4.2 Upaya dan Usaha Pengembangan Mesjid Azizi di Kabupaten Langkat
Membicarakan peningkatan pariwisata juga harus melibatkan ketertiban dan keamanan masyarakat, perekonomian pengusaha kecil dan menengah di lokasi
pariwisata, pelayanan publik oleh petugas PBB dan retribusi, dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD. Artinya upaya peningkatan pariwisata di Kabupaten
Langkat juga berarti peningkatan pembangunan wilayah Kabupaten Langkat secara komprehensif.
Peningkatan pariwisata di Kabupaten Langkat sangat penting karena saat ini kontribusi pariwisata kepada PAD Langkat baru sekitar 1 . Seperti diketahui, PAD
Langkat PBB dan retribusi pada tahun 2008 mencapai Rp 23 milyar dan pada tahun 2009 diproyeksikan mencapai lebih dari Rp 31 milyar. Jadi 1 dari Rp. 31 milyar
adalah sekitar Rp 31 juta. Itu adalah jumlah yang sangat sedikit.Namun penulis berpendapat,walaupun jumlah yang diterima Pemkab Langkat relatif masih sedikit,
masyarakat sekitar 22 lokasi pariwisata di Kabupaten Langkat banyak berperan dan memperoleh keuntungan finansial dari kegiatan-kegiatan pariwisata yang ada lewat
penyediaan jasa transportasi, penginapan, penjualan souvenirm, restoran, kedai, dan penyediaan barang dan jasa lainnya.Di tingkat dunia, pariwisata adalah salah satu
industri terbesar dunia dan paling cepat pertumbuhannya. Menurut World Trade Organisation WTO, dalam 50 tahun terakhir pariwisata dunia hanya pernah turun
dua kali, yakni pada tahun 1982 ketika terjadi krisis minyak dan pada tahun 2001 ketika terjadi serangan terhadap gedung WTC di New York dan wabah penyakit kuku
dan mulut sapi di Eropa Utara. WTO meramalkan pada tahun 2020 wisatawan dunia 35
Universitas Sumatera Utara
akan mencapai 1,5 milyar orang. Keinginan untuk mendorong perkembangan dunia pariwisata Langkat terus bergulir dari berbagai pihak, termasuk dari insan pers yang
mengemukakan harapannya terhadap potensi pariwisata di Kabupaten Langkat. Insan pers turut menyampaikan masukannya terkait prioritas pembangunan
dunia pariwisata sekaligus komitmennya untuk membantu promosi wisata yang telah ada maupun yang akan digali nantinya.
Pernyataan tersebut mengemuka saat dilakukan kegiatan temu pers menyangkut program dan pelaksanaan kegiatan Kantor Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Langkat bertempat di Press Room. Ketua Bakohumas Langkat Drs. Sura Ukur yang juga Asisten Adm Umum
Setdakab Langkat dalam penyampaiannya mengakui masih banyak hal-hal yang perlu dimaksimalkan dalam mengelola dunia pariwisata.
Dikatakannya, koordinasi yang efektif dalam pengelolaan di zona-zona wisata perlu mendapat prioritas penting. Dirinya juga mengharapkan agar kebijakan khusus
terhadap zona wisata yang memiliki kewenangan lintas sektoral perlu mendapat kajian khusus.
Sementara itu Kepala Kebudayaan dan Pariwisata melalui Kasi
Pengembangan dan Sarana Wisata Puan Meirina Mtd,SS,.MSi memaparkan sejumlah kebijakan dan prioritas pengembangan dunia pariwisata di Langkat.
Dikatakannya, objek wisata Bukit Lawang di Kecamatan Bahorok, dengan penangkaran Orang Utan masih menjadi primadona wisata di Langkat, selain
36
Universitas Sumatera Utara
kawasan Eko wisata Tangkahan di Kecamatan Batang Serangan maupun jelajah lintas arung jeram di Kecamatan Kutambaru.
Dalam kegiatan yang dipandu Kepala bagian Humas Syahrizal, kembali Puan mengharapkan agar pengembangan pariwisata ini dapat di lakukan secara terpadu
mengingat berbagai sektor terlibat dalam pengelolaan suatu objek wisata. Peningkatan pariwisata tak bisa dilepaskan dari promosi. Negara-negara lain
dan agen-agen pariwisata menghabiskan jutaan dolar untuk promosi pariwisata.Di tingkat nasional, pemerintah Indonesia terus berpromosi, seperti Visit Indonesia
2009, dan lainnya. Sumut Expo III 2009 di Jakarta baru-baru ini juga tak lepas dari usaha
pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Penyebaran brosur, berita dari mulut ke mulut, dan internet adalah juga teknik-teknik promosi yang tak bisa ditinggalkan.
Pada Mesjid Azizi penulis melihat semua upaya itu telah dilakukan, baik oleh pemerintah Kabupaten Langkat maupun oleh pengusaha-pengusaha pariwisatanya.
Namun, frekwensi dan kualitasnyan mesti terus ditingkatkan, khususnya lewat media internet yang kini telah menjadi media produktif untuk menarik para wisatawan untuk
berkunjung ke sebuah lokasi pariwisata. Untuk meningkatkan pembangunan dan pengembangan Mesjid Azizi, maka perlu
diperhatikan 1.
