commit to user 4
Penulis ingin mengetahui apakah PPAT dalam melaksanakan proses jual beli sudah sesuai dengan Undang-Undang No 20 Tahun 2000 tentang BPHTB.
Berdasar latar belakang yang terurai diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian guna penyusunan skripsi dengan judul :
“FUNGSI PPAT DALAM PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO 20 TAHUN 2000 TENTANG BPHTB DALAM JUAL BELI HAK
ATAS TANAH DAN BANGUNAN DIKOTA SURAKARTA”.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam suatu penelitian karya ilmiah sangat penting agar maksud dan tujuan penelitian lebih mendalam, terarah dan tepat mencapai
sasaran karena itu untuk memudahkan pencapaiaan tujuan dan pembahasannya, maka dalam penyusunan dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana fungsi PPAT dalam proses jual beli berkaitan dengan
Undang-Undang No 20 Tahun 2000 Tentang BPHTB ? 2.
Apa akibat hukum bagi PPAT yang telah melanggar ketentuan- ketentuan dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2000 Tentang
BPHTB?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan pokok masalah diatas, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Tujuan Obyektif
a. Untuk mengetahui fungsi PPAT dalam Undang-Undang No 20 Tahun 2000 Tentang BPHTB.
b. Untuk mengetahui pelanggaran apa yang dilakukan PPAT dan akibat hukumnya.
2. Tujuan Subyektif
a. Memperoleh data sebagai bahan penyusunan skripsi guna
memenuhi syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan di bidang
commit to user 5
Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
b. Memperluas, mengembangkan pengetahuan serta pemahaman
aspek hukum dalam teori dan praktek lapangan hukum yang berguna bagi penulis.
c. Memberi gambaran realita bagi penulis atas teori-teori yang di
dapat di bangku perkuliahan dalam kehidupan di masyarakat.
D. Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan dari penyusunan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis :
a. Memberi tambahan wacana kepustakaan pada ilmu hukum khususnya Hukum Agraria dalam hal penelitian Fungsi PPAT dalam pelaksanaan
Undang-Undang No 20 Tahun 2000 Tentang BPHTB. b. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah bahan referensi di
bidang karya ilmiah dan masukan bagi penelitian di masa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis :
a. Memberi jawaban atas permasalahan yang menjadi pokok bahasan dalam
penelitian ini, yaitu apakah PPAT dalam melakukan proses jual beli di kota surakarta sudah sesuai dengan Undang-Undang No 20 Tahun 2000
dan sudah efisien. b.
Meningkatkan penalaran,
membentuk pola
pikir dinamis
dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh penulis selama studi di Fakultas
Hukum Universitas Sebelas Maret. c.
Bagi Masyarakat, dengan penelitian ini diharap menambah pengetahuan tentang Ilmu Hukum.
E. Metode Penelitian
“Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan mempelajari satu
commit to user 6
atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya, mengadakan pemeriksaan secara mendalam terhadap fakta hokum tersebu, serta mengusahakan
suatu pemecahan atas permasalahan-permasalahan yang timbul didalam gejala yang bersangkutan” Soerjono Soekanto, 2006: 43.
Metode penelitian merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang suatu proses penelitian yaitu berupa penyelesaian suatu permasalahan
yang akan dibahas, di mana metode penelitian merupakan cara yang utama yang bertujuan untuk mencapai tingkat ketelitian, jumlah, dan jenis yang akan dihadapi.
Sehubungan dengan hal tersebut, metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah adalah sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum hukum doktrinalnormatif yaitu penelitian yang
mengkaji hukum sebagai norma hukum positif dalam sistem perundang- undangan, Putusan Pengadilan, Asas Keadilan.
2. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat perskriptif yaitu dilakukan untuk menghasilkan argumentasi, teori atau konsep baru sebagai preskripsi
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. “Jawaban yang diharapkan dalam penelitian yang bersifat preskriptif adalah right, appropriate,
inappropriate atau wrong. Dapat dikatakan hasil yang diperoleh di dalam penelitian hukum sudah mengandung nilai”Peter Mahmud, 2005 : 35.
3. Pendekatan Penelitian
Pendekatan Undang-undang dilakukan dengan menelaah semua Undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan permasalahan
hukum yang sedang diteliti. Pendekatan Undang-undang ini akan membuka kesempatan bagi peneliti untuk mempelajari adakah konsistensi
dan kesesuaian antara suatu Undang-undang dengan Undang-undang lainnya.’Hasil dari telaah itu merupakan suatu argument untuk
memecahkan permasalahan yang dihadapi”Peter Mahmud,2005 : 97.
commit to user 7
4. Jenis Data
Jenis data yang digunakan penulis pergunakan dalam penelitian ini berupa jenis data Primer dan sekunder.
a. Data Primer
Data Primer merupakan data yang diperoleh dari sumber- sumber primer atau sumber utama yang berupa fakta atau
keterangan yang diperoleh secara langsung dari sumber data yang bersangkutan, yaitu dari Kantor Pajak, BPN disurakarta.
