Universitas Sumatera Utara
Definisi komunikasi sangat banyak dibuat oleh para ahli, diantaranya menurut Shanon dan Weaver, bahwa komunikasi mencakup semua prosedur,
melalui mana pikiran seseorang dapat dipengaruhi orang lain. Fisher, 1986:10. Sedangkan menurut Hovland dalam Effendi, 1995:10, ilmu komunikasi adalah
upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas azas – azas penyampaian informasi serta pembentukan atau perubahan pendapat dan sikap.
2.2.2 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi ini dikatakan efektif dalam merubah perilaku orang lain apabila terdapat kesamaan makna mengenai apa yang di
komunikasikan. Kekhasan yang ada pada komunikasi antarpribadi ini adalah arus timbal balik yang langsung yang bisa ditangkap baik secara verbal maupun non
verbal melalui gerak–gerik bahasa tubuh dan perubahan posisi yang signifikan antara komunikan dan komunikator.
Menurut Effendi dalam Liliweri, 1991:12 komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara seorang komunikator dan seorang komunikan. Jenis
komunikasi tersebut dianggap efektif dalam merubah sikap, pendapat, atau perilaku manusia berhubung prosesnya yang dialogis. Sementara Barnlud 1968
dalam Liliweri, 1991:12 menyatakan komunikasi antar pribadi biasanya dihubungkan dengan pertemuan antara dua atau tiga orang atau empat orang yang
terjadi sangat spontan dan tidak berstruktur. Jadi menurut Barnlund, proses pelaksanaan komunikasi antar pribadi tidak perlu adanya perencanaan terjadi
secara spontan dan dapat mudah terjadi diantara orang–orang yang bertemu. Oleh Devito dalam Liliweri, 1991:12 menyatakan komunikasi antar pribadi
merupakan pengiriman pesan dari seseorang dan diterima orang lain dengan efek
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
dan umpan balik langsung. Sedangkan menurut Tan dalam Liliweri, 1991:12 mengemukakan komunikasi antar pribadi adalah komunikasi tatap muka antara
dua atau lebih orang. Berdasarkan definisi diatas yang dibuat para ahli tersebut komunikasi
antar pribadi terjadi secara spontan, tatap muka dan dialogis memungkinkan terjadinya kontak langsung. Oleh sebab itulah bentuk komunikasi ini dianggap
ampuh untuk mengubah sikap, pandangan dan perilaku orang lain. Dengan situasi tatap muka dan terjadi kontak langsung memungkinkan
komunikator untuk menguasai situasi komunikasi yang sedang berlangsung. Komunikan juga mengetahui dengan pasti apakah pesan–pesan yang
disampaikannya itu diterima dengan baik ataupun di tolak, berdampak positif maupun negatif. Jika tidak diterima maka komunikator bisa mendapatkan respon
pertanyaan balik dari komunikan. Sehubungan dengan penelitian yang dimaksud berkenaan dengan
komunikasi tatap muka, maka keistimewaan komunikasi tatap muka adalah efek dan umpan balik antara komunikator dan komunikan. Aksi dan reaksi verbal dan
non verbal kelihatan karena jarak fisik komunikator dan komunikan dekat. Komunikasi tatap muka tersebut berlangsung secara terus menerus hingga pada
akhirnya mengembangkan komunikasi antar pribadi yang dapat memuaskan kedua belah pihak.
Oleh sebab itu komunikasi antar pribadi yang efektif adalah komunikasi yang dilakukan secara tatap muka dan berkomunikasi secara langsung sehingga
bisa meminimalisir rintangan yang ada antara komunikator dan komunikan. Dan komunikasi antarpribadi terus tetap dikembangkan oleh komunikan pada saat
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
komunikasi berlangsung, sehingga tercipta suatu ketertarikan secara psikologis antara komunikator dan komunikan, menumbuhkan kesamaan dan mungkin
sama–sama dalam bertindak. Ada tujuh karakteristik yang menunjukkan bahwa suatu komunikasi
antara dua individu merupakan komunikasi antar pribadi. Tujuh karakteristik komunikasi antar pribadi itu adalah Hardjana, 2003:86-90 sebagai berikut :
1. Melibatkan di dalamnya perilaku verbal dan non verbal.
2. Melibatkan perilaku spontan, tepat, dan rasional.
3. Komunikasi antarpribadi tidaklah statis, melainkan
dinamis. 4.
Melibatkan umpan balik pribadi, hubungan interaksi dua orang atau lebih, dan koherensi pernyataan yang satu
harus berkaitan dengan yang lain sebelumnya. 5.
Komunikasi antarpribadi dipandu oleh tata aturan yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik.
6. Komunikasi antarpribadi merupakan suatu kegiatan dan
tindakan. 7.
Melibatkan di dalamnya bidang persuasif.
2.2.3 Self Disclosure