Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

19 komite audit dan jumlah rapat komite audit. Hal ini berarti perusahaan yang memiliki komite audit dan telah memenuhi syarat minimal jumlah rapat komite audit akan cenderung mengungkapkan item wajib konvergensi IFRS pada laporan laba rugi komprehensif secara luas. Sedangkan jumlah anggota dewan komisaris, proporsi komisaris independen, dan jumlah rapat dewan komisaris belum mampu untuk dapat meningkatkan tingkat kepatuhan pengungkapan konvergensi IFRS pada laporan laba rugi komprehensif.

C. Penurunan Hipotesis

1. Hubungan ukuran dewan komisaris dengan tingkat kepatuhan mandatory

disclosure konvergensi IFRS. Penelitian yang dilakukan Arief dan Bambang 2007 menyatakan bahwa dewan komisaris yang berukuran kecil akan lebih efektif dalam melakukan tindakan pengawasan dibandingkan dewan komisaris berukuran besar. Ukuran dewan komisaris yang besar dianggap kurang efektif dalam menjalankan fungsinya karena sulit dalam komunikasi, koordinasi serta pembuatan keputusan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Allen dan Gale 2000 yang menegaskan bahwa dewan komisaris merupakan mekanisme corporate governance yang penting. Mereka juga menyarankan bahwa dewan komisaris yang ukurannya besar kurang efektif daripada dewan yang ukurannya kecil. Namun, menurut Abeysekera 2008 ukuran dewan komisaris yang efektif berada pada rentang lebih dari lima orang dan kurang dari 14 orang. Semakin banyak jumlah dewan komisaris independen maka pengawasan terhadap kinerja CEO akan semakin tinggi, sehingga kinerja di perusahaan tersebut akan semakin baik. Dengan adanya peningkatan kinerja, maka transparansi dalam pelaporan keuangan akan baik 20 Pitasari dan Septiani, 2014. Inti dari corporate governance ada pada dewan komisaris karena tugas utama dewan komisaris adalah mengawasi dan mengevaluasi pembuatan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan tersebut oleh dewan direksi. Berdasarkan uraian diatas, hipotesis pertama penelitian ini adalah: H 1a : Ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap tingkat kepatuhan mandatory disclosure konvergensi IFRS di Indonesia. H 1b : Ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap tingkat kepatuhan mandatory disclosure konvergensi IFRS di Malaysia.

2. Hubungan proporsi komisaris independen dengan tingkat kepatuhan mandatory

disclosure konvergensi IFRS. Dewan komisaris sebagai puncak sistem internal perusahaan memiliki peran penting terhadap aktivitas pengawasan. Semakin besarnya proporsi komisaris independen yang ada didalam perusahaan, maka proses pengawasan yang dilakukan dewan ini akan semakin berkualitas dengan semakin banyaknya pihak independen yang menuntut adanya transparansi dalam pelaporan keuangan. Komisaris independen harus secara proaktif mengupayakan agar dewan komisaris melakukan pengawasan terhadap pelaporan keuangan yang transparan terhadap tingkat kepatuhan mandatory disclosure konvergensi IFRS. Hasil penelitian Huafang dan Jianguo 2007 juga menunjukkan bahwa proporsi komisaris independen berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan dalam laporan keuangan. Hasil penelitian Prawinandi et al. 2012, menunjukkan bahwa proporsi komisaris independen berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan dalam laporan keuangan. Arief dan Bambang 2007 menyatakan bahwa non-executive director komisaris independen dapat bertindak sebagai penengah dalam perselisihan yang 21 terjadi diantara para manajer internal dan mengawasi kebijakan manajemen serta memberikan nasihat kepada manajemen. Komisaris independen merupakan posisi terbaik untuk melaksanakan fungsi monitoring agar tercipta perusahaan yang good corporate governance. Hasil penelitian Klein 2002, Peasnell et al. 2001, Chtourou et al. 2001, Pratana dan Mas’ud 2003, dan Xie et al. 2003 memberikan simpulan bahwa perusahaan yang memiliki proporsi anggota dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan atau outside director dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Sehingga, jika anggota dewan komisaris dari luar meningkatkan tindakan pengawasan, hal ini juga akan berhubungan dengan makin rendahnya penggunaan discretionary accruals Cornett et al. 2006. Berdasarkan uraian diatas, hipotesis kedua penelitian ini adalah: H 2a : Proporsi komisaris independen berpengaruh positif terhadap tingkat kepatuhan mandatory disclosure konvergensi IFRS di Indonesia. H 2b : Proporsi komisaris independen berpengaruh positif terhadap tingkat kepatuhan mandatory disclosure konvergensi IFRS di Malaysia.

3. Hubungan ukuran komite audit dengan tingkat kepatuhan mandatory disclosure

konvergensi IFRS. Keberadaan komita audit dalam perusahaan harus diperhitungkan. Komite audit tidak hanya membantu dalam pengawasan tetapi juga dapat membantu dalam penyusunan laporan keuangan. Ketika komite audit membantu dalam penyusunan laporan keuangan, maka kualitas laporan keuangan akan semakin baik dan sesuai dengan standar yang berlaku sehingga pengungkapan dalam annual report akan diperluas sesuai dengan aktivitas perusahaan. Ho dan Wong, 2001.

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP AUDIT FEE (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Malaysia Tahun 2014-2015)

0 8 22

PENGARUH DIVERSIFIKASI GEOGRAFIS, DIVERSIFIKASI OPERASI DAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang list di Bursa Efek Indonesia, Bursa Efek Australia dan Bursa Efek Singapura tahun 2014)

0 6 171

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP ENVIRONMENTAL DISCLOSURE DI INDONESIA DAN MALAYSIA (Studi Empiris pada Perusahaan Perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Malaysia tahun 2013-2015)

3 30 146

PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP AUDIT FEE (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Malaysia Tahun 2014-2015)

1 27 113

PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN MANDATORY DISCLOSURE DI INDONESIA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015)

5 18 117

PERAN STUKTUR CORPORATE GOVERNANCE DALAM TINGKAT KEPATUHAN MANDATORY DISCLOSURE KONVERGENSI IFRS (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI)

0 2 73

Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Corporate Governance Disclosure Studi Empiris Pada Perusahaan Lq 45 Di Bursa Efek Indonesia

0 0 73

PERAN STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE DALAM TINGKAT KEPATUHAN MANDATORY DISCLOSURE KONVERGENSI IFRS Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

0 0 17

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN MANDATORY DICLOSURE KONVERGENSI IFRS DI INDONESIA SKRIPSI

0 1 16

PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN MANDATORY DISCLOSURE KONVERGENSI IFRS

0 0 19