8
1.8. Pendekatan Perancangan
Pendekatan perancangan adalah sudut pandang seseorang dalam rangka mencoba memecahkan suatu permasalahan perancangan. Atau dapat juga diartikan sebagai metode
atau cara untuk merancang, atau sebagai prosedur di dalam merancang. Pada proyek Medan Wax Sculpture Museum ini, pendekatan yang akan digunakan adalah pendekatan
metafora Legenda Putri Hijau. Bangunan akan dirancang dengan metafora alur kisah Putri Hijau. Menurut penulis, Legenda Putri Hijau memiliki sebuah ciri khas tersendiri yang
merupakan warisan milik masyarakat Sumatera Utara dan memiliki kaitan erat dengan sejarah Kerajaan Haru, Deli Tua, dimana salah satu episode kisah Putri hijau ini pernah
terjadi di sekitar Jalan Putri Hijau yang sekarang. Oleh karena itu, metafora legenda ini akan menguatkan citra bangunan akan sesuatu yang memiliki korelasi kuat dengan asal
mula sebuah kota Medan.
1.9. Asumsi-Asumsi
Proyek pada judul ini bersifat fiktif, maka asumsi-asumsi yang diperlukan untuk mendukung proses perencanaan dan proses perancangan antara lain:
• Kepemilikan bangunan disumsikan sebagai milik pemerintah daerah yang
diperuntukan sebagai lembaga kultural, edukatif, rekreatif, maupun inspiratif yang berada dibawah naungan departemen kebudayaan dan pariwisata.
• Kegiatan seni mematung dengan lilin semakin meningkat dengan kerjasama antara
pemerintah dan instansi pendidikan seperti universitas maupun sekolah . •
Lokasi tapak diasumsikan berupa lahan kosong dan memenuhi persyaratan fungsi bangunan sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Kota Medan.
• Kesadaran masyarakat terhadap sejarah kota Medan semakin meningkat.
• Masyarakat semakin menghargai tokoh-tokoh yang berperan penting dalam
perjalanan sejarah kota Medan. •
Pemerintah mendukung penelitian dan pemeliharaan seni mematung di Indonesia khususnya seni mematung dengan lilin.
Universitas Sumatera Utara
9
1.10. Kerangka Berpikir
Latar Belakang :
• Rasa kesatuan dan memiliki kota tercermin dalam pengetahuan tentang
sejarah berdirinya kota tersebut. •
Selama ini, banyak warga kota Medan yang tidak mengenal dan merasa asing dengan sejarah kotanya.
• Medan Wax Sculpture Museum ini akan menambah ragam museum di
Indonesia
Tujuan dan Manfaat :
• Memberikan suatu wadah bagi kreatifitas
pematung untuk mengembangkan keterampilannya dalam menghasilkan patung
lilin.
• Membangkitkan semangat generasi muda kota
Medan untuk meneladani dan melanjutkan pengabdian para tokoh tersbut dalam
bidangnya masing-masing.
Judul :
Medan Wax Sculpture Museum
Tema :
Arsitektur Metafora
Perumusan Masalah :
• Bagaimana mewujudkan desain bangunan pada judul
proyek ini sehingga sesuai dengan peruntukkan fungsi bangunan dan kelayakan studi proyek sesuai dengan
kebutuhan pada lokasi proyek.
• Bagaimana menerapkan prinsip-prinsip tema yang
diambil untuk diterapkan dalam desain bangunan agar sesuai dengan fungsi bangunan dan prinsip-prinsip
estetika dalam teori arsitektur.
• Pemilihan lokasi proyek agar sesuai dengan
peruntukan fungsi bangunan berdasarkan literatur dan tata ruang pada kawasan lokasi.
Data Perancangan :
• Data Tapak
• Studi Literatur
• Studi Banding
• Survei Lapangan
• Wawancara
Analisa Tapak Analisa Fisik :
View, sirkulasi, orientasi, dll.
Analisa Fungsional Analisa Nonfisik :
Pengguna, alur kegiatan, dll
Programming :
Program ruang dalam dan ruang luar
Konsep Perancangan
Konsep ruang luar, ruang dalam,
massa, dan interior
Desain Perancangan
Universitas Sumatera Utara
10
1.11. Sistematika Penulisan Laporan