Hasil Persamaan kedua Tabel 5.14. Analisis Regresi Linier Berganda Persamaan Kedua

42,5 = 57,5 dijelaskan oleh faktor lain diluar model yang tidak diikutkan dalam penelitian ini.

5.4.2. Pengujian Hipotesis Kedua

Metode yang digunakan pada hipotesis kedua ini adalah regresi berganda dengan uji interaksi moderating regression analysis. Pengujian hipotesis mengenai pengaruh independensi, integritas, kompetensi, objektivitas, pengalaman kerja dan interaksinya masing-masing dengan good corporate governance GCG terhadap kualitas hasil pemeriksaan satuan pengawasan intern.

b. Hasil Persamaan kedua Tabel 5.14. Analisis Regresi Linier Berganda Persamaan Kedua

Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig 1 Constant 2,505 15,809 0,130 0,898 INDEPENDENSI 0,409 0,769 0,671 0,532 0,600 INTEGRITAS -0,891 1,490 -1,112 -0,598 0,556 KOMPETENSI 0,652 0,652 0,764 1,000 0,329 OBJEKTIVITAS 1,480 2,741 1,379 0,540 0,595 PENGALAMANKERJA -1,733 1,330 -1,482 -1,303 0,207 GCG Z 1 INDEPENDENSI Z2 INTEGRITAS Z3 KOMPETENSI Z4 OBJEKTIVITAS Z5 PENGALAMANKERJA 0,884 -0,062 0,098 -0,072 -0,130 0,214 1,975 0,094 0,201 0,093 0,336 0,167 1,096 -1,386 2,031 -1,455 -2,548 2,957 0,448 -0,657 0,448 -0,768 -0,387 1,283 0,659 0,518 0,630 0,451 0,702 0,214 a. Dependent Variable: KUALITASHP Adapun hasil persamaan kedua regresi linier berganda dengan uji interaksi adalah sebagai berikut: Y = 2,055 + 0,409X 1 – 0,891X 2 + 0,652 X 3 + 1,480X 4 – 1,733X 5 + 0,884Z – 0,062Z 1 + 0,098Z 2 – 0,072Z 3 – 0,130Z 4 + 0,214Z 5 + Dari persamaan regresi dengan uji interaksi yang telah dilakukan dapat dijelaskan beberapa hal sebagai berikut : e 1. Konstanta bernilai positif, koefisien pada variabel independen diataranya variabel independensi, kompetensi, objektivitas, good corporate governance GCG, Universitas Sumatera Utara interaksi integritas dengan GCG dan interaksi pengalaman kerja dengan GCG menunjukkan angka positif. Hal ini menandakan bahwa persamaan regresi berganda uji interaksi tersebut memiliki hubungan yang searah. Artinya kualitas hasil pemeriksaan satuan pengawasan intern akan meningkat seiring dengan meningkatnya independensi, kompetensi, objektivitas, good corporate governance GCG, interaksi integritas dengan GCG dan interaksi pengalaman kerja dengan GCG dalam menentukan kualitas hasil pemeriksaan satuan pengawasan intern . Kecuali pada variabel integritas, pengalaman kerja interaksi independensi dengan GCG, interaksi kompetensi dengan GCG dan interaksi objektivitas dengan GCG bernilai negatif artinya hubungan regresi tidak searah, berarti variabel integritas, pengalaman kerja, interaksi independensi dengan GCG, interaksi kompetensi dengan GCG dan interaksi objektivitas dengan GCG tidak berhubungan dengan kualitas hasil pemeriksaan satuan pengawasan intern. 2. Konstanta sebesar 2,055 berarti bahwa seorang pemeriksa intern tetap dapat memiliki kualitas hasil pemeriksaan sebesar konstanta meskipun variabel independen dan interaksinya masing-masing dengan variabel moderating nol. 3. Dengan menggunakan derajat keyakinan 95 atau taraf nyata 5 maka nilai t tabel adalah sebesar 1,692. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa : a. Independensi X1 Berdasarkan hasil perhitungan variabel independensi menunjukkan bahwa t hitung mempunyai nilai yang lebih kecil dari pada t tabel 0,532 1,692. Oleh karena nilai t hitung lebih kecil dari pada t tabel , maka hipotesis nol diterima, jadi kesimpulannya secara parsial variabel independensi tidak Universitas Sumatera Utara berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan satuan pengawasan intern. b. Integritas X2 Berdasarkan hasil perhitungan variabel integritas menunjukkan bahwa t hitung mempunyai nilai yang lebih kecil dari pada t tabel -0,598 1,692. Oleh karena t hitung lebih kecil dari t tabel , maka hipotesis nol diterima. Jadi kesimpulannya secara parsial variabel integritas tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan satuan pengawasan intern. c. Kompetensi X3 Berdasarkan hasil perhitungan variabel kompetensi menunjukkan bahwa t hitung mempunyai nilai yang lebih kecil dari pada t tabel 1,000 1,692. Oleh karena t hitung lebih besar dari t tabel , maka hipotesis nol diterima. Jadi kesimpulannya secara parsial variabel kompetensi tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan satuan pengawasan intern. d. Objektivitas X4 Berdasarkan hasil perhitungan variabel objektivitas menunjukkan bahwa t hitung mempunyai nilai yang lebih kecil dari pada t tabel 0,540 1,692. Oleh karena t hitung lebih kecil dari t tabel , maka hipotesis nol diterima. Jadi kesimpulannya secara parsial variabel objektivitas tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan satuan pengawasan intern. e. Pengalaman Kerja X5 Berdasarkan hasil perhitungan variabel pengalaman kerja menunjukkan bahwa t hitung mempunyai nilai yang lebih kecil dari pada t tabel -1,303 Universitas Sumatera Utara 1,692. Oleh karena t hitung lebih kecil dari t tabel , maka hipotesis nol diterima. Jadi kesimpulannya secara parsial variabel pengalaman kerja tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan satuan pengawasan intern. f. Good Corporate Governance Z Berdasarkan hasil perhitungan variabel GCG menunjukkan bahwa t hitung mempunyai nilai yang lebih kecil dari pada t tabel 0,448 1,692. Oleh karena t hitung lebih kecil dari t tabel , maka hipotesis nol diterima. Jadi kesimpulannya secara parsial variabel good corporate governance GCG tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan satuan pengawasan intern. g. Good corporate governance GCG dan interaksinya dengan independensi. Berdasarkan hasil perhitungan good corporate governance GCG dan interaksinya dengan independensi menunjukkan bahwa t hitung