh peneliti meliputi informasi-informasi yang diperoleh dari lapangan. Hasil analisis yaitu
pertama, siswa yang bertanya tentang penjelasan guru sangat sedikit, hal ini dikarenakan sebagian besar siswa masih bingung akan pembelajaran yang
dilakukan sehingga siswa tidak tahu apa yang harus ditanyakan kepada guru. Rasa ingin tahu siswa yang besar dengan ditunjukkan mendengarkan
penjelsan guru dengan seksama, hal ini wajar karena siswa belum pernah melakukan pembelajaran menyimak isi cerita dengan menggunakan media
audio visual film animasi. Siswa kurang mengetahui aturan permainan dan cara pembelajaran, hal ini ditunjukkan dengan kecenderungan siswa yang
hanya melihat film tanpa mengetahui apa yang harus dilakukan. Semangat dan tinggi dengan ditunjukkan keceriaan dalam mengikuti pembelajaran dan
commit to user
bersaing positif dalam mencari poin. Siswa belum dapat menulis hasil menyimak cerita pada film animasi dengan menggunakan bahasa yang
runtut. Hal ini terlihat pada bahasa yang digunakan siswa masih monoton sama. Banyak siswa yang kurang menghargai aktivitas siswa lain
ditunjukkan dengan saling ejek dan adu mulut sehingga menimbulkan kegaduhan di dalam kelas. Dalam pembahasan soal hanya siswa yang duduk
di depan yang mengikutinya. Pada saat evaluasi individu, siswa kekurangan waktu dalam menulis hasil film yang mereka simak ke dalam kalimat
mereka sendiri. Selain itu dipeoleh juga informasi dari penilaian proses pada saat menjawab pertanyaan dan respon isi film selama proses pembelajaran
dan pemaparan hasil menyimak isi cerita tersebut. Dari hasil refleksi siklus pertama dapat diperoleh informasi-informasi
yang dapat dijadikan umpan balik untuk peneliti guru. Umpan balik ini sangat diperlukan guna mengetahui apakah indikator kerja sudah tercapai
atau belum. Setelah diadakan analisis, ternyata target indikator kerja siklus pertama belum tercapai. Target indikator kerja yang belum tercapai adalah
kemampuan siswa dalam mnyimak isi cerita menggunakan media audio visual film animasi. Maka untuk mencapai target indikator kerja
kemampuan siswa dalam meningkatkan kemampuan menyimak isi cerita siklus pertama perlu diadakan pertemuan 2 yang lebih baik dari pertemuan
1. Selain itu masih banyak hal yang perlu diperbaiki dari pertemuan 1, yaitu 1 guru harus lebih memeriksa kesiapan siswa, 2 meningkatkan apersepsi,
3 meningkatkan penguasaan kelas, 4 melaksanakan alokasi waktu yang tepat, 5 meningkatkan penggunaan media, 6 meningkatkan hubungan
antar pribadi yang kondusif, 7 lebih memantau kemajuan siswa, 8 refleksi yang lebih mendalam, 9 tindak lanjut yang lebih efektif, 10 guru
harus menumbuhkan berpikir kreatif dengan pembelajaran yang dilakukan guru dengan membuat pemebalajaran lebih menarik, 11 guru harus lebih
membantu peserdik memahami dan membantu siswa dalam menggali dan menyampaikan segala gagasan serta ide menurut apa yang mereka lihat ke
dalam kalimat dan sesuai kemampuan masing-masing, 12 guru harus bisa menunjukkan secara nyata, apa pentingnya kemampuan menyimak bagi
commit to user
kehidupan sehari-hari, 13 dan gaya mengajar yang tepat. Selain itu peneliti harus bisa mencari alternatif pemecahan dari masalah yang ditimbulkan
siswa antara lain bagaimana meningkatkan siswa yang bertanya, merespon aktivitas siswa lain, menghargai pendapat dan gagasan siswa lain,
melibatkan siswa dalam pemanfaatan media, menghargai aktivitas siswa lain, dan tertib mengikuti peraturan. Catatan lain yang mesti harus
diperhatikan adalah penggunaan waktu secara efisien, pengaturan tempat duduk, pengendalian kelas agar pembelajaran dapat berjalan lancar,
pemilihan film yan menarik disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa.
ii Pertemuan Ke-2 Refleksi pertemuan 2 diawali dari pengumpulan informasi dari hasil
observasi yang kemudian dianalisis. Analisis pertama yang dilakukan adalah mengetahui kemampuan siswa dalam menyimak isi cerita dengan
menggunakan media audio visual film animasi mencapai target indikator kerja.
Hasil analisis kemampuan menyimak isi cerita film melalui media audio visual film animasi dengan interval 00-100.
Tabel 6 : distribusi frekuensi Siklus I Pertemuan 2
Rentang kelas Nilai
40-47 2 48-55 4
56-63 6 64-71 6
72-79 0 80-87 4
jumlah 22 Berdasarkan tabel 6 dapat digambarkan dalam bentuk grafik nilai
pertemuan Ke-1 seperti pada gambar 6.
commit to user
d s
5 m
K G
Da kemam
media rata n
pening terdapa
22,27 menda
terdapa Da
belum Tabe
No.
