commit to user
17 b.
Kesetimbangan Homogen dan Heterogen kesetimbangan yang sama komponennya satu fase kita sebut
kesetimbangan homogen, sedangkan kesetimbangan yang terdiri dari dua fase atau lebih kita sebut kesetimbangan heterogen. Kesetimbangan homogen dapat
beruap sistem gas atau laruatan. Kesetimbangan heterogen umumnya melibatkan komponen padat-gas atau cair-gas.
Contoh kesetimbangan homogen: 1 N
2g
+ 3H
2g
⇔
2NH
3g
2 H
2l
⇔
H
+ aq
+ OH
- aq
3 CH
3
COOH
aq
⇔
CH
3
COO
- aq
+ H
+ aq
Contoh kesetimbangan heterogen: 1 CaCO
3s
⇔
CaO
s
+ CO
2g
2 Ag
2
CrO
4s
⇔
Ag
+ aq
+ CrO
4 2-
aq
II. Pergeseran Kesetimbangan
1. Azas Le Chatelier Pada tahun 1884, Henri Louis Le Chatelier 1850 – 1936 berhasil
menyimpulkan pengaruh faktor luar terhadap kesetimbangan dalam suatu azas yang dikenal dengan azas Le Chatelier sebagai berikut: bila terhadap suatu
kesetimbangan dilakukan suatu tindakan aksi, maka sistem itu akan mengadakan reaksi yang cenderung mengurangi pengaruh aksi tersebut. Secara singkat, azas
Le Chatelier dapat disimpulakan sebagai berikut:
Reaksi = -Aksi
Cara sistem bereaksi adalah dengan melakuakn pergeseran ke kiri atau ke kanan. M arilah kita bahas penerapan azas Le Chatelier terhadap pergeseran
kesetimbanagn a. Pengaruh Konsentrasi
Sesuai dengan azas Le Chatelier Reaksi = -Aksi, jika konsentrasi salah satu komponen diperbesar maka reaksi sistem adalah mengurangi komponen
tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu komponen diperkecil, maka
commit to user
18 reaksi sistem adalah menambahkan komponen itu. Oleh karena itu, pengaruh
konsentrasi terhadap kesetimbangan berlansung b. Pengaruh Tekanan
Penambahan tekanan dengan cara memperkecil volum akan memperbesar konsentrasi semua komponen. Sesuai dengan azas Le Chatelier, maka sistem akan
bereaksi dengan mengurangi tekanan. Sebagaimana anda ketahui, tekanan gas bergantung pada jumlah molekul dan tidak bergantung pada jenis gas. Oleh
karena itu, untuk mengurangi tekanan maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah yang jumlah koefisiennya lebih kecil. Sebaliknya, jika tekanan dikurangi
dengan cara memperbesar volum, maka sistem akan bereaksi dengan menambah tekanan dengan cara menambah jumlah molekul. Reaksi akan bergeser ke arah
yang jumlah koefisiennya lebih besar. c. Pengaruh Komponen Padat dan Cair
Penambahan atau pengurangan komponen yang berupa padatan atau cairan murni tidak mempegaruhi keetimbangan. Hal ini dapat dipahami sebagai berikut.
Penambahan komponen yang berupa larutan atau gas akan berpengaruh pada kerapatan antarpartikel dalam campuran.jika suatu komponen gas atau terlarut
ditambahkan, maka konsentrasi meningkat, sehingga sistem bereaksi untuk mengurangi konsentrasi. Jika yang ditambahkan berupa padatan atau cairan
murni, hal itu tidak merubah konsentrasi karena jarak antarpartikel dalam padatan dan cairan adalah tetap.
Demikian juga halnya pada perubahan tekanan atau volum. Perubahan tekanan atau volum tidak mempengaruhi konsentrasi padatan atau cairan murni.
Jadi, ketika mempertimbangkan pengaruh
tekanan dan volum, koefisien komponen padat tidak diperhitungkan. Tekanan hanya berpengaruh pada system
kesetimbangan gas d. Pengaruh Suhu
Sesuai denagn azas Le Chatelier, jika suhu system kesetimbangan dinaikkan, maka reaksi sistem menurunkan suhu, kesetimbangan akan bergeser ke
pihak reaksi yang menyerap kalor ke pihak reaksi endoterm. Sebaliknya jika
commit to user
19 suhu diturunkan, maka kesetimbangan akan bergeser ke pihak reaksi eksoterm.
Perhatikan contoh soal berikut: Ditentukan reaksi kesetimbnagan:
1 N
2g
+ 3H
2g
⇔
2NH
3g
H = -92,2 kJ 2 H
2
O
g
⇔
½ H
2g
+ O
2g
H = +242 kJ Ke arah mana kesetimbangan bergeser jika suhu dinaikkan?
Jawab: Pada kenaikan suhu, kesetimbangan bergeser ke pihak reaksi endoterm;
Pada kesetimbangan 1, reaksi bergeser ke kiri Pada kesetimbangan 2, reaksi bergeser ke kanan
e. Pengaruh Katalisator Dalam bab 3 telah dijelaskan bahwa katalisator memperbesar laju reaksi
karena menurunkan energi pengaktifan. Penurunan energi pengaktifan tersebut berlaku untuk kedua arah. Jadi, katalisator akan mempercepat laju reaksi maju
sekaligus laju reaksi balik. Oleh karena itu, penggunaan katalisator akan mempercepat tercapainya keadaan setimbang.suatu reaksi yang memerlukan
waktu berhari-hari atau berminggu-minggu untuk mencapai kesetimbangan, dapat dicapai dalam beberapa menit dengan adanya katalisator. Suatu katalisator juga
penting dalam reaksi yang memerlukan suhu tinggi, karena dengan sutu katalisator reaksi seperti itu dapat berlangsung pada suhu yang lebih rendah. Hal
itu akan jadi sangat penting jika reaksi pada suhu tinggi mengurangi rendemen hasil reaksi.
M eskipun katalisator dapat mempercepat pencapaian keadaan setimbang, namun katalisator tidak mengubah komponen kesetimbangan.
III. Kesetimbangan Dalam Industri