illegal logging mutlak harus dilakukan. Primadona pariwisata Langkat, seperti Bukit Lawang dan Tangkahan sangat mengandalkan hutan gunung Leuser dan alam di
sekitarnya. Pembalakan liar akan mengakibatkan hilangnya habitat hewan-hewan liar, seperti orang utan, dan menghancurkan ekosistem sungai.
Dalam pengembangan pariwisata, perlu diadakan beberapa renovasi atau perbaikan atas peninggalan bangunan bersejarah yang telah memudar keindahannya.
Seperti Masjid Azizi di Kabupaten Langkat. Semenjak tahun 1991 hingga 2009, tidak pernah lagi diadakan renovasi. Hal tersebut berkaitan dengan kondisi bangunan yang
masih bagus dan pendanaan yang juga terbatas. Saat ini pengelola masjid hanya sebatas melakukan pemeliharaan rutin, seperti pengecatan dinding-dinding masjid,
pergantian lampu penerangan yang sudah mulai mati, dan perawatan saluran air untuk kelancaran berwudhu bagi para jemaah.
1.2 Batasan Masalah
Adapun masalah dalam kertas karya ini adalah apakah upaya pemerintah dan masyarakat setempat dalam pengembangkan objek wisata Masjid Azizi di Kabupaten
Langkat.
1.3 Tujuan Penulisan
Di dalam menyusun kertas karya ini penulis mempunyai tujuan sebagai berikut :
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum yang hendak dicapai di dalam kertas karya ini yang menjadi kewajiban bagi mahasiswa yaitu :
3
Universitas Sumatera Utara
1. Memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan suatu gagasan
dalam bentuk karangan ilmiah. 2.
Dalam penulisan kertas karya mahasiswa diharuskan melakukan penelitian, di dalam penelitian tersebut mahasiswa dapat membandingkan teori-teori yang
didapat dari bangku perkuliahan dengan kenyaaan yang ada di lapangan, menggabungkan dan menyusunnya dalam bentuk karangan ilmiah.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penyusunan kertas karya ini yaitu: 1.
Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Jurusan Pariwisata Fakultas Sastra Universias Sumatera Utara.
2. Untuk mengembangkan dan menambah wawasan penulis maupun pembaca
tentang pariwisata maupun gambaran umum tentang objek wisata Masjid Azizi di Kabupaten Langkat.
3. Mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam penyusunan kertas karya.
1.4 Metode Penelitian
Unuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan kertas karya ini, digunakan dua metode penelitian, yaitu:
1. Library Research Penelitian Puastaka
yaitu dengan cara membaca dan mengumpulkan buku-buku dari perpustakaan yang dapat dijadikan refrensi dalam penyusunan kertas karya ini.
2. Field Research Penelitian lapangan
yaitu dengan terjun langsung ke lapangan di mana penulis melakukan wawancara 4
Universitas Sumatera Utara
dengan beberapa orang yang ada di sekitar Masjid Azizi baik pengelolanya maupun pengunjung mesjid tersebut untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan
dalam kertas karya ini.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam kertas karya ini secara sistematis dapat diuraikan sebagai berikut :
BAB I : Membahas tentang alasan penulisan judul, pembatasan masalah, tujuan
penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II : Dalam bab ini penulis menguraikan tentang beberapa pengertian atau definisi kepariwisataan maupun pariwisata.
BAB III : Bab ini berisi tentang gambaran umum Kabupaten Langkat dan Masjid
Azizi di Kabupaten Langkat, seperti sejarah singkat nama Kabupaten Langkat dan dibangunnya Masjid Azizi, dan lain-lain.
BAB IV : Bab ini merupakan inti permasalahan dari kertas karya ini, di mana
pada bab ini akan dibahas tentang pengembangan Masjid Azizi di Kabupaten Langkat serta dampak-dampak yang terjadi pada
pengembangan pariwisata
BAB V : Bab ini berisi tentang simpulan dan saran dari bab-bab sebelumnya.
5
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN
2.1 Definisi Pariwisata
Pemakaian kata “Pariwisata” untuk pertama kalinya dicetuskan oleh Prof. Priyono yang pada masa itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
RI Yoeti, 1985:102-103. Kata “Pariwisata” tersebut diploklamirkan pada saat berlangsungnya Musyawarah Nasional MUNAS II Pariwisata di Tretes Jawa
Timur 12-14 Juni 1958 untuk menggantikan kata “tourisme”, dari bahasa Belanda yang sebelumnya lebih familiar.
Istilah “pariwisata” secara etimologi berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata yaitu “pari” dan “wisata” Yoeti, 1985: 102-103. “pari”
berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, atau berkeliling, sedangkan kata “wisata”, memiliki arti berpergian. Jadi secara harfiah dapat disimpulkan bahwa pariwisata
adalah suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan secara berkali-kali ke suatu tempat atau daerah yang ingin dikunjukungi.
Di bawah ini akan diuraikan beberapa istilah dan pengertian yang berkaitan dengan kata “pariwisata”, yaitu:
a. Menurut UU No. 9 Tahun 1990, menyatakan
1. Wisata adalah suatu kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan
tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata di daerah tersebut.
6
Universitas Sumatera Utara
2. Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan wisata.
3. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,
termasuk objek wisata dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.
4. Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa
pariwisata atu menyediakan dan mengusahakan objek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata, dan usaha lain yang terkait dalam bidang
tersebut. 5.
Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sarana pariwisata.
6. Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun
untuk m,emenuhi kebutuhan pariwisata. b.
Menurut Oka A. Yoeti 1986:118 dalam bukunya “Pengantar Ilmu Pariwisata” menyatakan : Pariwisata adalah suatu perjalanan untuk sementara
waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain dengan tujuan bukan untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata
untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya dan berekreasi. c.
Menurut Salah Wahab Yoeti, 1958:2, seorang ahli pariwisata berkebangsaan Mesir, dalam bukunya : An Introduction on tourism Theory”, mendasarkan
pemikirannya atas 3 faktor, yaitu: orangman, ruangspace, dan waktu time. Dia memberikan definisi pariwisata sebagai berikut :”Pariwisata
adalah suatu aktifitas manusia yang dilakukan secara sadar dan mendapat 7
Universitas Sumatera Utara
pelayanan secara bergantian di antara orang-orang di dalam suatu nagara itu sendiri dalam negeri dan daerah lain luar negeri untuk sementara waktu
dalam mencari kepuasan yang beranekaragam dan berbeda dengan yang dialaminya di kmana ia memperoleh pekerjaan tetap.
d. Menurut Herman V. Schulalard Yoeti, 1986:114, seorang ekonom Austria
1910, mendefinisikan pariwisata sebagai berikut : “Tourism is the sum of operations, mainly of an economic nature, wich directly related to the entri,
stay and movement of foreigner inside certain country, city or region”. e.
Menurut Hanzikern dan K. Kropt 1942, pariwisata adalah keseluruhan daripada gejala-gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan-perjalanan dan
pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh
penghasilan dari aktifitas yang bersifat sementara.
2.2 Batasan Definisi Wisatawan