1. 2.
Berdas dan yang su
siswa atau 4 54,54 . A
menyimak c KKM. Ini
Gambar 6: G ari hasil an
mpuan rata-r audi visual
nilai 56,81 gkatan yaitu
at 2 atau 9 siswa yan
apat nilai 60 at 4 atau 18,
ari tabel 6 da tuntas KKM
el 7. Prosenta
. Nila
0-60 70-100
sarkan data udah mencap
45,45 dan Adapun targ
cerita melalu berarti targ
1 2
3 4
5 6
Grafik distrib nalisis hasil
rata siswa k film animas
pada perte sebesar 5,4
9,09 sisw ng mendapat
, terdapat 6 18 siswa
apat diketah M seperti pad
ase ketuntas
ai Ju
dapat diliha pai KKM. Si
siswa yang get indikato
ui media aud get indikator
busi frekuen l evaluasi
kelas IV da si yaitu 62,2
emuan 1, m 46. Frekue
wa yang me t nilai 50, te
atau 27,27 yang menda
hui jumlah si da tabel 7.
an KKM suk
mlah Siswa
12 10
at jumlah si iswa yang be
sudah menc or kerja un
dio visual film r kerja sikl
frekuensi
si siklus 1 pe individu pe
alam menyim 27 Jika diba
maka pada ensi nilai pa
endapat nila erdapat 6 ata
siswa ya apat nilai 80.
iswa yang s
klus I pertem
a Prose
54,5 45,4
iswa yang b elum mencap
apai KKM s ntuk siklus
m animasi y lus I sudah
ertemuan 2 ertemuan 2
mak isi ceri andingkan de
pertemuan ada pertemu
ai 40, terdap au 27,27 s
ang mendapa .
udah tuntas
muan II
entase
54 45
belum menc apai KKM se
sebanyak 12 I untuk k
yaitu 40 si h tercapai.
diketahui ita melalui
engan rata- 2 terjadi
uan 2 yaitu pat 5 atau
siswa yang at nilai 70,
KKM dan
apai KKM ebanyak 10
siswa atau kemampuan
iswa tuntas Dibanding
40 ‐47
48 ‐55
56 ‐63
64 ‐71
72 ‐79
80 ‐87
commit to user
pertemuan 1, pada pertemuan 2 terjadi peningkatan siswa yang mencapai KKM sebanyak 1 siswa atau 4,54 .
Lembar kegiatan siswa dianalisis untuk mengetahui seberapa besar peran serta siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan guru. Peran serta siswa dalam
pembelajaran dinilai dengan prosentase. Prosentase didapat dari jumlah total prosentase semua aspek dibagi jumlah aspek. Pada pertemuan 2 peran serta siswa
sebesar 61,21 . Dibanding pertemuan 1, pada pertemuan 2 terjadi peningkatan sebesar 7,67 .
Lembar kegiatan guru dianalisis untuk mengetahui kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran yang telah direncanakan. Dari hasil observasi tidak
langsung dari observer diperoleh informasi bahwa kemapuan mengajar dan menerapkan pembelajaran Bahasa Indonesia melalui media audio visual film
animasi sudah baik. Kriteria ini diperoleh dari total skor semua aspek dibagi jumlah aspek 3,00. Selain itu ada catatan tersendiri dari observer yaitu
penguasaan kelas dan penggunaan media perlu ditingkatkan. Hasil observasi langsung yang berupa catatan dianalisis guna mengetahui
informasi yang terjadi saat pembelajaran berlangsung. Hal yang harus dipertahankan karena sudah baik meliputi perhatian siswa mendengarkan
penjelasan guru, menumbuhkan partisipatif siswa dalam pembelajaran, dan pengerjaan evaluasi individu dengan batas waktu. Selain itu ada hal-hal yang
masih perlu ditingkatkan lagi yaitu dalam hal membangkitkan siswa untuk bertanya dan penanaman konsep ketergantungan positif.
Refleksi berguna bagi guru untuk mengetahui kekurangan dalam pembelajaran yang telah dilakukan. Pada pertemuan 2 ada beberapa kekurangan yang harus
ditingkatkan dengan mencari alternatif pemecahan masalahnya. Dalam kegiatan siswa meliputi, siswa yang bertanya masih sedikit hanya sebesar 28,5 .
Alternatif pemecahan masalahnya, guru harus menumbuhkan rasa keberanian siswa untuk bertanya dan rasa ingin tahu siswa. Salah satu caranya yaitu membuat
media yang lebih menarik, soal yang lebih bervariasi, serta perlu adanya gaya mengajar guru yang lebih menarik. Siswa dalam hal merespon siswa dan
menghargai pendapat siswa lain lain juga masih rendah, hanya 47,6 . Alternatif pemecahan masalahnya adalah guru harus menanamkan konsep tenggang rasa,
commit to user
saling menghormati pendapat orang lain, dan kepedulian antar sesama. Konsep tersebut merupakan salah satu nilai-nilai dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
dalam mengungkapkan pikiran dan gagasan. Dalam kegiatan guru, aspek yang masih perlu ditingkatkan karena masih
kurang yaitu penggunaan media secara efektif, efesien dan menarik. Alternatif pemecahan masalah yaitu guru harus lebih meguasai keterampilan mengajar,
pendekatan individu, menyampaikan pembelajaran yang lebih menarik dengan cara pemilihan film yang menarik dan sesuai dengan dunia dan pertumbuhan
anak, yang lebih membangkitkan semangat dan rasa ingin tahu siswa sehingga pemanfaatan media menjadi lebih efektif dan efisien serta penempatan tempat
duduk dengan menempatkan siswa yang tinggi di belakang, sehingga objek yang ditampilkan dapat dilihat oleh semua siswa dengan baik.