mempunyai nilai yang lebih kecil dari pada t tabel -0,657 1,692. Oleh karena t hitung lebih kecil dari t tabel , maka hipotesis nol diterima. Jadi kesimpulannya good corporate governance GCG dan interaksinya dengan independensi tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan satuan pengawasan intern. h. Good corporate governance GCG dan interaksinya dengan integritas. Berdasarkan hasil perhitungan good corporate governance GCG dan interaksinya dengan integritas menunjukkan bahwa t hitung mempunyai nilai yang lebih kecil dari pada t tabel 0,488 1,692. Oleh karena t hitung lebih kecil dari t tabel , maka hipotesis nol diterima. Jadi kesimpulannya good corporate governance GCG dan interaksinya dengan integritas tidak Universitas Sumatera Utara berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan satuan pengawasan intern. i. Good corporate governance GCG dan interaksinya dengan kompetensi. Berdasarkan hasil perhitungan good corporate governance GCG dan interaksinya dengan kompetensi menunjukkan bahwa t hitung mempunyai nilai yang lebih kecil dari pada t tabel -0,768 1,692. Oleh karena t hitung lebih kecil dari t tabel , maka hipotesis nol diterima. Jadi kesimpulannya good corporate governance GCG dan interaksinya dengan kompetensi tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan satuan pengawasan intern. j. Good corporate governance GCG dan interaksinya dengan objektivitas. Berdasarkan hasil perhitungan good corporate governance GCG dan interaksinya dengan objektivitas menunjukkan bahwa t hitung mempunyai nilai yang lebih kecil dari pada t tabel -0,387 1,692. Oleh karena t hitung lebih kecil dari t tabel , maka hipotesis nol diterima. Jadi kesimpulannya good corporate governance GCG dan interaksinya dengan objektivitas tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan satuan pengawasan intern. k. Good corporate governance GCG dan interaksinya dengan pengalaman kerja. Berdasarkan hasil perhitungan good corporate governance GCG dan interaksinya dengan pengalaman kerja menunjukkan bahwa t hitung mempunyai nilai yang lebih kecil dari pada t tabel 1,283 1,692. Oleh karena t hitung lebih kecil dari t tabel , maka hipotesis nol diterima. Jadi kesimpulannya good corporate governance GCG dan interaksinya Universitas Sumatera Utara dengan pengalaman kerja tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan satuan pengawasan intern. Untuk mengukur pengaruh variabel independen secara simultan hasil persamaan kedua terhadap variabel dependen dapat dilihat dari analisis ANOVA pada tabel 5.15 berikut : Tabel 5.15. Uji Statistik F Simultan Kedua ANOVA Model b Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 38,019 11 3,456 2,512 ,033 a Residual 28,890 21 1,376 Total 66,909 32 a. Predictors: Constant, Z5PENGALAMANKERJA, Z3KOMPETENSI, Z4OBJEKTIVITAS, Z1INDEPENDENSI, Z2INTEGRITAS b. Dependent Variable: KUALITASHP Dari uji ANOVA atau F test hasil persamaan kedua, didapat F hitung sebesar 2,512 dengan probabilitas 0,033. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kualitas hasil pemeriksaan atau dapat dikatakan bahwa good corporate governance GCG dan interaksinya masing-masing dengan independensi, integritas, kompetensi, objektivitas, pengalaman kerja secara bersama-sama berpengaruh dan signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan satuan pengawasan intern. Untuk mengukur seberapa besar hubungan antara good corporate governance GCG dan interaksinya masing-masing dengan variabel independen terhadap variabel dependen adalah nilai R yang ada pada tabel 5.16 berikut : Tabel 5.16. Analisis Koefisien Determinasi R 2 Model Summary Kedua Model b R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,754 ,568 a ,342 1,173 a. Predictors: Constant, Z5PENGALAMANKERJA Z3KOMPETENSI, Z4OBJEKTIVITAS, Z1INDEPENDENSI, Z2INTEGRITAS b. Dependent Variable: KUALITASHP Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai R sebesar 0,754 ini menunjukkan bahwa good corporate governance GCG dan interaksinya masing- Universitas Sumatera Utara masing dengan independensi, integritas, kompetensi, objektivitas, pengalaman kerja mempunyai hubungan yang kuat dengan kualitas hasil pemeriksaan satuan pengawasan intern. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,342 mempunyai arti bahwa variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen sebesar 34,2. Dengan kata lain 34,2 perubahan dalam kualitas hasil pemeriksaan mampu dijelaskan oleh good corporate governance GCG dan interaksinya masing- masing dengan independensi, integritas, kompetensi, objektivitas, pengalaman kerja, sisanya sebesar 100 - 34,2 = 65,8 dijelaskan oleh faktor lain di luar model yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Untuk melihat efek moderasi dari variabel good corporate governance GCG maka dilakukan pengujian terhadap model kedua. Hasil pengujian model kedua menunjukkan bahwa ada penurunan nilai Adjusted R Square dari 0,425 menjadi 0,342 atau turun sebesar 0,083. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada efek moderasi dari variabel good corporate governance GCG, jika dibandingkan antara tingkat signifikasi 5 dengan hasil perhitungan bahwa p value 1,173 maka lebih besar dari alpha 0,05 berarti variabel good corporate governance GCG tidak signifikan atau good corporate governance GCG bukan merupakan variabel moderating dan interaksinya masing-masing dengan independensi, integritas, kompetensi, objektivitas dan pengalaman kerja tidak dapat memperkuat kualitas hasil pemeriksaan satuan pengawasan intern Perum Bulog kantor pusat dan Divre Nanggroe Aceh Darussalam NAD, Divre Sumatera Utara, Divre Sumatera Barat dan Divre Riau. 5.5. Hasil Penelitian dan Pembahasan 5.5.1. Hasil Hipotesis Pertama

