dalam deterjen tidak boleh terlalu banyak, sebab dapat menimbulkan efek panas pada tangan saat mencuci.
4. Bahan Tambahan aditif Bahan tambahan yaitu pewarna makanan yang berfungsi sebagai pewarna
produk. Bahan-bahan kimia diatas dapat menyebabkan permukaan kulit
kasar, hilangnya kelembaban alami yang ada pada permukan kulit dan meningkatkan permeabilitas permukaan luar, dapat menyebabkan iritasi
kulit dan dermatitis, jika kulit sudah teriritasi ditandai dengan muncul beberapa gejala seperti rasa gatal, kulit yang meradang diikuti dengan
pembentukan lepuh berisi cairan. Individu yang alergi, tentunya lebih rentan mendapatkan efek samping dimana kulit mereka akan cenderung
mengikis lapisan minyak alami kulit sehingga kulit bisa kering, bersisik dan kasar.
5.4 Hubungan Environment Kelembaban dengan Gejala Kelainan Kulit
pada Pekerja Pencuci Mobil di Kelurahan Pangkalan Masyhur Kota Medan Tahun 2015
Kelembaban merupakan konsentrasi uap air di udara lingkungan kerja. Kelembaban udara merupakan salah satu faktor yang mendorong timbulnya gejala
kelainan kulit. Kelembaban udara diukur dengan menggunakan alat ukur Termohigrometer.
Berdasarkan analisis deskriptif, didapatkan bahwa kelembaban di tempat pencucian mobil memiliki nilai rata-rata 60,024. Dengan kelembaban tertinggi
yaitu 67,9 dan terendah 55,6. Berdasarkan hasil uji Mann Whitney didapatkan
Universitas Sumatera Utara
nilai p-value yaitu sebesar 0.002, artinya 0,05 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kelembaban dengan gejala kelainan kulit pada
pekerja pencuci mobil di Kelurahan Pangkalan Masyhur Kota Medan tahun 2015. Hasil penelitian ini sesuai dengan Priatna dalam Budiyanto 2010, tempat
kerja yang lembab merupakan faktor di tempat kerja yang mendorong timbulnya penyakit kulit. Kontaminan berupa bahan kimia lebih mudah menempel di kulit
pada temperatur lingkungan kerja yang lembab. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian Septiani 2012,
dimana kelembaban dengan kejadian dermatitis kontak pada pekerja cleaning service
di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidak memiliki hubungan, dengan rata-rata kelembaban sebesar 58,4. Penelitian Ruhdiat 2006,
menunjukkan bahwa kelembaban rata-rata lingkungan kerja pada tempat penelitian adalah sebesar 58,4, tidak memiliki hubungan antara kelembaban
dengan terjadinya dermatitis kontak.
Universitas Sumatera Utara
55
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada pekerja pencuci mobil di Kelurahan Pangkalan Masyhur Kota Medan tahun 2015, dapat
disimpulkan sebagai berikut: 1. Pekerja pencuci mobil yang mengalami gejala kelainan kulit sebanyak 25
orang, dari 38 orang yang diteliti.
2. Ada hubungan yang bermakna antara faktor host yaitu usia p-value 0,001 dan masa kerja p-value 0,0001 dan faktor environment yaitu kelembaban
p-value 0,002 dengan gejala kelainan kulit pada pekerja pencuci mobil.
3. Tidak ada hubungan yang bermakna antara faktor host yaitu lama kerja p- value
0,126 dengan gejala kelainan kulit pada pekerja pencuci mobil.
4. Gejala kelainan kulit terbanyak yaitu kulit kering dan lokasi terbanyak yang mengalami gejala kelainan kulit yaitu di telapak tangan dan
punggung tangan.
6.2 Saran
1. Bagi pekerja a. Pekerja sebaiknya lebih memperhatikan kebersihan diri setelah
selesai mencuci mobil, seperti mencuci tangan agar sisa sabun pencuci mobil tidak menempel di tangan.
Universitas Sumatera Utara