Dari catatan lapangan terdapat beberapa hal yang harus ditingkatkan, yaitu membangkitkan siswa untuk bertanya. Alternatif pemecahan masalah untuk
meningkatkan siswa bertanya yaitu memilih jenis film yang menarik dengan dunia anak, soal yang lebih bervariasi, perlu adanya gaya mengajar guru yang lebih
menarik, merespon dengan baik segala sesuatu yang ditanyakan oleh siswa sehingga tidak menimbulkan perasaan takut kepada siswa serta meningkatkan
kepercayaan diri pada siswa. Berdasarkan hasil analisis yang terdiri dari pra siklus, siklus I 2 x
pertemuan diperolah data sebagai berikut : Table 8 : Daftar Ketuntasan KKM dan Peran Serta Siswa pra siklus dan Siklus I
TAHAP KETUNTASAN KKM
PERAN SERTA SISWA
Tidak Tuntas
Pra Siklus 63,64
36,36 -
Siklus I Per-1 59,09 40,91
53,54 Per-2
54,54 45,45
61,21 Dari tabel 5, tabel 7, dan tabel 8 dapat dibuat perbandingan hasil belajar
siswa sebelum tindakan dan setelah siklus I seperti pada tabel 9.
commit to user
Gam Tabe
Nila Nila
Rat Sisw
Berd hasil bel
Dari menyima
kerja. Ol mencapa
Hasi media au
pemecah siklus be
dapat di guru san
keberani yaitu me
perlu ad belum m
berdiri s dengan m
depan se mbar 7. Gra
el 9. Perband
Keteran
ai terendah ai tertinggi
a-rata nilai wa belajar tu
dasarkan tab ajar sebelum
tabel 8 da ak isi cerita
leh karena it ai target indi
l refleksi si udio visual
han seria erikutnya
ringkas seba ngat sedikit,
ian siswa un embuat med
anya gaya m maksimal ka
ehingga men menempatka
erta duduk y
10 20
30 40
50 60
70 80
Pra siklus
afik Data Nil dingan hasil
ngan
untas bel 9 dapat d
m tindakan d
an 9 dapat a dan peran
tu perlu diad ikator kerja s
iklus I men film animas
ap masal siklus II. A
agai berikut pemecahan
ntuk bertanya dia yang leb
mengajar gur arena terkad
ngganggu ko an siswa yan
yang semi m
Siklus I
lai Terendah belajar pra s
Pra si
20 80
48,6 36,36
dibuat grafik dan setelah si
diketahui serta siswa
dakan siklus seperti yang
nunjukkan k si. Kendala-
lah yang Adapun ken
t; 1 siswa masalahnya
a dan rasa in ih menarik,
ru yang lebi dang ada si
onsentrasi si ng tinggi di b
melingkar d ,Tertinggi, d
siklus dengan
iklus
63 6
k data nilai t iklus I sepert
bahwa kem a belum men
s II guna me telah direnc
kendala-kend -kendala ters
g akan ndala dan p
yang bertan a yaitu deng
ngin tahu sisw pertanyaan
ih menarik; swa yang t
iwa lainnya. belakang dan
dengan tujua dan Hasil Be
n Siklus I
Siklus I
30 80
56,81 40,91
terendah, ter ti pada gamb
mampuan sis ncapai targe
emperbaiki s canakan.
dala dalam sebut harus
diterapka emecahan m
nya tentang an menumb
wa. Salah sa yang lebih
2 penggun tidak teratur
Pemecahan n siswa yang
an memudah
Nilai tere Nilai terti
Belajar tu
elajar rtinggi, dan
bar 7.
