commit to user
140
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori 1. Hakikat
Pembelajaran IPA
dan Kemampuan
Pengelompokan Tumbuhan
a. Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Pengertian belajar banyak dikemukakan oleh para ahli pendidikan. Pengertian tersebut sedikit banyak memiliki perbedaan
ataupun persamaan. Banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan
fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk materi pelajaran. Dalam kenyataannya, banyak sekali perbuatan yang termasuk kegiatan belajar,
sehingga berbagai pendapat tentang belajar muncul. Menurut Baharuddin 2009:11, “Belajar merupakan proses
manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan dan sikap”. Dalam hal ini belajar telah dimulai sejak manusia lahir secara
terus menerus sampai akhir hayat. Sedangkan menurut Slameto 2003:2, “belajar merupakan proses dimana seseorang melakukan suatu kegiatan
atau usaha merubah tingkah laku”. Perubahan tingkah laku tersebut
sebagai hasil interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dari pengertian tersebut diatas mengandung makna bahwa belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil
tujuan. Belajar bukan hanya mengingat saja, tetapi lebih dari itu belajar adalah “mengalami”. Hasil belajar bukan merupakan suatu penguasaan
materi, akan tetapi hasil belajar merupakan perubahan kelakuan dan sikap.
Slameto 2003: 2 dalam mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
commit to user 10
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah:
a. Perubahan terjadi secara sadar. b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional.
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.
e. Perubahan dalam belajar bertujuan terarah. f.
Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Slameto, 2003: 3-5
Makna belajar menurut beberapa ahli yang dikutip oleh Agus Suprijono 2009: 2 yaitu:
a. Cronbach “Learning is shown by a change in behavior as a result of
experience.” Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari
perubahan pengalaman b. Harold Spears
“Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction.” Dengan kata lain belajar
adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu
c. Geoch “Learning i`s a change in performance as a result of practice.”
Belajar adalah perubahan performance sebagai hasil latihan. Relevan dengan pengertian di atas, belajar adalah berubah,
artinya suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga
berbentuk kecakapan, ketrampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri. Perubahan ini bisa dilakukan dengan membaca,
mengamati, mendengarkan, meniru, dan sebagainya. Menurut Thursan Hakim, belajar adalah suatu proses perubahan
di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan
commit to user 11
dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,
keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan. Menurut Slameto, belajar merupakan suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Skinner yang di kutip oleh Dimyati dan Mudjiono
dalam bukunya yang berjudul Belajar dan pembelajaran halaman 9, bahwa belajar merupakan hubungan antara stimulus dan respons yang
tercipta melalui proses tingkah laku. R. Gagne seperti yang di kutip oleh Slameto
dalam bukunya
Belajar dan
Faktor-faktor yang
mempengaruhinya, memberikan dua definisi belajar, yaitu: a. Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan,
keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. b. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi.
M. Sobry Sutikno mengemukakan, belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Hilgard dan Bower dalam
bukunya Theories of Learning yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap
sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam suatu situasi.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan serta peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah
laku seseorang diberbagai bidang yang terjadi akibat melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungannya. Jika di dalam proses belajar tidak
mendapatkan peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, dapat dikatakan bahwa orang tersebut mengalami kegagalan di dalam proses
belajar.
commit to user 12
Menurut filosofi Konstruktivisme, belajar adalah membangun pengetahuan sedikit demi sedikit, pengetahuan bukanlah seperangkat
fakta-fakta, konsep-konsep ataupun kaidah yang siap untuk diambil dan diingat dalam pengalaman yang nyata Baharuddinn, 2009:116. Dalam
hal ini, guru tidak akan mampu memberikan semua pengetahuan kepada siswa, sedangkan pengetahuan itu sendiri tidak dapat diperoleh secara
instan tetapi harus melalui berbagai proses yang mungkin memerlukan proses panjang. Siswa harus mengkontruksi pengetahuan pada benaknya
sendiri. Berdasarkan hal tersebut, maka belajar dan pembelajaran harus dikemas menjadi “mengkonstruksi” bukan “menerima”.
Seseorang yang telah melakukan kegiatan belajar dapat dilihat dengan adanya perubahan tingkah laku pada orang tersebut dimana
tingkah laku orang tersebut sebelumnya tidak ada atau masih lemah. Tingkah laku manusia terdiri dari beberapa aspek. Hasil belajar
seseorang akan tampak pada setiap perubahan aspek tersebut. Oemar Hamalik dalam Tukiran 2009:8 menyatakan aspek-aspek tingkah laku
manu sia meliputi: “pengetahuan, pemahaman, kebiasaan, keterampilan,
apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, budi pekerti etika, sikap, dan lain-
lain”. Apabila seseorang telah melakukan kegiatan belajar, maka akan terjadi perubahan pada salah satu aspek tingkah laku
tersebut. Pembelajaran menurut Sugihartono, dkk. 2007:81 adalah suatu
upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan
sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil
optimal. Dalam pendekatan Konstruktivisme, guru berperan sebagai fasilitator yang mendorong siswa untuk mengkonstruksi pengalamannya
sendiri menjadi sebuah pengetahuan. Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang
secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam
commit to user 13
tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan suatu respons terhadap situsai tertentu Corey dalam Syaiful Sagala,
2010:61. Pembelajaran merupakan istilah yang sekarang lebih populer dibanding dengan pengajaran. Istilah pembelajaran dipergunakan karena
adanya perubahan pandangan dalam sistem pendidikan, yaitu dari sekedar menyampaikan pengetahuan kepada bagaimana menjadikan
seorang siswa sebagai pembelajar. Karena itulah, pembelajaran merupakan usaha untuk mengajak agar siswa dapat melakukan kegiatan
belajar secara mandiri.
b. Hakikat Pembelajaran IPA