Hasil Pengujian Kekeruhan dengan Variasi Konsentrasi PAC pada ProsesJar test

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengujian Kekeruhan dengan Variasi Konsentrasi PAC pada ProsesJar test

Telah dilakukan pengujian kekeruhan dengan variasi konsentrasi PAC menggunakan metode Jar test.Faktor penting dalam penambahan koagulan adalah konsentrasi koagulan. Konsentrasi koagulan ditentukan dari percobaan laboratorium menggunakan jar test. Tabel 4.1 Data Hasil Pengujian Kekeruhan dengan Variasi Konsentrasi PAC pada proses Jar Test Nomor Sample Konsentrasi PAC ppm Turbidity NTU 1 236 2 5 20 3 10 3.85 4 20 1.25 5 30 1.24 6 40 1.76 7 50 2.67 8 60 1.41 9 70 0.51 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Grafik Hasil Pengujian Kekeruhan dengan Variasi Konsentrasi PAC pada proses Jar Test Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa koagulan PAC dapat menurunkan nilai kekeruhan pada air baku menggunakan metode Jar test. Percobaan menggunakan beberapa variasi konsentrasi PAC untuk mendapatkan konsentrasi ekonomis pada penjernihan air sungai Deli. Hasil yang diperoleh ialah pada konsentrasi 10 ppm PAC dapat menjernihkan air baku Sungai Deli dengan nilai kekeruhan 236 NTU menjadi 3.85 NTU. Berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan PERMENKES No. 492 Menkes Per IV 2010 Tanggal 19 April 2010 yang merupakan baku mutu air minum mempunyai spesifikasi kekeruhan air minum kurang dari 5 NTU. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan konsentrasi 10 ppm sudah memenuhi syarat baku mutu yang sudah ditentukan oleh Pemerintah. Ada beberapa cara yang sudah dipatenkan untuk membuat polyaluminium chloride yang dapat dihasilkan dari hidrolisa parsial dari aluminium klorida, seperti ditunjukkan reaksi berikut : n AlCl 3 + m OH − . m Na + → Al n OH m Cl 3n-m + m Na + + m Cl − Senyawa ini dibuat dengan berbagai cara menghasilkan larutan PAC yang agak stabil. PAC adalah suatu persenyawaan anorganik komplek, ion hidroksil serta ion alumunium bertarap klorinasi yang berlainan sebagai pembentuk polynuclear mempunyai rumus umum Al m OH n Cl 3m-n. Beberapa keunggulan yang dimiliki PAC dibanding koagulan lainnya adalah : 20 3,85 1,25 1,24 1,76 2,67 1,41 0,51 5 10 15 20 25 10 20 30 40 50 60 70 80 Konsentrasi PAC ppm K ek er uh a n Universitas Sumatera Utara 1. PAC dapat bekerja di tingkat pH yang lebih luas, dengan demikian tidak diperlukan pengoreksian terhadap pH, terkecuali bagi air tertentu. 2. Kandungan belerang dengan dosis cukup akan mengoksidasi senyawa karboksilat rantai siklik membentuk alifatik dan gugusan rantai hidrokarbon yang lebih pendek dan sederhana sehingga mudah untuk diikat membentuk flok. 3. Kadar klorida yang optimal dalam fasa cair yang bermuatan negatif akan cepat bereaksi dan merusak ikatan zat organik terutama ikatan karbon nitrogen yang umumnya dalam truktur ekuatik membentuk suatau makromolekul terutama gugusan protein, amina, amida dan penyusun minyak dan lipida. 4. PAC tidak menjadi keruh bila pemakaiannya berlebihan, sedangkan koagulan yang lain seperti alumunium sulfat, besi klorida dan fero sulfat bila dosis berlebihan bagi air yang mempunyai kekeruhan yang rendah akan bertambah keruh. Jika digambarkan dengan suatu grafik untuk PAC adalah membentuk garis linier artinya jika dosis berlebih maka akan didapatkan hasil kekeruhan yang relatif sama dengan dosis optimum sehingga penghematan bahan kimia dapat dilakukan. Sedangkan untuk koagulan selain PAC memberikan grafik parabola terbuka artinya jika kelebihan atau kekurangan dosis akan menaikkan kekeruhan hasil akhir, hal ini perlu ketepatan dosis. 5. PAC mengandung suatu polimer khusus dengan struktur polielektrolite yang dapat mengurangi atau tidak perlu sama sekali dalam pemakaian bahan pembantu, ini berarti disamping penyederhanaan juga penghematan untuk penjernihan air. 6. Kandungan basa yang cukup akan menambah gugus hidroksil dalam air sehingga penurunan pH tidak terlalu ekstrim sehingga Universitas Sumatera Utara penghematan dalam penggunaan bahan untuk netralisasi dapat dilakukan. 7. PAC lebih cepat membentuk flok daripada koagulan biasa ini diakibatkan dari gugus aktif aluminat yang bekerja efektif dalam mengikat koloid yang ikatan ini diperkuat dengan rantai polimer dari gugus polielektrolite sehingga gumpalan floknya menjadi lebih padat, penambahan gugus hidroksil kedalam rantai koloid yang hidrofobik akan menambah berat molekul, dengan demikian walaupun ukuran kolam pengendapan lebih kecil atau terjadi over- load bagi instalasi yang ada, kapasitas produksi relatif tidak terpengaruh.