swa dalam et indikator
siklus I dan penerapan
ditemukan an pada
masalahnya penjelasan
uhkan rasa atu caranya
bervariasi, naan media
r dan suka nnya adalah
g pendek di hkan siswa
ndah nggi
untas
commit to user
melihat objek dalam layar; 3 pembahasan cerita hanya siswa yang duduk di depan yang mengikutinya, alternatif pemecahan masalahnya yaitu
memberikan perhatian kepada siswa yang duduk dibelakang untuk ikut dalam pembahasan cerita dalam film tersebut; 4 banyak siswa yang terlalu asik
bermain-main sehingga suasana kelas menjadi gaduh, pemecahan masalahnya yaitu dengan penguasaan kelas yang lebih baik dari guru, meguasai
keterampilan mengajar, pendekatan individu dengan siswa lebih intensif, menyampaikan pembelajaran yang lebih menarik dan memilih film yang
menarik bagi siswa serta disesuaikan dengan dunia anak. 5 rendahnya respons dan rasa menghargai pendapat siswa lain, pemecahan masalahnya
yaitu dengan menanamkan konsep tenggang rasa, saling menghormati, serta kebebasan menyampaikan aspirasi ide serta gagasan sesuai hati nurani
masing-masing baik dalam kalimat verbal maupun tertulis. Konsep tersebut merupakan salah satu nilai-nilai dalam pembelajaran Bahasa Indonesia; 6
penanaman konsep ketergantungan positif, alternatif pemecahan masalahnya yaitu dengan di dalam apersepsi guru harus menyampaikan makna
ketergantungan positif kepada siswa agar nanti di dalam pembelajaran dapat diterapkan oleh siswa; 7 terjadi kekurangan waktu dalam evaluasi individu
karena dilakukan 2 kali penyampaikan hasil menyimak isi film , yaitu secara lisan maupun tertulis, baik dengan cara menjawab pertanyaan seputar isi film
tersebut atau penyampaian cerita secara runtut melalui bahasa mereka sendiri, alternatif pemecahan masalahnya yaitu pada siklus II setiap pertemuan hanya
dilakukan 1 kali jenis pertanyaan, dan pembahasan yang lebih mendalam, serta pembatasan waktu dalam mengemukakan menulis hasil dari menyimak
isi film tersebut. 2. Tindakan Siklus II
Tindakan Siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan, setiap pertemuan yaitu satu kali kegiatan pembelajaran 2 x 35 menit. Siklus II dilakukan selama 2
minggu pada bulan Juni, adapun tahapan-tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
commit to user
a Perencanaan Sebelum perencanaan dilakukan, peneliti terlebih dahulu melihat hasil
observasi dan analisis pada siklus I. Dari hasil analisis dapat diperoleh kekurangan yang harus ditingkatkan pada Siklus II. Target indikator kerja
untuk peningkatan kemampuan menyimak isi cerita yaitu peran serta siswa dan kemampuan siswa dalam menyimak isi cerita. Peran serta siswa dan
kemampuan menyimak isi cerita dalam pembelajaran siklus I masih harus ditingkatkan lagi karena belum mencapai target indikator kerja
Pada siklus I yang terdiri dari 2 x pertemuan terdapat kekurangan yang sangat pokok yaitu kurangnya waktu dalam penerapan media pembelajaran
audio fisual animasi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan karena pada setiap pertemuan dipaksakan untuk melaksanakan 2
kali penyampaian hasil menyimak isi cerita melalui media audio fisual film animasi, yaitu baik secaa lesan maupun tertulis. Baik dengan cara menjawab
pertanyaan seputar isi film tersebut maupun pemaparan hasil menyimak isi cerita ke dalam ide pikiran serta kalimat sesuai pemahaman masing-masing.,
sehingga evaluasi menjadi sangat sedikit. Karena waktu yang sedikit tersebut, kegiatan evaluasi menjadi kurang efektif. Oleh sebab itu pada siklus II ini
penggunaan waktu harus dimodifikasi guna tercapainya kegiatan yang lebih efektif. Siklus II terdiri dari 2 x pertemuan, setiap pertemuan hanya akan
dilaksanakn 1 kali pemaparan diskusi dan evaluasi. Langkah-langkah yang hendak dilakukan berpedoman pada silabus Kelas
IV, yang berisi Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, dan materi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Adapun langkah di dalam perencanaan
meliputi : i
Menentukan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator yang hendak dicapai.
ii Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang menerapkan Media
Pembelajaran Audio Visual Film Animasi iii
Mempersiapkan media dan alat penunjang media seperti proyektor, laptop, guna mendukung Pembelajaran menggunakan Media Audio
Visual Film Animasi.
commit to user
iv Mempersiapkan alat evaluasi individu guna mengetahui sejauh mana
kemampuan siswa menyimak isi cerita . v
Mempersiapkan lembar penilaian. vi
Mempersiapkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran.
b Pelaksanaan Pelaksanaan pada siklus II sedikit berbeda dengan silkus I yaitu hanya
terjadi 1 kali pemaparan pada setiap pertemuan. Tahapan pelaksanaan pertemuan 1 dan 2 yaitu guru memberikan apersepsi dan pengkondisian kelas
seperti yang telah direncanakan. Pengkondisian kelas berupa penataan meja dan tempat duduk. Kemudian pemberian motivasi berupa nilai-nilai yang
terkandung dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya menyimak dan penyampain ide gagasan serta pendapat. Setelah itu siswa yang masih duduk
di meja masing-masing diputarkan film animasi dari kaset DVD melalui proyektor. Siswa secara bersamaan mempehatikan isi film animasi. Siswa
menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru kepada murid secara klasikal. Siswa bersaut-sautan dan antusias menjawab pertanyaan dari guru.
Berikutnya, guru meminta siswa menulis kembali apa yang mereka lihat dari film tersebut dengan menggunakan bahasa mereka sendiri sesuai dengan
kemampuan masing-masing. Penulisan hasil menyimak isi cerita tersebut baik meliputi ketepatan alur, setting serta perwatakan dari masing-masing karakter.
