Tetapan Kesetimbangan M edia pembelajaran

commit to user 21 hidroen yang belum bereaksi dan juga amonia yang tidak mencair diresirkulasi, sehingga pada akhirnya semua diubah menjadi amonia. 2. Pembuatan Asam Sulfat M enurut Proses Kontak Satu lagi contoh industri yang berdasarkan reaksi kesetimbangan yaitu pembuatan asam sulfat yang dikenal dengan proses kontak. Reaksi yang terjadi dapat diringakas sebagai berikut: 1. Belerang dibakar dengan udara membentuk belerang dioksida S s + O 2g ⇔ SO 2g 2. Belerang dioksida dioksidasi lebih lanjut menjadi belerang trioksida 2SO 2g + O 2g ⇔ 2SO 3g 3. Belerang trioksida dilarutakan dalam asam sulfat pekat membentuk asam pirosulfat H 2 SO 4aq + SO 3g ⇔ H 2 S 2 O 7l 4. Asam pirosulfat direasikan dengan air dapat membentuk asam sulfat pekat H 2 S 2 O 7l + H 2 O l ⇔ H 2 SO 4aq Tahap penting dalam proses ini adalah reaksi 2. Reaksi ini merupakan reaksi kesetimbangan dan eksoterm. Sama seperti pada sintesis amonia,reaksi ini hanya berlangsung baik pada suhu tinggi. Akan tetapi pada suhu tingi kesetimbangan bergeser ke kiri. Pada proses kontak digunakan suhu sekitar 500 o C dengan katalisator V 2 O 5 . sebenarnya tekanan besar akan menguntungkan produksi SO 3, tetapi ternyata penambahan tekanan tidak diimbangi penambahan hasil yang memadahi. Oleh karena itu, pada proses kontak tidak digunakan tekanan besar melainkan tekanan normal, 1 atm