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Moderating Di Perusahaan Umum Bulog Kantor Pusat Dan Divre-Divre Area Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT)

0 48 147

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Moderating Di Perusahaan Umum Bulog Kantor Pusat Dan Divre-Divre Area Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT)

0 0 24

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Moderating Di Perusahaan Umum Bulog Kantor Pusat Dan Divre-Divre Area Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT)

0 0 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Hubungan Internal Audit dan Good Corporate Governance (GCG) - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Mo

0 0 47

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Moderating Di Perusahaan Umum Bulog Kantor Pusat Dan Divre-Divre Area Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT)

0 1 15

ANALISIS PENGARUH INDEPENDENSI, INTEGRITAS, KOMPETENSI, OBJEKTIVITAS DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN SATUAN PENGAWASAN INTERN DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) SEBAGAI VARIABEL MODERATING DI PERUSAHAAN UMUM BULOG

0 0 25

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Moderating Di Perusahaan Umum Bulog Kantor Pusat Dan Divre-Divre Area Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT)

0 0 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Hubungan Internal Audit dan Good Corporate Governance (GCG) - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Mo

0 0 48

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Moderating Di Perusahaan Umum Bulog Kantor Pusat Dan Divre-Divre Are

0 0 10

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN SATUAN PENGAWASAN INTERN DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) SEBAGAI VARIABEL MODERATING DI PERUSAHAAN UMUM BULOG KANTOR PUSAT DAN DIVRE-DIVRE AREA SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) TESIS

0 0 15