Setelah semua selesai menulis isi cerita, kira- kira 30 menit, guru mengkoreksi isi tulisan siswa tersebut.Pada hal ini, guru menjumpai kalimat-
kalimat monoton, seperti penggunaan kata “ lalu” “ terus” “ dan “. Kalimat yang diguakannnya pun juga masih sangat sederhana dan kurang runtut.
Berikutnya dilakukan diskusi secara lebih mendalam, baik dari segi perwatakan, setting, alur, isi amanat, nama-nama tokoh serta evaluasi terhadap
pembelajaran. Pada kegiatan ini, dalam mengingat nama tokoh, setting siswa sudah hampir semua dapat menyebutkan dengan benar satu persatu. Namun
terkadang siswa masih belum memahami secara penuh arti watak antagonis, protagonis, tritagonis, pemeran utama, pemeran pembantu serta amanat yang
commit to user
tersirat dari film tersebut. Guru membimbing cara memahami amanat yang ada dalam film. Misalnya saja, tokoh Timun Mas yang bersifat tidak pantang
menyerah dan pemberani. Bahwa orang yang pemberani itu akan berhasil dan mendapatkan apa yang didapatkan. Kejahatan pasti dapat dikalahkan dengan
kebaikan. Oleh karena itu kita harus seantiasa berbuat baik kepada siapapun dan tidak boleh berbuat jahat serta serakah. Siswa yang bertanya serta dapat
menjawab dengan tepat, menulis kembali isi cerita film secara benar dan runtut mendapatkan poin dari hasil pemaparan yang mereka lakukan dengan
lembar penilaian proses dari guru. Setelah semua siswa menulis isi cerita dari film yang mereka lihat ke
dalam bahasa mereka sendiri, dilanjutkan dengan evaluasi individu. Evaluasi individu dikerjakan dengan batas waktu tertentu, kemudian dikumpulkan
sesuai nomor urut absen. Setelah kegiatan evaluasi, guru memberikan pemantapan materi dan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah.
Pada pertemuan kedua pelaksanaan pembelajaran hampir sama seperti pada pertemuan pertama.Hanya saja pada pertemuan ke dua hasil menyimak
isi cerita tidak ditulis namun diungkapkan oleh siswa dengan mengfgunakan bahasa mereka sendiri.
c Observasi Observasi yang dilakukan berupa observasi langsung dan tidak langsung.
Kegiatan observasi meliputi observasi kegiatan guru, kegiatan siswa, catatan lapangan termasuk penilaian proses.
Indikator : - Menemukan pokok pikiran yang teerdapat daloam setiap teks. - Menjelaskan isi teks dengan kalimat yang runtut
- Meringkas isiteks bacaan dengan kaliat yang runtut Media : - Kaset DVD film animasi
Pendekatan : i
Pertemuan ke-1 1
Kegiatan Siswa meliputi, 1 semua siswa memperhatikan penjelasan dan petunjuk guru sebanayak 22 atau 100 2 bertanya tentang
penjelasan dan petunjuk guru sebanyak 9 siswa atau 40,90 ,
commit to user
3 memperhatikan isi film 86,36, 4 semangat dan senang mengikuti pelajaran. Sebanyak 19 atau 86,36 siswa, 5 serius
menyimak isi ceita sebanyak 18 anak ayau 81,81 siswa, 6 merespon pertanyaan guru sebanyak 14 atu 63,63 siswa, 7 mampu
mengingat dan menjelaskan isi cerita sebanyak 18 atau 81,81 siswa , 8 menceritakan dan menjelaskan dengan kalimat yang runtut
sebanyak 12 atau 54,54 siswa,9 mampu membedakan watak dan tokoh sebanyak 12 atau 54,54 siswa, 10 mampu mengingat dan
nama tokoh dan setting dalam cerita sebanyak 19 atau 86,36 siswa,11 keberanian mengungkapkan pikiran dan pertanyaan
terhadap isi cerita. Sebanyak 9 atau 40,90 siswa, 12 kemampuan menggunakan bahasa yng baik dan benar untuk menceritakan isi cerita
sebanyak 9 atau 40,90 siswa, 13 dapat menangkap amanat cerita sebanyak 12 atau 54,54 siswa, 14 kepuasan memperoleh poin
dalam menjawab pertanayaan sebanyak 9 atau 40,90 siswa, 15 semua siswa mengejakan evaluasi individu; peran serta siswa
1013,55 siswa, 16 rata-rata pencapaian peran serta siswa 76,o6 siswa.
2 Kegiatan Guru lampiran 14 yang sudah baik meliputi, kesiapan
siswa; kesesuaian apersepsi dengan materi ajar; menyampaikan kompetensi yang akan dicapai; mengaitkan materi dengan
pengetahuan yang relevan; mengaitkan materi dengan realitas kehidupan; melakukan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan
tingkat kebutuhan siswa, melakukan pembelajaran sesuai dengan tingkat kebutuhan siswa, melaksanakan pembelajaran secara urut;
penguasaan kelas; menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajran; memfasilitasi interaksi guru, siswa, dan sumber belajar
menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif; memantau kemajuan siswa; melakukan penilaian akhir sesuai kompetensi;
melaksanakan tindak lanjut; penggunaan bahasa lisan secara jelas, lancar, dan benar; penggunaan bahasa tulis yang baik dan benar;
penyampaian pesan dengan gaya yang sesuai; kerapian penampilan;
commit to user
Sementara catatan dari observer yaitu keseluruhan pembelajaran sudah cukup efektif. Kemampuan mengajar guru baik.