IV. Tetapan Kesetimbangan

1. Hukum Kesetimbangan Kita telah mengetahui bahwa komposisi kesetimbangan dapat berubah bergantung pada kondisi reaksi. Akan tetapi, pada tahu 1864 Cato maximillian Gulberg dan PeterWage menemukan adanya suatu hubungan yang tetap antara konsentrasi komponen dalam kesetimbangan. Hubungan yang tetap ini disebut dengan hukum kesetimangan atau hukum aksi massa. commit to user 22 2. Persamaan Tnetapan Kesetimbangan Ungkapan hukum kesetimbangan kita sebut persamaan tetapan kesetimbanagn. Persamaan tetapan kesetimbangan sesuai dengan stoikiometri reaksi. Secara umum untuk reaksi mA + nB ⇔ pC + qD persamaan tetapan kesetimbangan adalah n B A D C Kc m q p ] [ ] [ ] [ ] [ = 3. Tetapan Kesetimbangan Tekanan Kp Tetapan kesetimbangan untuk kesetimbangan gas juga dapat dinyatakan berdasarkan tekanan parsial gas, selain tetapan kesetimbnagan berdasarkan konsentrasi.tetapan kesetimbangan yang bedasarkan tekanan parsial disebut tetapan kesetimbangan tekanan parsial dan dinyatakan dengan Kp 4. Tetapan Kesetimbangan untuk Kesetimbangan Heterogen Persamaan tetapan kesetimbangan hanya mengandung komponen yang konsentrasi atau tekanannya berubah selama reaksi berlangsung. Hal seperti itu tidak terjadi pada zat padat murni atau zatcair murni. Karena itu, zat padat murni atau zat cair murni tidak disertakan dalam persamaan tetapan kesetimbangn.perhatikan contoh di bawah ini: BiCl 2aq + H 2 O l ⇔ BiOCl s + 2HCl aq ] [ ] [ 3 2 BiCl HCl Kc = BiOCl s dan H 2 O l tidak disertakan dalam persamaan Kc 5. Hubungan Nilai Tetapan Kesetimbangan Antara Reaksi-reaksi yang Berkaitan Reaksi dapat balik yang melibatkan SO2 g , O 2g dan SO 3g dapat dinyatakan dengan tiga cara berikut: 1 2SO 2g + O 2g ⇔ 2SO 3g Kc = K1 2 2SO 3g ⇔ 2SO 2g + O 2g Kc = K2 commit to user 23 3 SO 2g + ½ O 2g ⇔ SO 3g Kc = K3 Bagaimanakah hubungan antara nilai tetapan kesetimbangan reaksi-reaksi itu? Persamaan Kc untuk ketiga reaksi tersebut adalah sebagai berikut: ] [ ] [ ] [ 2 2 2 2 3 1 O SO SO K = 2 3 2 2 2 2 ] [ ] [ ] [ SO O SO K = 2 1 2 2 3 3 ] ][ [ ] [ O SO SO K Reaksi 2 adalah kebalikan dari reaksi 1 dan persamaan Kc untuk reaksi 2 adalah kebalikan dari reaksi 1 Jadi, 1 2 1 K K = Reaksi 3 sama dengan reaksi 1 tetapi koefisiennya dibagi dua. Ternyata, K 3 = K 1 12 Dari uraian di atas dapat disimpulakan bahwa: 1. Jika persamaan reaksi kesetimbangan dibalik, maka harga Kc juga dibalik 2. Jika koefisien reaksi kesetimbangan dibagi dengan faktor n maka harga ketetapan kesetimbangan yang baru adalah akar pangkat n dari harga ketetapan kesetimbangan yang lama. 3. Jika koefisien reaksi kesetimbangan dikalikan dengan faktor n maka harga tetapan kesetimbangan yang baru adalah harga tetapan kesetimbangan yang lama dipangkatkan dengan n. 6. Penggabungan Persamaan Tetapan Kesetimbangan Jika diketahui harga tetapan kesetimbangan pada 298K untuk dua reaksi berikut, Reaksi 1: N 2g + O 2g ⇔ 2NO g Kc = 4,1 x 10 -31 Reaksi 2: N 2g + ½ O 2g ⇔ N 2 O g Kc =2,4 x 10 -18 M aka kita dapat menentukanh arga tetapan kesetimbangan untuk reaksi berikut Reaksi 3: N 2 O g + ½ O 2g ⇔ 2NO g Kc = ? commit to user 24 Reaksi 3 adalah penjumlahan dari reaksi 1 dengan kebalikan dari reaksi 2 Reaksi 1: N 2g + O 2g ⇔ 2NO g Reaksi 2: N 2 O g ⇔ N 2g + ½ O 2g 17 18 2 2 1 2 2 10 17 , 4 10 4 , 2 1 ] [ ] ][ [ x x O N O N Kc = = = − N 2 O g + ½ O 2g ⇔ 2NO g ? ] ][ [ ] [ 2 1 2 2 2 = = O O N NO Kc Jika persamaan Kc reaksi 1 dikalikan dengan kebalikan persamaan Kc reaksi 2 diperoleh persamaan Kc reaksi 3. Dengan demikian, harga Kc reaksi 3 dapat ditentukan: 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 ] ][ [ ] [ ] [ ] ][ [ ] ][ [ ] [ 2 1 O O N NO NO O N x O N NO = Jadi, K c3 = 4,1 x 10 -31 x 4,17 x 10 17 = 1,71 x 10 -13 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa: Tetapan kesetimbangan untuk suatu reaksi total adalah hasil kali tetapan kesetimbangan dari reaksi yang digabungkan. 7. M enentukan Nilai Tetapan Kesetimbangan Harga tetapan kesetimbangan dapat ditentukan melalui percobaan. Salah satu cara adalah dengan membekukan kesetimbangan, yaitu menurunkan suhu secara tiba-tiba sehingga reaksi berhenti, sehingga kesetimbangan tidak sempat bergeser. Dengan demikian, komposisi kesetimbangan dapat ditentukan dengan mengukur tekanan campuran. commit to user 25

V. Kesetimbangan Disosasi

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 3E PADA MATERI POKOK KESETIMBANGAN KIMIA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

0 9 48

EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATANPEMBELAJARAN BRAIN BASED TEACHING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SEMESTER I SMA MTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008 2009 PADA MATERI POKOK KESETIMBANGAN KIMIA

0 4 88

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE GI DAN METODE TAI YANG DILENGKAPI LKS TERHADAP PRESTASI BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN

3 20 64

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DILENGKAPI MODUL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI POKOK PERHITUNGAN KIMIA KELAS X SEMESTER 1

0 7 77

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MEDIA MACROMEDIA FLASH PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA.

1 6 19

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE TALKING STICK BERBANTUAN MEDIA FLASH DILENGKAPI HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR MATERI POKOK IKATAN KIMIA SISWA KELAS X. 4 SMA NEGERI 1 DAYEUHLUHUR TAHUN AJARAN 2010 2011 | Sutaryono | Jurnal P

0 0 8

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) MENGGUNAKAN MEDIA LKS DILENGKAPI MOLYMOD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK IKATAN KIMIA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2013 2014 | Asna | Jurnal Pendidikan Kimia 3

0 0 9

DESKRIPSI KESALAHAN KONSEP SISWA PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA DI SMAN 1 TELUK KERAMAT

0 1 16

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI SUBMIKROSKOPIK BERBASIS FLASH PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA

0 1 8

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE PROBING PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI POKOK SISTEM KOLOID PADA SISWA KELAS XI SMAN 1 KURIPAN TAHUN AJARAN 20172018

0 0 11