Infeksi Saluran Pernapasan Akut Ispa

Imunisasi mempunyai efek samping yang dapat dijadikan sebagai alasan oleh ibu untuk tidak lagi membawa anaknya melakukan imunisasi. Hal ini terbukti dari penemuan lapangan di Posyandu bahwa ada ibu yang menanyakan efek samping dari penyuntikan DPT yaitu terdapat pembengkakan diarea suntikan, nafsu makan balita menurun dan anaknya demam.

5.2.2 Infeksi Saluran Pernapasan Akut Ispa

Berdasarkan hasil penelitian kejadian infeksi saluran pernapasan akut ISPA di wilayah kerja Puskesmas Desa Binjai terhadap 70 responden ditemukan 9 orang menderita infeksi saluran pernapasan akut yaitu 47.1. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Suci 2015 yang menunjukkan paling banyak balita menderita ISPA 74. Hasil penelitian ini didapati jumlah penderita ISPA tertinggi pada balita yang berusia 12-23 bulan yakni 24 orang yaitu 34.3. Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa ISPA sangat beresiko pada bayi berumur kurang dari 5 tahun. Pada usia anak-anak 5-14 tahun risiko ISPA akan berkurang dan kemudian akan terus meningkat pada usia produktif 15-64 tahun Nelson dan Williams, 2007 dalam Halim 2012. ISPA adalah salah satu penyakit yang menyerang saluran pernapasan manusia. Ispa dimulai dengan adanya pajanan berupa udara yang dipengaruhi oleh agen-agen lingkungan, seperti agen kimia, agen fisik, dan agen biologi mikroorganisme. Udara yang sudah mengandung agen-agen Universitas Sumatera Utara tersebut kemudian masuk ke dalam tubuh manusia melalui proses inhalasi, dengan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor lingkungan dan faktor karakteristik individu pada akhirnya pajanan tersebut dapat menimbulkan dampak kesehatan. Proses inhalasi dimulai dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan alveoli. Udara yang mengandung kuman tersebut menginfeksi saluran pernapasan dan menimbulkan gejala penyakit. Gejala penyakit yang disebabkan infeksi merupakan hasil interaksi antara mikroorganisme dan sistem imun tubuh. Hasil interaksi ini sangat bervariasi mulai dari tidak menimbulkan efek sama sekali sampai dengan kematian. Hal tersebut tergantung jumlah dan virulensi mikroorganisme, efek fisiologi dan anatomi yang terpengaruh, dan efektivitas sistem imun tubuh. Gejala penyakit infeksi saluran pernapasan akut yaitu, demam, batuk, pilek, hidung tersumbat atau bersin-bersin, suara serak, sakit kepala, badan pegal-pegal atau nyeri sendi, lesu, lemas, sesak napas, frekuensi napas cepat, suhu 30°C, tenggorokan berwarna merah, timbul bercak-bercak campak, telinga sakit atau mengeluarkan nanah, pernapasan berbunyi, bibir atau kulit membiru, pernapasan cuping hidung, dan adanya traksi otot bantu pernapasan. Universitas Sumatera Utara

5.2.3 Hubungan Status Imunisasi Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut ISPA

Dokumen yang terkait

Hubungan Status Imunisasi dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Balita Sakit (1-5 tahun) di Puskesmas Teladan Medan Tahun 2014

1 46 60

HUBUNGAN STATUS GIZI TERHADAP TERJADINYA INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI Hubungan Status Gizi Terhadap Terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Balita Di Puskesmas Pajang Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN STATUS GIZI TERHADAP TERJADINYA INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI Hubungan Status Gizi Terhadap Terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Balita Di Puskesmas Pajang Surakarta.

0 1 13

Hubungan Status Imunisasi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita 1-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai

2 9 10

Hubungan Status Imunisasi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita 1-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai

0 0 2

Hubungan Status Imunisasi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita 1-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai

0 0 5

Hubungan Status Imunisasi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita 1-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai

0 0 21

Hubungan Status Imunisasi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita 1-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai

0 0 34

Hubungan Status Gizi dan Status Imunisasi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bukit Kapur Kota Dumai Tahun 2016

0 0 38

Hubungan Status Imunisasi dan Status Gizi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita

0 0 19