3 Catatan Lapangan: sebagian siswa sangat bersemangat untuk menerima pelajaran Bahasa Indonesia berupa film animasi, suasana kelas tidak
gaduh disaat menunggu persiapan media audio visual film animasi, siswa dengan seksama mengikuti alur cerita film yang diputar.
Beberapa siswa mudah menghafal nama karakter dengan cara mencatat pada selembar kertas. Siswa dengan cermat menghafal
karakter tokoh yang ada. Semua siswa mengerjakan soal individu sesuai waktu yang ditentukan serta tindak lanjut guru dengan
pertanyaan lisan tentang isi cerita yang ditayangkan mendapat sambutan siswa.meliputi, keseluruhan siswa tidak sabar melihat film
yang akan ditayangkan oleh guru. Pertemuan ke-2
1 Kegiatan Siswa meliputi, 1 semua memperhatikan penjelasan guru
100 siswa, 2 bertanaa tentang penjelasan dan petunjuk guru sebanyak 9 atau 40,90 siswa, 3memperhatikan isi film sebanayak
19 atau 86,36 siwa, 4 semanagat dan senang dalam mengikuti pelajaran sebanyak 19 atau 86,36, 5 serius menyimak isi cerita
sebanyak 18 atau 81,81, 6 merespon pertanyaan guru sebanyak 18 atau 81,81 siswa, 7 mampu mengingat dan menjelaskan isi
ceritasebanyak 20 atau 90,90, 8 menceritakan dan menjelaskan isi secara runtut sebanyak 18 atu 81,81, 9mampu membedakan tokoh
dan watak setiap tokoh sebanyak 18 atau 81,81 siswa, 10 mamapu mengingat nama tokoh dan setting tiap cerita sebanyak 19 atau 86,36
siswa 11 keberanian mengungkapkan pikiran dan ertanyaan terhadap isi cerita sebanayak 12 atu 54,54 siswa, 12 kemampuan
menggunakan bahasa yang baik dan benar untuk menceritakan isi cerita sebanyak 12 atau 54,54, 13 dapat menangkap amanat cerita
sebanyak 18 atau 81,81 , 14 kepuasan memperoleh poin dalam menjawab pertanyaan sebanyak 12 atau 54,54, 15 semua siswa
commit to user
mengerjakan evaluasi individu; peran serta siswa 1163,55, 16 rata- rata pencapaian peran serta siswa 86,06.
3 Kegiatan guru yang sangat baik meliputi kesiapan ruang, alat, dan
media pembelajaran; menunjukkan penguasaan materi pembelajaran; melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif; melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu; menunjukkan penguasaan media pembelajaran; melibatkan siswa
dalam pemanfaatan media; merespon positif partisipatif siswa; menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa; melakukan refleksi
pembelajaran dengan melibatkan siswa. Perfoma dan semangat belajar. Sedang kegiatan guru yang baik meliputi memeriksa kesiapan siswa;
kesesuaian kegioatan apersepsi dengan materi ajar; menyampaikan kompetensi yang akan dicapai; mengaitkan materi dengan pengetahuan
yang relevan; mengaitkan materi dengan realitas kehidupan; melakukan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai;
melakukan pembelajaran sesuai dengan tingkat kebutuhan siswa; mealukan pembelajaran secara urut; menguasai kelas;menggunakan
media secara efisien, efektif, dan menarik; menumbuhkan partisipatif aktif siswa dalam pembelajaran, memfasilitasi terjadinya interksi guru,
siswa dan sumber belajar; menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif; memantau kemajuan siswa; melakukan penilaian akhir
sesuai kompetensi; melaksanakan tindak lanjut; penggunaan bahasa lisan secara jelas, lancar, dan benar; penggunaan bahasa tulis yang baik
dan benar; penyampaian pesan dengan gaya yang sesuai; kerapian penampilan.
4 Catatan Lapangan meliputi, keseluruhan siswa tidak sabar melihat
film yang akan ditayangkan oleh guru. Siswa merasa bersemangat sehingga kelas menjadi sedikit gaduh , Siswa tidak kesulitan lagi
mengingat nama tokoh dan karakter dalam cerita. Cerita yang ditayangkan cukup menarik bagi siswa yang cerita. Siswa dapat
dengan mudah menjawab soal individu yang diberikan guru dan menyelesaikan soal individu dengan tepat waktu.
