Variabel Penelitian Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

41

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.1.1. Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah Carbon Emission Disclosure. 2. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Penelitian ini menggunakan variabel Media Exposure,Profitability, Ukuran Perusahaan, Kinerja Lingkungan dan Leverage sebagai variabel independen. 3.1.2. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Dependen Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Carbon Emission Disclosure, metode pengukuran yang digunakan adalah content analysis. Metode ini dilakukan dengan membaca laporan tahunan dan sustainability report perusahaan-perusahaan sampel untuk menemukan sejauh mana perusahaan melakukan pengungkapan emisi karbon. Untuk mengukur sejauh mana pengungkapan karbon, Choi et al mengembangkan checklist berdasarkan lembar permintaan informasi yang diberikan oleh CDP Carbon Disclosure Project. CDP adalah Universitas Sumatera Utara 42 sebuah organisasi non-profit independen yang memegang volume terbesar informasi perubahan iklim Climate Change di dunia, yaitu lebih dari 3.000 organisasi di 60 negara. Choi et al menentukan lima kategori besar yang relevan dengan perubahan iklim dan emisi karbon sebagai berikut: risiko dan peluang perubahan iklim CCClimate Change, emisi gas rumah kaca GHGGreenhouse Gas, konsumsi energi ECEnergy Consumption, pengurangan gas rumah kaca dan biaya RCReduction and Cost serta akuntabilitas emisi karbon AECAccountability of Emission Carbon. Di dalam lima kategori tersebut, terdapat 18 item yang telah diidentifikasi. Berikut checklist pengungkapan emisi karbon. Berikut merupakan checklist dari pengungkapan emisi karbon yang akan ditunjukkan pada tabel 3.1: Tabel 3.1 Carbon Emission DisclosureChecklist Kategori Item Perubahan Iklim : Risiko dan Peluang CC-1: Penilaiandeskripsi terhadap risiko peraturanregulasi baik khusus maupun umum yang berkaitan dengan perubahan iklim dan tindakan yang diambil unutk mengelola risiko tersebut. Universitas Sumatera Utara 43 Tabel 3.1 Lanjutan Carbon Emission DisclosureChecklist Kategori Item CC-2: Penilaiandeskripsi saat ini dan masa depan dari implikasi keuangan, bisnis dan peluang dari perubahan iklim. Emisi Gas Rumah KacaGHGGreenhouse Gas GHG-1: Deskripsi metodologi yang digunakanuntuk menghitung emisi gas rumah kaca misal protocol GRK atau ISO. GHG-2: Keberadaan verifikasi eksternalkuantitas emisi GRK oleh siapa dan atas dasar apa. GHG-3: Total emisi gas rumah kaca metrikton CO2-e yang dihasilkan. GHG-4: Pengungkapan lingkup 1 dan 2, atau 3emisi GRK langsung. GHG-5: Pengungkapan emisi GRKberdasarkan asal atau sumbernya misalnya:batu bara, listrik, dll. GHG-6: Pengungkapan emisi GRKberdasarkan fasilitas atau level segmen. GHG-7: Perbandingan emisi GRK dengantahun-tahun sebelumnya. Konsumsi Energi ECEnergy Consumption EC-1: Jumlah energi yang dikonsumsimisalnya tera-joule atau PETA- joule. EC-2: Kuantifikasi energi yang digunakan dari sumber daya yang dapat diperbaharui. EC-3: Pengungkapan menurut jenis, fasilitas atau segmen. Universitas Sumatera Utara 44 Tabel 3.1 Lanjutan Carbon Emission DisclosureChecklist Kategori Item Pengurangan Gas Rumah Kaca dan Biaya RCReduction and Cost RC-1: Detailrincian dari rencana atau strategi untuk mengurangi emisi GRK. RC-2: Spesifikasi dari target tingkatlevel dan tahun pengurangan emisi GRK. RC-3: Pengurangan emisi dan biaya atau tabungan costs or savings yang dicapai saat ini sebagai akibat dari rencana pengurangan emisi karbon. RC-4: Biaya emisi masa depan yang diperhitungkan dalam perencanaan belanja modal capital expenditure planning Akuntabilitas Emisi Karbon AECAccountability of Emission Carbon AEC-1: Indikasi dimana dewan komite atau badan eksekutif lainnya memiliki tanggung jawab atas tindakan yang berkaitan dengan perubahan iklim. AEC-2: Deskripsi mekanisme dimana dewan atau badan eksekutif lainnya meninjau kemajuan perusahaan mengenai perubahan iklim. Sumber: Choi et al 2013 Perusahaan yang diklasifikasikan berdasarkanemisi perusahaan tersebutmenjadi tiga kategori yaitu lingkup scope 1-3. Lingkup 1-2 yang dilaporkan, sedangkan lingkup 3 merupakan pilihan Choi et al,2013. Konsep “Ruang LingkupScope” yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis sumber emisi karbon dan untuk membantu akuntansi dan pelaporan. Istilah lingkup 1, lingkup 2 dan Universitas Sumatera Utara 45 lingkup 3 telah diterima secara luas dan telah digunakan pada sejumlah program dan standar TheInstitute of Chartered Accountants in Australia, 2008. Tabel 3.2 berikut adalah deskripsi dari Lingkup Scope 1, 2, dan 3. Tabel 3.2 Deskripsi Ruang Lingkup 1,2, dan 3 Scope 1 Emisi GRK Langsung  Emisi GRK terjadi dari sumber yang dimilikiatau dikendalikan oleh perusahaan, misalnya: emisi dari pembakaran boiler, tungku, kendaraan yang dimiliki oleh perusahaan; emisi dari produksi kimia pada peralatan yang dimiliki dan dikendalikan oleh perusahaan.  Emisi CO 2 langsung dari pembakaran biomassa tidak dimasukkan dalam lingkup 1 tetapi dilaporkan secara terpisah.  Emisi GRK yang tidak terdapat pada protocol Kyoto, misalnya CFC, NOX, dll sebaiknya tidak dimasukkan dalam lingkup 1 tetapi dilaporkan secara terpisah. Scope 2 Emisi GRK secara tidak langsung yang berasal dari listrik  Mencakup emisi GRK dari pembangkit listrik yang dibeli atau dikonsumsi oleh perusahaan  Lingkup 2 secara fisik terjadi pada fasilitas dimana listrik dihasilkan. Universitas Sumatera Utara 46 Tabel 3.2 Lanjutan Deskripsi Ruang Lingkup 1,2, dan 3 Scope 3 Emisi GRK tidak langsung lainnya  Lingkup 3 adalah kategori pelaporan opsional yang memungkinkan untuk perlakuan semua emisi tidak langsung lainnya  Lingkup 3 dari konsekuensi dari kegiatan perusahaan, tetapi terjadi dari sumber yang tidak dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan  Contoh lingkup 3 adalah kegiatan ekstraksi dan produksi bahan baku yang dibeli, transportasi dari bahan bakar yang dibeli, dan penggunaan produk dan jasa yang djual. Sumber: Choi et al 2013 Kalkulasi indeks Carbon Emission Disclosure dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Memberikan skor pada setiap item pengungkapan dengan skala dikotomi b. Skor maksimal adalah 18, sedangkan skor minimal adalah 0. Setiap item bernilai 1 sehingga jika perusahaan mengungkapkan semua item pada informasi di Laporannya maka skor perusahaan tersebut 18. c. Skor pada setiap perusahaan kemudian dijumlahkan. Universitas Sumatera Utara 47 2. Variabel Independen a. Media Exposure Pengukuran untuk Media Exposure menggunakan variabel dummy yang dimana nilai 1 untuk perusahaan yang lebih banyak mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan emisi karbon melalui website perusahaan, dan juga berbagai media pengungkapan seperti annual report, sustainability report, koran dan berbagai media lainnya. Sedangkan nilai 0 untuk sebaliknya. b. Profitability Profitabilitydiartikan sebagaikemampuanperusahaanuntuk menghasilkanlaba atauprofitdalamupayameningkatkannilai pemegang saham Purnasiwi, 2011. Profitability dapat diukur denganberbagaiukurandiantaranya:ROE,ROA,ROI, NPM.Dalam penelitian ini, Profitability diukur dengan menggunakan ROA ReturnonAssets, yaitu membandingkan total laba sebelum pajak dengan total asset. ��� = ����� ���� ������� ����� ����� ���� c. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan diukur dari total aset perusahaan. Ukuran Perusahaan = nilai logaritam natural dari total aset perusahaan Universitas Sumatera Utara 48 d. Kinerja Lingkungan Kinerja lingkungan diukur dengan menggunakan PROPER.PROPER merupakan kegiatan pengawasan dan program pemberian insentif danatau disinsentif kepada penanggung jawab usaha danatau kegiatan. Pemberian penghargaan PROPER berdasarkan penilaian kinerja penanggung jawab usaha danatau kegiatan dalam: pencegahan pencemaran danatau kerusakan lingkungan hidup, penanggulangan pencemaran danatau kerusakan lingkungan hidup dan pemulihan pencemaran danatau kerusakan lingkungan hidup Laporan PROPER Kementrian Lingkungan Hidup, 2011. Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan PROPER merupakan salah satu upaya Kementerian Negara Lingkungan Hidup untuk mendorong penaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui instrumen informasi menlh.go.id. PROPER ini mencakup pemeringkatan perusahaan dalam 5 warna yaitu: Emas sangat sangat baik, skor 5, Hijau sangat baik, skor 4, Biru baik, skor 3, Merah buruk, skor 2, Hitam sangat buruk, skor 1. Adapun tabel ringkasan peringkat PROPER adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 49 Tabel 3.3 Peringkat PROPER Skala Arti Warna 1 Sangat buruk Hitam 2 Buruk Merah 3 Baik Biru 4 Sangat baik Hijau 5 Sangat baik sekali Emas Sumber : Kementrian Lingkungan Hidup e. Leverage Leverage diukur dari rasio total utang dibagi dengan total aset. �������� = Total Utang ����� ���� f. Proporsi Komisaris Indpenden Komisaris independen merupakan anggota Dewan Komisaris yang tidak berafiliasi dengan manajemen, anggota Dewan komisaris lainnya, dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan busnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen untuk kepentingan dari perusahaan Universitas Sumatera Utara 50 KNKG, 2006. Proporsi Komisaris Independen diukur dengan membagi antara jumlah anggota Komisaris Independen dengan total anggota Dewan Komisaris di Perusahaan. ����� = ����� ℎ ������ � ��������� ���������� ������ ℎ��� ����� ℎ ����� ��������� �� ������ ℎ��� g. Ukuran Dewan Komisaris Ukuran Dewan Komisaris merupakan perbandingan antara Dewan Komisaris dengan Dewan Direksi. Ukuran Dewan Komisaris diukur dengan membagi antara total anggota Dewan Komisaris dibandingkan dengan total anggota Dewan Direksi di perusahaan. ������ = �����ℎ ������� ����� ��������� �� ������ℎ��� �����ℎ ������� ����� ������� �� ������ℎ��� Agar variabel – variabel dalam penelitian ini lebih mudah dipahami, berikutakan disajikan tabel 3.2 mengenai definisiOperasional Variabel : Universitas Sumatera Utara 51 Tabel 3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel No Variabel Definisi Pengukuran Skala 1 Pengungkap anemisi karbon Kesadaranperusaha an dalam menangani masalah perubahan iklim karena pengaruh emisi gas rumah kaca Menggunakan contentanalysis dengan membandingkan total item yang diungkapkan dengan total item maksimal yang dapat diungkapkan Rasio 2 Media Exposure Seberapa banyak perusahaan mengungkapkan informasi mengenai emisi karbon melalui website perusahaan maupun media Menggunakan variabeldummy; jika terbukti memberikan informasi mengenai pengungkapan emisi karbon diberi nilai 1 jika sebaliknya diberi nilai 0 Nominal 3 UkuranPeru sahaan Besar kecilnyaperusahaan dilihat dari total Logaritma natural darinilai nominal total aset perusahaan Nominal 4 Profitability Kemampuanperusa haan dalam menghasilkan laba ��������������������� ��������� Rasio 5 Leverage Perbandinganantar a total hutang dengan total aset yang dimiliki Total Utang ����� ���� Rasio Universitas Sumatera Utara 52 Tabel 3.4 Lanjutan Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel No Variabel Definisi Pengukuran Skala 6 Kinerja Lingkungan kinerja perusahaandalam menciptakan lingkungan yang baik mengacu berdasarkanperingkat warna PROPER yang didapat perusahaan 1= Sangat buruk hitam 2= buruk warna merah 3= baik warna biru 4= sangat baik hijau 5= sangat baik sekali warna emas Interval 6 Proporsi Komisaris Indpenden Jumlah proporsi anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki afiliasi dengan pemangku kepentingan perusahaan �����ℎ ������� ��������� ���������� ������ℎ��� �����ℎ ����� ��������� �� ������ℎ��� Rasio 7 Ukuran Dewan Komisaris Ukuran Dewan Komisaris merupakan perbandingan antara Dewan Komisaris dengan Dewan Direksi �����ℎ ������� ����� ��������� �� ������ℎ��� �����ℎ ������� ����� ������� �� ������ℎ��� Rasio Sumber : Dikembangkan oleh penulis, 2016

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

4 114 99

Pengaruh Struktur Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

1 30 99

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2013)

0 31 24

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN Pengaruh Good Corporate Governance Dan Leverage Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2013).

0 2 15

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur (Studi Empiris Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI, periode 2010-2012).

0 2 19

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE TERHADAP KINERJA KEUANGAN Pengaruh Good Corporate Governance Dan Leverage Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2011-2012).

1 4 16

Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

0 0 13

ABSTRAK PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 12

Pengaruh Struktur Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

0 0 13

ABSTRAK PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 2 12