Pembinaan Produk Wisata Ini merupakan usaha untuk meningkatkan mutu maupun pelayanan dari
berbagai unsur produk wisata, seperti jasa penginapan, jasa angkutan wisata, jasa 37
Universitas Sumatera Utara
hiburan, jasa perjalanan, dan lain sebagainya. Pembinaan tersebut dapat berupa kombinasi usaha-usaha seperti pendidikan, dan latihan pengaturan dan pengarahan
dari pemerintah, pemberian rangsangan dengan kondisi persaingan sehat untuk meningkatkan mutu produk dan pelayanan.
2. Pemasaran
Mengingat saat ini dalam usaha pariwisata, persaingan sudah saat tinggi maka usaha pemasaran sangat perlu dilakukan untuk menarik minat pembeli. Pemasaran
pariwisata merupakan hal yang komplek karena produk pariwisata memiliki cirri khas tersendiri dibandingkan produk barang atau jasa lainnya karena produk wisata
menjual jasa-jasa wisata yang sangat dibutuhkan masyarakat, sehingga untuk memperkenalkan produk wisata itu harus dilakukan pemasaran yang objektif dimana
pihak-pihak yang terkaiti harus ada kerja sama di dalamnya, walaupun tidak jarang terjadi persaingan tidak sehat.
3. Pembinaan masyarakat
Kunci keberhasilan dalam pengembangan pariwisata adalah bagaimana pembinaan produk wisata dan bagaimana pembinaan masyarakat sadar wisata
khususnya di Kabupaten Langkat itu sendiri. Penggalakan kerja sama itu dapat berupa kegiatan-kegiatan masyarakat baik secara langsung maupun secara tidak
langsung seperti, menggalakan kegiatan pembersihan, pemeliharaan lingkungan bersih dan sehat, sehingga nilai-nilai keindahan, serta meningkatkan keramahtamahan
masyarakat setempat yang dapat bermanfaat bagi pembangunan masyarakat daerah sendiri dan kepariwisataan di Kabupaten Langkat. Untuk mencapai tujuan masyarakat
38
Universitas Sumatera Utara
sadar wisata ini dapat diupayakan melalui media penerangan dan penyuluhan maupun kegiatan lainnya.
4. Pendidikan dan Penelitian.
Pengembangan pariwisata di Kabupaten Langkat merupakan usaha yang dilakukan secara terus-menerus agar dapat dan mampu daya saing terhadap
pariwisata lainnya baik dari pelayanan, atraksi, maupun penataan objek wisata, sehingga dapat menyesuaikan dengan keinginan dan selera wisatawan secara positif.
Penelitian dalam hal ini merupakan peranan penting dan mutlak karena penelitian merupakan upaya penting agar pembinaan pariwisata di Masjid Azizi dapat mencapai
sasaran, sebelum dilakukan pembangunan-pembangunan pariwisata. Sehingga pada akhirnya jasa pelayanan yang diberikan dapat memuaskan wisatawan dan pemasaran
pariwisata dapat terarah.Di samping penelitian, pendidikan merupakan kunci dalam pengembangan pariwisata seperti industri pariwisata yang sangat membutuhkan
karyawan yang terampil sesuai dengan perkembangan pariwisata itu sendiri. Tanpa pendidikan tidak mungkin dapat terbina karyawan yang terampil dan mampu
menangani industri pariwisata dengan baik. Pengembangan kepariwisataan banyak membawa manfaat dan keuntungan, oleh karena itu dalam Garis-garis Basar Haluan
Negara GBHN 1993, dinyatakan bahwa, pembangunan kepariwisataan diarahkan pada peningkatan pariwisata menjadi sector andalan yang mampu mengalahkan
kegiatan ekonomi, termasuk kegiatan sector lain yang terkait. Sehingga lapangan kerja, pendapatan masyarakat, pendapatan daerah dan pendapatan Negara serta
39
Universitas Sumatera Utara
penerimaan devisa meningkat melalui upaya pengembangan dan pendayungan berbagai potensi Kepariwisataan Nasional.
Pengembangan kepariwisataan merupakan kegiatan lintas sektoral. Dengan demikian suksesnya pembangunan kepariwisataan nasional sangat ditentukan oleh
adanya dukungan dan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat. Baik pemerintah, pihak swasta, maupun masyarakat lainnya. Dalam rangka usaha memperoleh
dukungan dan pariwisat aktif seluruh lapisan masyarakat. Diperlukan penyebaran informasi tentang penting artinya pengembangan kepariwisataan yang dilakukan
secara berkesinambungan atau berkelanjutan. Agar masyarakat luas dapat lebih berperan serta dalam pengembangan kepariwisataan, maka msyarakat perlu lebih
memahami apa yang dimaksud dengan wisata, pariwisata, kepariwisataan dan wisatawan. Selanjutnya manfaat dan kepentingannya bagaimana pariwisata dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan peranan dan serta yang diharapkan dari masyarakat luas.
4.3 Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Masyarakat Setempat