Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Pengolahan Data

4.7.7 Peneliti meminta calon responden menandatangani lembar persetujuan sebagai bentuk persetujuan bersedia menjadi responden 4.7.8 Peneliti memberikan kuesioner tentang kejadian ISPA dan data demografi 4.7.9 Peneliti meminta alamat rumah responden untuk dapat melakukan observasi langsung terhadap catatan imunisasi anak pada KMS 4.7.10 Waktu yang diperlukan untuk menjawab kuesioner pertanyaan adalah 5 – 10 menit 4.7.11 Setelah kuesioner diisi, kuesioner dikumpulkan oleh peneliti dan diperiksa oleh peneliti

4.7.12 Setelah seluruh kuesioner terkumpul, peneliti mulai mengolah dan menganalisa.

4.8 Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Pengolahan Data

Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan adalah: a. Editing Editing adalah upaya memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul. Universitas Sumatera Utara b. Coding Coding merupakan kegiatan memberikan kode numerik angka terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan dari suatu kode dari suatu variable. c. Data Entry Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan dalam master tabel atau database komputer. Kemudian membuat tabel distribusi frekuensi. d. Cleaning data Pemeriksaan semua data yang telah dimasukan kedalam computer guna menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukan data.

2. Analisis Data

Analisa data berfungsi untuk meringkas atau mengklarifikasi, dan menyajikan data yang merupakan langkah awal dari analisis lebih lanjut dalam penggunaan uji statistik Hidayat, 2011. a. Univariat Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umumnya dalam analis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel. Pada penelitian ini, analisis univariat meliputi data demografi Universitas Sumatera Utara berdasarkan umur, agama, suku, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan jumlah anak. Variabel status imunisasi meliputi: Imunisasi polio 4x, Imunisasi DPT 3x, Imunisasi BCG, Imunisasi HB 3x, dan Imunisasi campak. Variabel kejadian ISPA pada balita 1-5 tahun meliputi: batuk, panas, serak, pilek, dan sakit atau nyeri telan. Kemudian data ini disajikan dalam bentuk tabel dan distribusi frekuensi dan analisis terhadap hal berikut. b. Analisis Bivariat Analisis Bivariat digunakan untuk mengetahui hubunganantara variabel independen dengan variabel dependen, sehingga dapat diketahui hubungan antara status imunisasi dengan kejadian ISPA. Uji statistic yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi Product Moment Pearson’s Pearson’s. Uji Pearson’s ini digunakan jika memenuhi syarat yaitu, data terdistribusi normal. Jika ditemukan data tidak terdistribusi normal maka analisa data dikembalikan ke nonparametric dengan menggunkan Spearmen Dahlan,2004. Uji normalitas data dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model penelitian yang diajukan. Uji normalitas data bertujuan untuk mendeteksi distribusi data dalam suatu variabel yang akan digunakan di dalam penelitian. Data yang baik dan layak untuk membuktikn model penelitian tersebut adalah data yang memiliki distribusi normal. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov- Smiornov. Untuk mengetahui hasil uji normalitas adalah dengan Universitas Sumatera Utara membandingkan data yang didapat dengan data yang berdistribusi normal yang memiliki mean dan SD yang sama. Jika tes yang dilakukan menghasilkan signifikan p0.05, maka data tersebut tidak distribusi normal. Sebaliknya jika signifikan p0.05, maka data tersebut memiliki distribusi normal Wahyuni, 2007. Hasil analisa akan dibaca berdasarkan tabel hasil uji interpretasi. Tabel hasil uji interpretasi kekuatan hubungan dengan level 0-1. Batas kemaknaan yang digunakan adalah 0.05. Pengambilan keputusan statistic dilakukan dengan membandingkan nilai p P value dengan nilai α 0.05, dengan ketentuan: a. Bila p value ≤ niali α 0.05, maka ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen b. Bila p value nilai α 0.05, maka tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk menafsirkan hasil pengujian statistic tersebut digunakan kriteria penafsiran Dahlan, 2001 sebagai berikut: Tabel 4.9.2 Hasil uji interpretasi korelasi No Parameter Nilai Interpretasi 1 Kekuatan korelasi 0.000-0.199 0.200-0.399 0.400-0.599 0.600-0.799 0.800-1.000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat 2 Nilai p P0.05 P 0.05 Terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji. Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji. Universitas Sumatera Utara 3 Arah korelasi + positif - negative Searah. Semakin besar nilai suatu variabel, makin besar pula nilai variabel lainnya. Berlawanan arah. Semakin besar nilai suatu variabel, semakin kecil nilai variabel lainnya. Universitas Sumatera Utara 42

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Analisis Univariat

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Geografis dan Demografis luas wilayah kelurahan Desa Binjai secara keseluruhan adalah 412,5 ha. Secara geografis, Keseluruhan Desa Binjai berbatasan dengan: 1. Kelurahan Tegal Sari Mandala 2. Kelurahan Sitirejo III di sebelah Selatan 3. Kelurahan DenaiMenteng di sebelah Timur 4. Kelurahan Tanjung SariPasar Merah Timur, Kelurahan Medan Timur, Sitirejo I dan II di sebelah Barat Secara administrarif berdasarkan data Tahun 2009, Keseluruhan Desa Binjai terdiri dari 20 lingkungan dengan jumlah penduduk sebanyak 52.966 jiwa.

2. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah ibu dari balita sakit yang berkunjung ke Posyandu dan Puskesmas Desa Binjai pada bulan Desember 2015 sampai januari 2016. Jumlah responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 70 orang yang dipilih sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti. Berdasarkan jenis kelamin sebanyak 42 orang 60 adalah anak laki-laki dan 14 orang 28 adalah adalah anak Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Status Imunisasi dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Balita Sakit (1-5 tahun) di Puskesmas Teladan Medan Tahun 2014

1 46 60

HUBUNGAN STATUS GIZI TERHADAP TERJADINYA INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI Hubungan Status Gizi Terhadap Terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Balita Di Puskesmas Pajang Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN STATUS GIZI TERHADAP TERJADINYA INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI Hubungan Status Gizi Terhadap Terjadinya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Pada Balita Di Puskesmas Pajang Surakarta.

0 1 13

Hubungan Status Imunisasi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita 1-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai

2 9 10

Hubungan Status Imunisasi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita 1-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai

0 0 2

Hubungan Status Imunisasi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita 1-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai

0 0 5

Hubungan Status Imunisasi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita 1-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai

0 0 21

Hubungan Status Imunisasi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita 1-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai

0 0 34

Hubungan Status Gizi dan Status Imunisasi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bukit Kapur Kota Dumai Tahun 2016

0 0 38

Hubungan Status Imunisasi dan Status Gizi dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita

0 0 19