4.4 Hasil Perbandingan dari Koagulan PAC, AFC, dan Aluminium Sulfat
Gambar 4.3 Grafik Hasil Pengujian Kekeruhan dengan Variasi Konsentrasi Koagulan pada Proses Jar Test
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa terjadi perubahan kekeruhan pada proses penambahan koagulan dengan metode Jar test. Pada grafik terlihat bahwa
dengan konsentrasi 10 ppm, koagulan PAC dapat menjernihkan air baku menjadi 3.85 NTU, sedangkan koagulan AFC mempunyai konsentrasi paling rendah yang
dapat menjernihkan air baku sebesar 20 ppm dengan hasil kekeruhan 4.53 NTU, dan aluminium sulfat memiliki konsentrasi ekonomis sebesar 30 ppm
menghasilkan kekeruhan sebesar 2.13 NTU. Hal ini menunjukkan bahwa koagulan PAC memiliki konsentrasi ekonomis dikarenakan koagulan PAC
memiliki kadar Al
2
O
3
paling besar yaitu 29, sedangkan koagulan AFC dan aluminium sulfat memiliki kadar Al
2
O
3
masing-masing sebesar 17.35 dan 17.
5 10
15 20
25 30
35 40
45
5 10
20 30
40 50
60 70
PAC AFC
Alumunium Sulfat
Konsentrasi Koagulan ppm K
ek er
uh a
n N
T U
Universitas Sumatera Utara
Ketiga koagulan tersebut dapat menurunkan nilai kekeruhan disebabkan karena semakin banyak partikel koloid dalam air yang dinetralkan dengan muatan
positif koagulan, sehingga filtrat air menjadi lebih jernih. Filtrat air lebih jernih tersebut karena partikel koloid dalam air sebagai penyebab kekeruhan bereaksi
dengan muatan positif dari koagulan yang kemudian membentuk flok yang dapat mengendap. Partikel-partikel koloid terlalu kecil untuk diendapkan dalam waktu
tertentu dan terlalu kecil untuk disaring, sehingga partikel tersebut tidak dapat dihilangkan dengan sedimentasi atau filtrasi. Kebanyakan koloid bersifat stabil
karena partikel koloid memiliki muatan negative yang bersifat tolak menolak sebelum bertumbukan dengan yang lain. Koloid melibatkan gerak Brown
gerakan secara acak secara terus-menerus Suprihatin, 2013. Untuk mengubah kestabilan partikel koloid perlu penetralan muatan-
muatan listriknya.Netralisasi dapat dilakukan dengan penambahan ion-ion yang berlawanan muatan listriknya dengan muatan listrik koloid. Penambahan ion
positif ke dalam air untuk mengurangi listrik koloid.Penambahan ion positif ke dalam air untuk mengurangi muatan listrik permukaan, sehingga partikel koloid
tidak tolak-menolak satu sama lainnya disebut koagulasi Suprihatin, 2013. Kesalahan-kesalahan dalam percobaan koagulasi atau flokulasi yang harus
dihindari. Beberapa kesalahan yang sering terjadi adalah sebagai berikut: 1.
Sampel tidak representatif 2.
Sampel yang tidak diaduk menyebabkan zat tersuspensi yang berat tertinggal di bagian bawah, sehingga waktu air dituangkan ke dalam 6
gelas piala jar test, hanya gelas piala terakhir yang mendapatkan cairan zat tersuspensi.
3. Pembubuhan konsentrasi koagulan atau flokulan yang tidak telilti.
4. Pengambilan sampel yang telah diolah melalui proses flokulasi untuk
dianalisis tidak dilakukan bersamaan untuk masing-masing gelas piala.
Universitas Sumatera Utara
4.5 Hasil Perhitungan Menggunakan Metode ANOVA Satu Jalur