b. Data sekunder merupakan data yang tidak diperoleh secara
langsung dari lapangan. Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan yang meliputi bahan-bahan documenter, tulisan
ilmiah dan sumber-sumber tertulis lainnya. Selain itu data-data sekunder ini antara lain mencakup dokumen-dokumen
resmi,buku-buku, hasil penelitian yang berwujud laporan- laporan,
buku harian
dan seterusnya
Soerjono Soekanto,2006:12
5. Sumber Data
Sumber data sekunder adalah data yang tidak secara langsung
memberikan keterangan yang bersifat mendukung sumber terdiri dari :
a. Bahan hukum primer yang berupa :
1 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
2 Undang-Undang No 20 Tahun 2000 Tentang BPHTB Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 21 tahun
1997 Tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan,
3 Undang-Undang Pokok Agraria No 5 Tahun 1960
4 Peraturan Pemerintah No 37 Tahun 1998.
commit to user 8
5 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
6 Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1985 Tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah
7 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 517KMK.042000 Tentang Tata Cara Pembayaran Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan;
b. Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti: hasil-hasil
penelitian dan karya ilmiah dari kalangan hukum, yang berkaitan dengan pelaksanaan pemungutan BPHTB dan laporan bulanan akta
oleh PPAT kepada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama
b. “Bahan hukum tersier atau bahan non hukum, yaitu bahan yang
memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, misalnya bahan media dari internet, kamus dan
sebagainya” Peter Mahmud, 2005 : 142-163.
6. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data dalam suatu penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam penulisan. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik studi dokumen atau kepustakaan untuk mengumpulkan dan menyusun data yang diperlukan
berupa peraturan Perundang-Undangan, dokumen-dokumen, buku-buku, artikel, internet atau literature, dan bahan-bahan lainnya.
7. Teknik Analisis Data
Untuk memperoleh jawaban terhadap penelitian hukum ini, dengan mendeduksi yang berarti menarik kesimpulan atau menderivasi. Maka
digunakanlah silogisme deduktif dengan metode interpretasi atau
commit to user 9
penafsiran. Dan interpretasi yang digunakan adalah Interpretasi bahasa gramatikal, yaitu memberikan arti kepada suatu istilah atau perkataan
sesuai dengan bahasa sehari-hari. “Jadi, untuk mengetahui makna ketentuan Undang-Undang, maka ketentuan Undang-Undang itu
ditafsirkan atau dijelaskan dengan menguraikannya menurut bahasa umum sehari-hari” Peter Mahmud,2005 : 57
- Sebagai premis mayor maka digunakan Peraturan Perundang-undangan
yaitu : Undang-Undang No 20 Tahun 2000 Tentang BPHTB; Undang- undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Agraria;
Peraturan Pemerintah PP Nomor 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran
Tanah Agraria; Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 Tentang
Peraturan Disiplin Pegawai Negri Sipil, Peraturan Pemerintah PP Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pembuat Akta Tanah. PP No 37
Tahun 1998; KUHPer; Per KBPN No 1 Tahun 2006.
Untuk Premis Minor : Fungsi PPAT dalam pelaksanaan Undang-Undang No 20 Tahun
2000 Tentang BPHTB penerapan faktanya dalam masyarakat. Dengan silogisme maka diperoleh jawaban masalah atau
kesimpulan mengenai ada tidaknya pelanggaran yang dilakukan PPAT dalam proses jual beli sesuai Undang-Undang No 20 Tahun 2000.
F. SISTEMATIKA PENELITIAN HUKUM
Gambaran secara menyeluruh mengenai sistematika penulisan hukum yang sesuai dengan aturan baru dalam penulisan hukum, maka
penulis menyiapkan suatu sistematika penulisan hukum. Adapun sistematika penulisan hukum ini terdiri dari 4 empat bab, tiap-tiap bab
commit to user 10
terbagi dalam sub-sub bagian yang dimaksudkan untuk memudahkan pemahaman terhadap keseluruhan hasil penelitian ini. Sistematika
penulisan hukum tersebut adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan
sistematika penulisan hukum.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan dikemukakan tentang kerangka teori dan kerangka pemikiran dari permasalahan yang dibahas dalam penelitian hukum ini
meliputi : A.
Tinjauan Umum Tentang PPAT 1.
Pengertian Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT 2.
Tugas dan Kewenangan PPAT 3.
Fungsi PPAT dalam UU BPHTB 4.
Sanksi Terhadap PPAT B.
Tinjauan Umum Tentang Jual Beli 1.
Peralihan Hak 2.
Proses Jual Beli C.
Tinjauan Tentang BPHTB 1.
Arti BPHTB dan Dasar Pengenaan BPHTB 2.
Tata Cara dan Saat Pembayaran BPHTB
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan hasil penelitian dan analisa, serta pembahasan masalah yang secara rinci sekaligus menjawab
permasalahan-permasalahan yang telah ditentukan sebelumnya dalam perumusan masalah mengenai penganiayaan terhadap anak dibawah
umur dalam rumah tangga.