3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Penyiapan Sample
Sampel air yang digunakan berasal dari Sungai Deli yang beralamat Jl. Yos Sudarso KM 12.5, Kelurahan Titi Papan, Kecamatan Medan Deli, Titik
Koordinat LU. 03 41
’
22,0” LS. 090 41’ 46,4”. Sampel diambil dari permukaan
Sungai Deli. Kemudian sampel didistribusi melalui pipa ke daerah Kawasan Industri Medan Tahap III.
3.3.2 Karakterisasi Awal Sampel
Sampel air yang diambil dari aliran Sungai Deli diuji untuk parameter kekeruhan.
3.3.3 Pembuatan Larutan Induk Koagulan
3.3.3.1 Pembuatan Larutan IndukPAC
Koagulan PAC ditimbang sebanyak ±1,0000 gram setara dengan 10.000 ppm PAC, lalu dimasukkan ke labu takar 100 mL. Larutan tersebut
dihomogenkan menggunakan stirrrer selama 10 menit.
3.3.3.2 Pembuatan Larutan Induk AFC
KoagulanAFC ditimbang sebanyak ±1,0000 gram setara dengan 10.000 ppm AFC, lalu dimasukkan ke labu takar 100 mL. Larutan tersebut
dihomogenkan menggunakan stirrrer selama 10 menit.
Universitas Sumatera Utara
3.3.3.3 Pembuatan Larutan Induk Aluminium Sulfat
Koagulan aluminium sulfat ditimbang sebanyak ±1,0000 gram setara dengan 10.000 ppm aluminium sulfat, lalu dimasukkan ke labu takar 100 mL.
Larutan tersebut dihomogenkan menggunakan stirrrer selama 10 menit.
3.3.4 Proses Jar Test
Sebanyak 1000 mL air baku dimasukkan ke dalam gelas piala berukuran 1000 mL, lalu diletakkan ke alat jar test sebanyak 6 gelas piala yang masing-
masing berisi 1000 mL air baku. Berikut cara melakukan jar terst: 1.
Alat dinyalakan dengan cara menekan tombol “ON” 2.
Masing-masing pengaduk diatur sesuai posisi gelas piala yang sudah disusun sebanyak 6 gelas pada sekali proses.
3. Alat tersebut diatur menggunakan metode terprogram yaitu 1 menit
menggunakan pengadukan cepat sebesar 200 rpm dan koagulan dimasukkan pada putaran cepat, lalu 5 menit menggunakan pengadukan
lambat sebesar 50 rpm, proses sedimentasi selama 10 menit yaitu air didiamkan dan terbentuk endapan.
Tabel 3.2 Variasi Konsentrasijar test untuk Koagulan Nomor
Sampel Jumlah larutan induk yang
dipipet mL KonsentrasiKoagulan ppm
1 0,0
2 0.5
5 3
1,0 10
4 2,0
20 5
3,0 30
6 4,0
40 7
5,0 50
8 6,0
60 9
7,0 70
Universitas Sumatera Utara
Rumus yang digunakan untuk perhitungan konsentrasi koagulan: � �� = � ��
Keterangan: Volume larutan stok : V
1
Volume larutan jar test : V
2
Konsentrasi larutan stok : N
1
Konsentrasi koagulan pada saat jar test : N
2
3.3.5 Prosedur Pengukuran Kekeruhan
Tingkat kekeruhan sampel diukur dengan menggunakan alat turbidimeter dengan
membaca transmitan
T, yang
kemudian ditentukan
nilai absorbansinya.Prinsip kerja dari turbidimeter ini adalah mentransmisikan cahaya
yang dilewatkan maka dapat diukur partikel-partikel kasar yang mengabsorbsi cahaya.Skala yang digunakan adalah NTU Neufelometric Turbidimetry Unit.
1. Alat dihubungkan pada aliran listrik.
2. Tombol “Off” ditekan untuk menghidupkan alat
3. Menu Turbidity diatur pada display
4. Menu “Blank” diatur terlebihih dahulu.
5. Sample dimasukan ke dalam tube yang tersedia di alat.
6. Tombol “Enter” ditekan
7. Lalu pembacaan hasil yang tertera pada display
8. Pengukuran sampel dilanjutkan, sebelumnya tube harus dibersihkan
terlebih dahulu pada saat pergantian pengukuran. 9.
Jika sudah selesai, tube harus dibilas terlebih dahulu sebelum disimpan. 10.
Kemudian tekan tombol “OnOff” untuk mematikan alat tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3.4 Bagan Penelitian
3.4.1 Bagan Proses Pengambilan Air Baku
Didistribusi melalui pipa bawah tanah
3.4.2 Bagan Pengujian Karakterisasi Air Baku
Melalui pipa distribusi
Menggunakan alat Turbidimeter Intake yang berada di Titi Papan
Kawasan Industri Medan Tahap III
Bak pertama di IPA Baja KIM III
Air baku IPA Baja KIM 3
Keran Laboratorium WTP KIM 3
KekruhanTurbidity NTU
Universitas Sumatera Utara