1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi di atas, maka penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui pengaruh pengisi kalsium karbonat dan waktu vulkanisasi
terhadap kekuatan tarik dan swelling index filem lateks karet alam. 2.
Untuk mengetahui berat pengisi kalsium karbonat dan waktu vulkanisasi yang optimum untuk menghasilkan kekuatan tarik dan swelling index filem lateks
karet alam yang terbaik.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengaruh pengisi kalsium karbonat dan waktu vulkanisasi terhadap kekuatan tarik dan swelling index
filem lateks karet alam, berat optimum penggunaan kalsium karbonat sebagai bahan pengisi dan waktu vulkanisasi optimum sehingga menghasilkan kekuatan tarik dan
swelling index filem lateks karet alam yang lebih baik.
1.6. Metodologi Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperiment laboratorium yang terdiri dari :
a. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan desain faktorial 4x3 model tetap dimana 4 adalah berat kalsium karbonat yang digunakan dan 3 adalah waktu vulkanisasi
yang digunakan dengan perbandingan 5:20; 5:30; 5:40; 15:20; 15:30; 15:40; 25:20; 25:30; 25:40; gram:menit, dan sebagai kontrol digunakan 0:20; 0:30;
0:40; gram:menit.
b. Tahapan Penelitian
1. Pembuatan kompon untuk proses pravulkanisasi yang berupa campuran lateks
HA 60 ; ZnO 30 ; ZDBC 50 ; KOH 10 ; sulfur 50 ; Wingstay 50 dan bahan pengisi CaCO3 50 dengan berat bervariasi.
2. Pembuatan filem dilakukan dengan tehnik pencelupan yang menggunakan plat
Aluminium sebagai bahan pencetak, dengan mencelupkan plat ke dalam
Universitas Sumatera Utara
kompon yang telah dimaturasi selama 24 jam dan kemudian dilakukan vulkanisasi. Filem lateks karet alam divulkanisasi dengan cara mengeringkan
di oven pada suhu 120 C dengan waktu bervariasi.
3. Pengujian sifat filem yang dihasilkan terdiri dari uji tarik, uji kemuluran, uji
swelling index dan SEM.
c. Variabel
1. Variabel bebas
Variasi berat kalsium karbonat sebagai bahan pengisi dan variasi waktu vulkanisasi.
2. Variabel tetap
Suhu pravulkanisasi 70 C, lama maturasi 24 jam. Suhu proses vulkanisasi
120 C
3. Variabel terikat
Uji tarik, uji kemuluran, uji Swelling index, dan SEM
d. Pengumpulan Data
Pengambilan data diperoleh dari uji filem lateks karet alam yaitu : 1.
Penentuan Kekuatan Tarik dan kemuluran dari Filem lateks karet alam 2.
Penentuan nilai Swelling Index dari Filem lateks karet alam 3.
Pengujian SEM
1.7. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Industri Karet Nusantara Nusantara Rubber Industry, Jl. Medan–Tj.Morawa KM 9,5, di Laboratorium Penelitian dan di Laboratorium Kimia
Polimer FMIPA USU, Medan, Sumatera Utara dan di Laboratorium Geologi Kuarter PPGL Bandung.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Karet
Karet adalah tanaman perkebunan tahunan berupa pohon batang lurus. Pohon karet pertama kali hanya tumbuh di Brasil, Amerika Selatan, namun setelah percobaan
berkali-kali oleh Henry Wickham, pohon ini berhasil dikembangkan di Asia Tenggara, di mana sekarang ini tanaman ini banyak dikembangkan sehingga sampai sekarang
Asia merupakan sumber karet alami. Di Indonesia, Malaysia dan Singapura tanaman karet mulai dicoba dibudidayakan pada tahun 1876. Tanaman karet pertama di
Indonesia ditanam di Kebun Raya Bogor Sumber utama karet adalah pohon karet Hevea brasiliensis Euphorbiaceae.
Untuk mendapatkan karet alam, dilakukan penyadapan terhadap batang pohon tanaman karet hingga dihasilkan getah kekuning-kuningan yang disebut dengan lateks.
Lateks merupakan cairan atau sitoplasma yang berisi ±30 partikel karet. Pada tanaman karet, lateks dibentuk dan terakumulasi dalam sel-sel pembuluh lateks yang
tersusun pada setiap jaringan bagian tanaman, seperti pada bagian batang dan daun. Penyadapan lateks dapat dilakukan dengan mengiris sebagian dari kulit batang.
Penyadapan ini harus dilakukan secara hati-hati karena kesalahan dalam penyadapan dapat membahayakan bahkan mematikan pohon karet.
Produk dari penggumpalan lateks selanjutnya diolah untuk menghasilkan lembaran karet sheet, bongkahan kotak, atau karet remah crumb rubber yang
merupakan bahan baku industri karet. Ekspor karet dari Indonesia dalam berbagai bentuk, yaitu dalam bentuk bahan baku industri sheet, crumb rubber dan produk
turunannya seperti ban, komponen dan sebagainya. Hasil utama dari pohon karet adalah lateks yang dapat dijual atau diperdagangkan di masyarakat berupa lateks
segar, slabkoagulasi, ataupun sit asapsit angin. Selanjutnya produk-produk tersebut akan digunakan sebagai bahan baku pabrik Crumb Rubber Karet Remah, yang
menghasilkan berbagai bahan baku untuk berbagai industri hilir seperti ban, bola, sepatu, karet, sarung tangan, baju renang, karet gelang dan lainnya
www.regionalinvestment.comsipididcommodity.php.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Klasifikasi Karet