commit to user
d
. G d Refleksi
Setel mengeta
mata pel siklus II
i Perte
D meny
visua Kem
indiv pada
Da tuntas
T Gambar 8: gr
lah semua d ahui sejauh m
lajaran bahas yaitu :
emuan ke-1 Dari pertemu
yelesaikan s al film an
mampuan me vidu yang tel
a pertemuan Tabel 10
R
5 6
7 8
9 1
j
ari tabel 10 KKM sepert
Tabel 11. Pro
No. N
1. 0 -
50 2. 60-10
1 2
3 4
5 6
rafik ditribu data dari sikl
mana hasil d sa Indonesia
uan ke-1 ha oal cerita, k
nimasi, dan enyelesaikan
lah dekerjak ke-1 yaitu:
0. distribusi f
Rentang kel
50-59 60-69
70-79 80-89
90-99 100-109
jumlah
dapat diliha ti pada tabel
osentase ketu
Nilai
Frek
usi frekuensi lus II dikum
dari penerap a melalui me
asil refleksi kegiatan guru
n peran se soal cerita
kan oleh sisw frekuensi Sik
las frekw
2 4
4 3
6 3
22
at jumlah sis l 11.
untasan KKM
Jumlah Sisw
6 16
kuensi
siklus II per mpulkan, kem
pan pembela edia audio vi
berupa kem u dalam me
rta siswa dapat diketa
wa. Adapun klus II perte
wensi
swa yang tu M siklus II p
wa Pro
27 72
rtemuan I mudian diref
ajaran meny sual film an
mampuan sis enerapkan m
dalam pem ahui dari has
hasil evalua emuan I
untas KKM pertemuan I
osentase
7,27 2,72
50 ‐5
60 ‐6
70 ‐7
80 ‐8
90 ‐9
100 ‐
fleksi guna yimak pada
iamasi dari
swa dalam media audio
mbelajaran. sil evaluasi
asi individu
dan belum
9 9
9 9
9 109
commit to user
Dapat diketahui bahwa rata-rata nilai evaluasi individu dalam menyimak isi cerita adalah 78,63. sedangkan jumlah siswa yang sudah
tuntas KKM sejumlah 16 siswa atau 72,72, sedangkan siswa yang belum tuntas KKM sejumlah 5 siswa atau 27,27 .
Kegiatan guru dalam menerapkan media audio visual film animasi juga direfleksi. Hasil observasi kegiatan guru dianalisis untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan guru dalam penerapan pembelajaran yang dilakukan. Adapun hasil analisis yaitu kemampuan mengajar guru dalam
penerapan media audio visual film animasi adalah baik 3,33. Refleksi selanjutnya yaitu menganalisis hasil observasi kegiatan siswa, yaitu
dengan mencari prosentase siswa yang melakukan aspek penilaian. Dari hasil analisis diperoleh hasil yaitu prosentase pencapaian peran serta siswa
dalam pembelajaran sebesar 76,96. ii
Pertemuan ke-2 Kegiatan refleksi pertemuan ke-2 sama seperti pada pertemuan ke-1,
yaitu kemampuan siswa dalam menyimak isi cerita, kegiatan guru dalam menerapkan pembelajaran menyimak isi cerita, dan peran serta siswa
dalam pembelajaran. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyimak isi cerita, maka analisis dilakukan pada hasil evaluasi individu
yang telah dikerjakan siswa. Hasil refleksi pertemuan kedua dapat dilihat dibawah ini.
Tabel 12: distribusi frekuensi siklus 2 pertemuan ke II
Rentang kelas frekwensi
50-59 2
60-69 2 70-79 3
80-89 2 90-99 8
100-109 5 jumlah 22
Dari tabel 12 dapat dilihat grafik rentang kelas beserta frekwensinya pada gambar grafik 9
commit to user
d j
t s
k f
d j
p p
d m
p . G
Da belum
T
Dari dalam meng
jumlah sisw tuntas adala
sejumlah 4 s Hasil
kemampuan film animas
dalam mene juga dianal
pembelajara pencapaian p
Berd dapat dilihat
melalui med pra siklus sa
Gambar 9: gra ari data di at
tuntas KKM Table 13. Pro
No. N
1. 0 -
60 2. 70-10
tabel 18 dap gerjakan soa
a yang sudah ah 18 sisw
siswa atau 18 l observasi
n mengajar g si. Dari has
erapkan pem lisis guna
an yang dilak peran serta s
dasarkan has t terdapat pe
dia audio vis ampai dengan
1 2
3 4
5 6
7 8
afik distribu tas dapat d
M seperti pad osentase ketu
Nilai
pat diketahui al cerita. Sed
h tuntas dan a atau 81,8
8,18 . kegiatan gu
guru dalam m sil analisis d
mbelajaran ya mengetahui
kukan guru. siswa dalam
il refleksi si eningkatkan
sual film an n siklus II da
usi frekuensi ibuat prosen
da tabel 13. untasan KKM
Jumlah Sisw
4 18
i nilai tiap an dangkan tabe
n belum tunta 81 , seda
uru dianalisi menerapkan
diketahui ba aitu baik 3,
i sejauh m Dari hasil an
pembelajara iklus I dan s
kemampuan imasi oleh g
apat dilihat d
Frekuensi
siklus II per ntase siswa y
M siklus II p
wa Pro
18 8
nak dan rata el 19 dan ta
as KKM. Jum angkan sisw
is untuk me n media pem
ahwa kemam 3. Hasil ob
mana peran nalisis diket
an sebesar 86 iklus II per
n siswa dalam guru. Adapu
dalam tabel rtemuan II
yang tuntas pertemuan II
osentase
8,18 1,81
a-rata nilai se abel 20 dapa
mlah siswa y wa yang bel
engetahui sej mbelajaran au
mpuan men bservasi kegi
n serta sisw tahui bahwa
6,06 . rtemuan ke-1
m menyima un peningkat
dibawah ini 87
KKM dan
emua siswa at diketahui
yang sudah lum tuntas
ejauh mana udio visual
ngajar guru iatan siswa
wa dalam prosentase
1 dan ke-2 ak isi cerita
tannya dari .
