Sifat – Sifat Karet Alam Pengertian Kompon Karet

2.4.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas lateks.

Lateks sebagai bahan baku berbagai produk karet, harus memiliki kualitas yang baik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas lateks, diantaranya adalah : 1. Faktor di kebun jenis klon, sistem sadap, kebersihan pohon, dan lain-lain. 2. Iklim musim hujan mendorong terjadinya prakoagulasi, musim kemarau kedaan lateks tidak stabil. 3. Alat-alat yang digunakan dalm pengumpulan dan pengangkutan yang terbuat dari aluminium atau baja tahan karat. 4. Pengangkutan goncangan, keadaan tangki, jarak, jangka waktu. 5. Kualitas air dalam pengolahan. 6. Bahan kimia yang digunakan. 7. Komposisi lateks Setyamidjaja.D,1993 .

2.5. Sifat – Sifat Karet Alam

Warnanya agak kecoklatan, sifat mekaniknya tergantung pada derajat vulkanisasi, melunak pada suhu 130 C dan terurai pada suhu 200 C. Sifat kimia karet alam kurang baik terhadap ketahanan minyak dan ketahanan pelarut. Zat tersebut dapat larut dalam hidrokarbon, ester asam asetat, dan sebagainya. Karet yang kenyal agak mudah didegradasi oleh sinar UV dan ozon. Sifat – sifat karet yang terpenting untuk menjamin mutunya adalah : a. Viscositasnya harus rendah b. Ketahanan oksidasi harus cukup tinggi c. Sifat – sifat pematangan harus cepat matang d. Kadar zat tambahan dan kotoran harus serendah mungkin Kartowardoyo, 1980.

2.6. Pengertian Kompon Karet

Menurut Abednego 1979 kompon karet adalah campuran karet mentah dengan bahan-bahan kimia yang belum divulkanisasi. Karet yang digunakan untuk kompon terdiri dari dua jenis, yaitu karet alam dan karet sintetis. Universitas Sumatera Utara Dari pengertian kompon, diketahui bahwa dalam proses pembuatannya digunakan bahan - bahan kimia yang ditambahkan pada bahan baku karet untuk memperoleh sifat fisik dan kimiawi dari kompon karet yang lebih baik. Bahan kimia kompon dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu bahan kimia utama dan bahan kimia pembantu proses. Bahan kimia utama adalah bahan kimia yang digunakan untuk meningkatkan sifat-sifat fisik karet, sehingga produk karet yang dihasilkan akan memiliki sifat fisik dan kimiawi yang lebih stabil. Bahan kimia utama terdiri dari akselerator, bahan pengisi, bahan pemvulkanisasi, bahan antioksidan, bahan pengelantang, dan bahan pembeku. a. Akselerator adalah senyawa-senyawa kimia yang apabila ditambahkan pada kompon karet sebelum proses vulkanisasi akan mempercepat proses vulkanisasi. Selain itu, penggunaan akselerator akan mengurangi jumlah bahan pemvulkanisasi yang digunakan. b. Bahan pemvulkanisasi adalah bahan kimia yang diperlukan dalam proses vulkanisasi agar kompon karet cepat matang, yang biasa digunakan dalam proses ini adalah belerang. c. Bahan antioksidan berfungsi untuk melindungi karet dari kerusakan karena pengaruh oksigen yang terdapat diudara. Bahan kimia ini juga tahan terhadap pengaruh ion – ion tembaga, mangan, dan besi, selain itu juga mampu melindungi terhadap suhu tinggi, retak- retak dan lentur. d. Bahan pengelantang biasa digunakan untuk mendapatkan warna yang diinginkan dari karet, biasanya warna lateks agak kekuningan sampai kuning. Bahkan, beberapa klon karet tertentu seperti Ciranji 1 lateksnya berwarna terlalu kuning, bahkan pengelantang seperti RPA-3 dapat menguranginya hingga sesuai dengan yang diinginkan pasar. e. Bahan pembeku digunakan untuk proses pembekuan lateks , bahan kimia yang biasa digunakan adalah jenis-jenis asam, seperti asam format atau asam semut dan asam asetat atau asam cuka http:www.Scribd.comdocLaporan- Pembuatan-Kompon-Sol-Sepatu-Dan-Adhesive2. f. Bahan Pengisi Vulkanisat dengan komposisi karet, sulfur, akselerator, aktivator dan asam organik relatif bersifat lembut. Nilainya dalam industri modern pun relatif rendah. untuk memperbaiki nilai di industri perlu ditambahkan bahan pengisi. Universitas Sumatera Utara Penambahan ini meningkatkan sifat-sifat mekanik seperti kekuatan tarik, kekerasan, ketahanan sobek , dan ketahanan kikis. Bahan Pengisi Filler Ada dua macam yaitu: 1. Bahan pengisi yang tidak aktif Bahan pengisi yang tidak aktif hanya menambah kekerasan dan kekakuan pada karet yang dihasilkan tetapi kekuatan dan sifat lainnya menurun. Biasanya lebih banyak digunakan untuk menekan harga karet yang dibuat karena bahan ini berharga murah. contohnya kaolin, tanah liat, kalsium karbonat, magnesium karbonat, dan barium sulfat. 2. Bahan pengisi aktif atau penguat Bahan pengisi aktif atau penguat mampu menambah kekerasan, ketahanan sobek, ketahanan kikisan, serta tegangan putus yang tinggi pada karet yang dihasilkan, contohnya karbon hitam, silika, aluminium silikat dan magnesium silikat. Kadang – kadang bahan pengisi aktif dan bahan pengisi tidak aktif diberikan dalam campuran sebagai alternatif penghematan biaya Tim Penulis,1999. Kemampuan bahan pengisi untuk memperbaiki sifat vulkanisat dipengaruhi oleh sifat alami bahan pengisi, tipe elastomer dan jumlah bahan pengisi yang digunakan. Komposisi kimia dari bahan pengisi menentukan kemampuan kerja dari bahan pengisi tersebut. Sifat elastomer juga turut menentukan daya kerja dari bahan pengisi. Bahan yang baik untuk memperbaiki sifat karet tertentu, belum tentu bekerja sama baiknya untuk jenis karet lain. Peningkatan jumlah bahan pengisi menyebabkan perbaikan sifat vulkanisat yang dihasilkan http:Yusufagussujarwo.Blogspot.ComKaret.Html.

2.7. Vulkanisasi