commit to user 7
4. Jenis Data
Jenis data yang digunakan penulis pergunakan dalam penelitian ini berupa jenis data Primer dan sekunder.
a. Data Primer
Data Primer merupakan data yang diperoleh dari sumber- sumber primer atau sumber utama yang berupa fakta atau
keterangan yang diperoleh secara langsung dari sumber data yang bersangkutan, yaitu dari Kantor Pajak, BPN disurakarta.
b. Data sekunder merupakan data yang tidak diperoleh secara
langsung dari lapangan. Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan yang meliputi bahan-bahan documenter, tulisan
ilmiah dan sumber-sumber tertulis lainnya. Selain itu data-data sekunder ini antara lain mencakup dokumen-dokumen
resmi,buku-buku, hasil penelitian yang berwujud laporan- laporan,
buku harian
dan seterusnya
Soerjono Soekanto,2006:12
5. Sumber Data
Sumber data sekunder adalah data yang tidak secara langsung
memberikan keterangan yang bersifat mendukung sumber terdiri dari :
a. Bahan hukum primer yang berupa :
1 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
2 Undang-Undang No 20 Tahun 2000 Tentang BPHTB Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 21 tahun
1997 Tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan,
3 Undang-Undang Pokok Agraria No 5 Tahun 1960
4 Peraturan Pemerintah No 37 Tahun 1998.
commit to user 8
5 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
6 Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1985 Tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah
7 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 517KMK.042000 Tentang Tata Cara Pembayaran Bea Perolehan Hak atas
Tanah dan Bangunan;
b. Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti: hasil-hasil
penelitian dan karya ilmiah dari kalangan hukum, yang berkaitan dengan pelaksanaan pemungutan BPHTB dan laporan bulanan akta
oleh PPAT kepada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama
b. “Bahan hukum tersier atau bahan non hukum, yaitu bahan yang
memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, misalnya bahan media dari internet, kamus dan
sebagainya” Peter Mahmud, 2005 : 142-163.
6. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data dalam suatu penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam penulisan. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik studi dokumen atau kepustakaan untuk mengumpulkan dan menyusun data yang diperlukan
berupa peraturan Perundang-Undangan, dokumen-dokumen, buku-buku, artikel, internet atau literature, dan bahan-bahan lainnya.
7. Teknik Analisis Data
Untuk memperoleh jawaban terhadap penelitian hukum ini, dengan mendeduksi yang berarti menarik kesimpulan atau menderivasi. Maka
digunakanlah silogisme deduktif dengan metode interpretasi atau
commit to user 9
penafsiran. Dan interpretasi yang digunakan adalah Interpretasi bahasa gramatikal, yaitu memberikan arti kepada suatu istilah atau perkataan
sesuai dengan bahasa sehari-hari. “Jadi, untuk mengetahui makna ketentuan Undang-Undang, maka ketentuan Undang-Undang itu
ditafsirkan atau dijelaskan dengan menguraikannya menurut bahasa umum sehari-hari” Peter Mahmud,2005 : 57
- Sebagai premis mayor maka digunakan Peraturan Perundang-undangan
yaitu : Undang-Undang No 20 Tahun 2000 Tentang BPHTB; Undang- undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok Agraria;
Peraturan Pemerintah PP Nomor 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran
Tanah Agraria; Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 Tentang
Peraturan Disiplin Pegawai Negri Sipil, Peraturan Pemerintah PP Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pembuat Akta Tanah. PP No 37
Tahun 1998; KUHPer; Per KBPN No 1 Tahun 2006.
Untuk Premis Minor : Fungsi PPAT dalam pelaksanaan Undang-Undang No 20 Tahun
2000 Tentang BPHTB penerapan faktanya dalam masyarakat. Dengan silogisme maka diperoleh jawaban masalah atau
kesimpulan mengenai ada tidaknya pelanggaran yang dilakukan PPAT dalam proses jual beli sesuai Undang-Undang No 20 Tahun 2000.
F. SISTEMATIKA PENELITIAN HUKUM