4.2 Hasil Pengujian Kekeruhan dengan Variasi Konsentrasi AFC pada Proses Jar test

Dokumen yang terkait

Optimasi Proses Koagulasi Dalam Penjernihan Air Limbah Di Pt. Sinar Oleochemical International (Soci) Medan Berdasarkan Pengaruh Konsentrasi Penambahan Poli Aluminium Klorida Untuk Menurunkan Turbiditas Air Limbah

3 45 48

Pengaruh Penambahan Pac (Poli Aluminium Klorida) Terhadap Kualitas Air Limbah Domestik Yang Diolah Dengan Metode Elektrokoagulasi

4 47 64

Efektivitas Campuran Poli(Aluminium Klorida) (PAC) dan Aluminium Sulfat (Tawas) sebagai Koagulan dalam Pengolahan Air Bersih

1 4 27

Perbandingan Penggunaan Poli Aluminium Klorida (PAC) Dan Tawas Terhadap Turbiditas Dan Cu Pada Air Baku Di PDAM Tirtanadi Hamparan Perak

1 18 51

Perbandingan Daya Koagulasi Poli Aluminium Klorida, Aluminium Formulasi Klorida, dan Aluminium Sulfat dalam Menurunkan Turbiditas Air Sungai Deli pada Pengolahan Air Minum

0 0 14

Perbandingan Daya Koagulasi Poli Aluminium Klorida, Aluminium Formulasi Klorida, dan Aluminium Sulfat dalam Menurunkan Turbiditas Air Sungai Deli pada Pengolahan Air Minum

0 0 2

Perbandingan Daya Koagulasi Poli Aluminium Klorida, Aluminium Formulasi Klorida, dan Aluminium Sulfat dalam Menurunkan Turbiditas Air Sungai Deli pada Pengolahan Air Minum

0 0 5

Perbandingan Daya Koagulasi Poli Aluminium Klorida, Aluminium Formulasi Klorida, dan Aluminium Sulfat dalam Menurunkan Turbiditas Air Sungai Deli pada Pengolahan Air Minum

0 0 10

Perbandingan Daya Koagulasi Poli Aluminium Klorida, Aluminium Formulasi Klorida, dan Aluminium Sulfat dalam Menurunkan Turbiditas Air Sungai Deli pada Pengolahan Air Minum

0 0 2

Perbandingan Daya Koagulasi Poli Aluminium Klorida, Aluminium Formulasi Klorida, dan Aluminium Sulfat dalam Menurunkan Turbiditas Air Sungai Deli pada Pengolahan Air Minum

0 0 8