Universitas Sumatera Utara
pada bagian inti, informasi, perasaan, kehidupan pribadi dan lain sebagainya akan terungkap. Altmen dan Taylor mengatakan bahwa ketika mereka merasa nyaman
dan untung, mereka akan semakin terbuka. Jika mereka merasa dirugikan dari hubungan tersebut, maka mereka tidak akan ragu–ragu menutup dirinya. Hal ini
sangat sesuai dengan pernyataan ciri–ciri komunikasi antar pribadi yang bisa menghasilkan suatu hal yang tidak terduga.
2.2.3.1 Teori Penetrasi Sosial Altmen dan Taylor
Teori–teori lain yang berkaitan dengan penelitian ini adalah: Teori Penetrasi Sosial, teori ini dicetuskan oleh Irwin Altman dan Darwis Taylor pada
tahun 1973. Teori ini berintisarikan tentang hubungan yang berkembang dari tahap perkenalan ke tahap yang lebih dalam. Teori Penetrasi Sosial ini merupakan
pengembangan dari Teori Self Disclosure. Self Disclosure adalah salah satu teori dalam komunikasi antar pribadi
yang dikemukakan oleh Sidney Jourard pada tahun 1958. Teori ini menyatakan bahwa manusia memerlukan pembagian informasi tentang dirinya kepada orang
lain. Teori Self Disclosure lebih banyak berisikan kejujuran, kenyataan dan perasaan. Teori ini memerlukan rasa percaya kepada petugas yang tinggi, karena
menyangkut informasi yang akan diberikan kepada para narapidana. Teori Self Disclosure diperlukan oleh setiap manusia, karena bisa
meredam rasa gelisah dan stress dengan berbagi informasi dengan orang lain. Dengan berbagai informasi orang lain kita bisa mencegah hal–hal yang buruk
terjadi pada diri kita. Efek negatif dari Teori Self Disclosure ini adalah narapidana
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
mengalami penurunan keawasan diri mereka sendiri, karena adanya informasi pribadi yang dibagikan oleh para petugas.
Aspek–aspek yang berada dalam teori ini adalah : 1.
Nilai Penghargaan Dilihat upaya narapidana menyelesaikan sesuatu pekerjaan yang di berikan
oleh petugas lapas serta berkelakuan baik berupa pujian dan sanjungan serta potongan hukuman.
2. Kesediaan Informasi
Jumlah informasi yang diberikan dalam bentuk kedekatan pribadi. Berapa besar informasi pribadi yang dibagikan kepada petugas dengan kejujuran
narapidana. 3.
Aksesibilitas Kemudahan mendapat informasi para narapidana dari petugas atau orang
lain serta pihak keluarga narapidana dan tahanan. Seperti pembinaan dan kunjungan keluarga.
4. Kejujuran
Interaksi antar pihak keluarga narapidana dengan petugas menciptakan suatu pesan yang sangat membantu tugas para petugas, dalam mengetahui
kepribadian para narapidana dari pihak keluarga sehingga nantinya dapat proses pembinaan dapat terlaksana dengan lancar.
5. Kesukarelaan
Kegiatan yang dilakukan oleh para narapidana berdasarkan niat sukarela dan tanpa ada paksaan.
6. Norma Sosial
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Pengambilan keputusan para narapidana berdasarkan informasi norma sosial yang berlaku di RUTAN.
7. Efektifitas
Hubungan yang dibangun atas dasar keakraban petugas dan para narapidana dapat menimbulkan motivasi dalam diri para narapidana untuk
merubah sikap menjadi lebih baik. Manusia sering sekali menyatakan mereka tidak akan membagi informasi
pribadi mereka, namun tanpa disadari mereka membuat puisi, lagu, catatan diari ataupun catatan kecil tentang perasaan mereka. Karena kedekatan emosional,
manusia bisa melakukan Self Disclosure kepada orang lain melalui komunikasi antar pribadi.
Tidak sedikit dari orang yang berpikir dan berpendapat bahwa dalam Lapas tidak adanya pembinaan dan komunikasi yang terjadi antar petugas dan
para tahanannya tetapi hal itu dapat dilihat dari seseorang yang telah selesai menjalankan hukuman dari RUTAN dan terjun di lingkungan masyarakat terbukti
tidak ada kecanggungan dalam melakukan komunikasi dengan masyarakat sekitarnya.
2.2.4 Sikap