39
bisnis dan kekeluargaan dengan pemegang saham pengendali, anggota Direksi dan Dewan Komisaris lain, serta dengan perusahaan itu sendiri.
Rifa’I 2009 mengatakan bahwa Komisaris Independen sangat dibutuhkan untuk mengelola tata usaha perusahaan yang lebih baik dimana kemungkinan
perusahaan untuk melakukan kecurangan menjadi lebih sedikit. KNKG 2006 menyebutkan bahwa jumlah Komisaris Independen harus dapat
menjamin agar mekanisme pengawasan berjalan secara efektif dan sesuai dengan peraturan perundangan-undangan.
H6 : Proporsi Komisaris Independen berpengaruh positif terhadap Carbon Emission Disclosure
2.4.7. Ukuran Dewan Komisaris
Banyak syarat yang perlu dipenuhi untuk dapat membangun Dewan Komisaris yang efektif, beberapa syarat tersebut seperti rekruitmen dan
orientasi, ukuran dan komposisi, rapat komisaris dan sebagainya. Ukuran adalah jumlah yang sesuaidari dalam anggota Dewan komisaris, termasuk
ketuanya di dalam menjalankan tugasnya agar terlaksana dengan baik Muntoro, 2007. Ukuran yang Dewan Komisaris yang sesuai dipengaruhi
oleh beberapa hal, yaitu: 1.
Ukuran Dewan Direksi 2.
Industri dan jenis keahlian yang dibutuhkan 3.
Keseluruhan resiko Overall risk yang dihadapi 4.
Komite yang ada Ukuran Dewan Direksi dapat dikategorikan sebagai faktor psikologis
yang dapat mempengaruhi penentuan ukuran Dewan Komisaris. Muntoro
Universitas Sumatera Utara
40
2007 menyatakan bahwa jika ukuran Dewan Komisaris memiliki jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah Dewan Direksi maka apabila
terdapat perbedaan pandangan atau pendapat pada saat kedua belah pihak mengadakan rapat, hal tersebut dapat membuat Dewan Komisaris mengalami
tekanan psikologis. Untuk dapat meperkecil kemungkinan tersbut, jumlah Dewan Komisaris paling tidak sama dengan Dewan Direksi.
H7 : Ukuran Dewa Kamisaris berpengaruh positif terhadapCarbon Emission Disclosure
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemanasan global telah menjadi isu politik dan bisnis yang semakin penting bagi sebagian besar negara. Ada panggilan yang kuat dari lingkungan,
bisnis dan pemimpin politik untuk merespon berbagai tantangan dari ancaman yang akan dibawa olehpemanasan global. Salah satu bagian dari tantangan adalah
kebutuhan untuk entitas untuk memahami dan berkomunikasi kontribusi mereka terhadap pemanasan global akibat emisi karbon. Agaknya, alasan untuk
pemahaman ini adalah bahwa kesadaran yang lebih besar dari ruang lingkup masalah kemungkinan akan menyebabkan lebih bertanggung jawab terhadap
lingkungan pengambilan keputusan. Sebagian besar negara-negara Barat, termasuk Australia, telah memilih untuk melangkah hati-hati di pengungkapan
lingkungan wajib, termasuk Carbon Emission Disclosure Choi et al, 2013. Terdapat pertumbuhan bukti ilmiah bahwa emisi karbon adalah penyebab
utama pemanasan global, yang merupakan ancaman serius bagi kualitas hidup manusia. Meskipun demikian, emisi karbon masih sebagian besar tidak diatur dan
pengungkapan karbon tidak wajib di sebagian besar negara di dunia. Namun, banyak perusahaan telah memutuskan untuk secara sukarela mengambil proaktif
pengurangan emisi dan pengungkapan pendekatan. Ini memotivasi kita untuk menyelidiki mengapa perusahaan ini menggabungkan pengungkapan karbon
Universitas Sumatera Utara