Pengujian Mutu Karet 1. Prosedur Analisis Nilai

25 gram dengan lamanya waktu vulkanisasi 20 menit, 30 menit dan 40 menit, dan sebagai kontrol dibuat filem untuk formulasi lateks tanpa penambahan bahan pengisi dengan variasi waktu vulkanisasi 20 menit, 30 menit dan 40 menit. 3.5. Pengujian Mutu Karet 3.5.1. Prosedur Analisis Nilai Swelling Index ASTM D 3615 Plat aluminium dicelupkan kedalam larutan kalsium nitrat CaNO 3 2 dan metanol 5, Kemudian dikeringkan menggunakan kipas angin selama 3-5 menit. Dicelupkan plat yang sudah kering tersebut kedalam sampel kompon yang berisi larutan pravulkanisasi dengan penambahan pengisi kalsium karbonat sebanyak 5gram. selanjutnya plat dicelupkan kembali kedalam larutan kalsium nitrat dan larutan metanol, kemudian dikeringkan selama 30 menit, sambil dihidupkan alarm. Selanjutnya Sampel dilepaskan dari plat sambil diolesi talkum powder, kemudian lembaran kompon dilapisi dengan kertas dan di cetak berbentuk lingkaran dengan alat pelobang diameter 38 mm selanjutnya sampel direndam di dalam cawan yang berisi larutan siklohexan selama 25 menit. Perendaman dilakukan dalam wadah transparan agar dapat dilakukan pembacaan pengembangan di atas kertas grafik mm. Rasio pengembambangan didefenisikan sebagai berikut : Swelling Index = Perlakuan yang sama seperti di atas dilakukan untuk proses pengujian swelling index kompon pravulkanisasi dengan penambahan pengisi kalsium karbonat sebanyak 15 dan 25 gram dan sebagai kontrol dilakukan uji swelling index untuk kompon tanpa penambahan pengisi.

3.5.2. Prosedur Uji Tarik

Nama alat yang digunakan untuk menguji sampel adalah Alat Uji Mekanik Elektronik Sistem Universal Testing Machine Type SC-2DE CAP 2000 kgf. uji tarik dilakukan mengikuti standard ASTM D 639 tipe IV yang dilakukan dengan Universitas Sumatera Utara memotong sempel kepada bentuk dumbell menggunakan pemotong khas mengikuti dimensi yang telah ditetapkan, seperti yang ditunjukkan pada gambar. 50 mm 25 mm 5 mm 20 mm 20 mm 20 mm 100 mm Filem hasil spesimen dipilih dengan ketebalan merata 0,2 mm dan dipotong membentuk spesimen untuk pengujian kemuluran. Kedua ujung spesimen dijepit pada alat kemuluran, kemudian dicatat perubahan panjang mm berdasarkan kecepatan 500 mmmenit dan uji tarik dilakukan pada suhu kamar dengan beban 100 kgf.

3.5.3. SEM Scanning Elektron Microscopy

Proses pengamatan mikroskopik menggunakan SEM diawali dengan merekatkan sampel dengan stab yang terbuat dari logam spesimen older. Kemudian setelah sampel dibersihkan dengan alat peniup, sampel dilapisi dengan emas dan palladium dalam mesin Dion Spater yang bertekanan 1492x10 -2 atm. Sampel selanjutnya dimasukkan ke dalam ruangan yang khusus dan kemudian disinari dengan pancaran elektron bertenaga 10 Kvolt sehingga sampel mengeluarkan elektron sekunder dan elektron terpental yang dapat dideteksi dengan detektor scientor yang kemudian diperkuat dengan suatu rangkaian listrik yang menyebabkan timbulnya gambar CRT Chatode Ray Tube. Pemotretan dilakukan setelah memilih bagian tertentu dari objek sampel dan perbesaran yang diinginkan sehingga diperoleh foto yang baik dan jelas. Universitas Sumatera Utara Dalam analisa foto SEM dapat diketahui bentuk dan perubahan permukaan dari suatu bahan. Pada prinsipnya bila terjadi perubahan pada suatu bahan misalnya, patahan, lekukan dan perubahan struktur dari permukaan, maka bahan tersebut cenderung mengalami perubahan energi. Energi yang berubah tersebut dapat dipancarkan, dipantulkan dan diserap serta di ubah bentuknya menjadi fungsi gelombang elektron yang dapat ditangkap dan dibaca hanya pada foto SEM.

3.6. Bagan Penelitian