50 ‐59
60 ‐69
70 ‐79
80 ‐89
90 ‐99
100 ‐109
commit to user
Tabel 14: Perbandingan Ketuntasan KKM dan Peran Serta Siswa pra siklus, siklus I, dan siklus II.
TAHAP KETUNTASAN KKM
PERAN SERTA SISWA
Tidak Tuntas
Pra Siklus 61,64
36,36 -
Siklus I Per-1
59,09 40,91
53,54 Per-2
54,54 45,45
61,21 Siklus II
Per-1 27,27 72,72
76,06 Per-2
18,18 81,8 1
86,06 Dari tabel di atas dapat dilihat peningkatan kemampuan siswa dalam
menyimak isi cerita dari tiap siklus. Dari siklus I terjadi peningkatan sebesar 9,09 dan pada siklus II terdapat peningkatan sebesar 36,36 dari siklus I.
Sedangkan peran serta siswa terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 10 . Kriteria indikator kerja yang untuk kemampuan siswa menyimak isi cerita
nilai minimal KKM dalam menyelesaikan soal cerita adalah 70, sedangkan target indikator kerjanya adalah 70 siswa mendapat nilai minimal 70. Kriteria
indikator kerja untuk peran serta siswa dalam pembelajaran adalah 70 siswa dapat menyimak isi cerita, sedangkan target indikator kerjanya adalah 75 siswa
dapat menyimak isi cerita. Dengan ketentuan tersebut maka penggunaan media audio visual film animasi dalam meningkatkan kemampuan menyimak isi film
berhasil pada siklus ke-II. Berdasarkan data dari tabel 13 dan tabel 14 dapat dibuat perbandingan
hasil belajar yang meliputi nilai terendah, nilai tertinggi, rata-rata nilai kelas, siswa belajar tuntas, dan rata-rata pencapaian peran serta siswa seperti pada
tabel 15. Tabel 15. Perbandingan hasil belajar pra siklus, Siklus I, siklus II.
Keterangan Pra siklus
Siklus I Siklus II
Nilai terendah 20
20 40
Nilai tertinggi 80
80 100
Rata-rata nilai 48,63
59,54 80,31
Siswa belajar tuntas 36,33
43,18 77,26
Peran serta siswa -
61,21 86,06
commit to user
K d
G
Gam Dari
tertinggi
Graf KKM dan p
dapat dilihat
Pene I sudah d
2 medi dengan p
semua s bermain
Gambar 10. G
mbar 11. Gra tabel 15
i, dan siswa b
fik peningka peran serta s
t pada gamb
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Pra Siklus
erapan altern dapat dimini
ia yang lebih perkembang
siswa; 4 s ; 5 sudah
20 40
60 80
100
Pra siklus
Grafik Perba Belajar Tun
afik Perband Siklus,
daapt dibua belajar tunta
atan kemam siswa dalam
ar 12.
s Siklus
I
natif pemecah imalkan sepe
h menarik d gan dan duni
susana kela h meningkat
s Siklus I
S
andingan Nil ntas pra siklu
dingan Ketun Siklus I, Sik
at grafik pe as seperti pad
mpuan meny m penggunaa
Siklus II
han masalah erti, 1 sisw
dengan mem ia anak;3 p
as sudah ko tnya rasa m
Siklus II
ai Terendah us dan siklus
ntasan dan P klus II
erbandingan da gambar 1
yelesaikan s n media aud
h akan kenda wa yang berta
milih film yan pembahasan
ondusif mes menghargai
Ni Ni
Be
,Tertinggi, d I
Peran Serta P n nilai teren
0.
oal cerita dio visual fil
ala-kendala p anya sudah m
ng menarik soal sudah m
skipun dalam dan respon
ilai terendah ilai tertinggi
elajar Tuntas
dan
Pra ndah, nilai
ketuntasan lm animasi
Ketuntasan Peran
serta
pada siklus meningkat;
dan sesuai melibatkan
m suasana n terhadap
commit to user
pendapat teman; 6 pengaturan tempat sudah baik; 7 manajemen waktu pembelajaran sudah dikelola dengan baik. Namun kendala-kendala seperti itu
pasti akan timbul jika persiapan guru sebelum mengajar, kemampuan menguasai kelas, dan manajemen waktu kurang baik. Maka kemampuan guru
mengajar dengan menggunakan media audio visual film animasi perlu ditingkatkan lagi.
C. Pembahasan Hasil Penelitian