mengungkapkan bahwa auditor berpengalaman tidak terpengaruh oleh adanya informasi tidak relevan dalam membuat going concern judgment.
2.1.8. Prinsip-prinsip Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Good Corporate
Governance
Good Corporate Governance GCG berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. Per-09MBU2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance pada BUMN digunakan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna
mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan
perundangan dan nilai-nilai etika. Menurut Sedarmayanti 2012:54 stakeholders adalah pihak-pihak yang
memiliki kepentingan dengan BUMN, baik berkepentingan secara langsung maupun tidak langsung yaitu pemegang sahampemilik modal, komisarisdewan
pengawas, direksi dan karyawan serta pemerintah, kreditur dan pihak berkepentingan lainnya.
Prinsip keterbukaan dilaksanakan dalam berbagai proses pengambilan keputusan dan mengemukakan informasi materil dan relevan mengenai
perusahaan. Prinsip akuntabilitas dilaksanakan dalam kaitannya dengan kejelasan fungsi, pelaksanaan, pengelolaan dan pertanggungjawaban organ perusahaan
secara efektif. Prinsip tanggung jawab dilaksanakan dalam hubungannya dengan kesesuaian pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan
prinsip korporasi yang sehat. Prinsip kemandirian merupakan suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan
pengaruhtekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip korporasi yang sehat, sedangkan prinsip
Universitas Sumatera Utara
kewajaran mencakup keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Kelima prinsip diatas saling mendukung dan berkaitan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya dalam membangun
korporasi yang sehat.
2.1.9.
1. Isu Krusial Tata Korporasi Perancangan dan Pengembangan Penerapan
Good Corporate Governance yang Baik
Kondisi lingkungan bisnis yang memberikan ruang bagi pembelajaran dan tidak semata penegakan hukum lewat penjatuhan sanksi sangatlah relevan dengan
kondisi sekarang mengingat di satu sisi perbincangan tentang tata kelola korporasi tidak akan berhenti malah akan semakin intens dan menentukan keberhasilan serta
reputasi perusahaan. Sementara di sisi lain perusahaan yang ingin membangun reputasi dan keunggulan bersaing dalam lapangan global tata kelola korporasi
membutuhkan strategi, struktur dan proses dalam mengelola dan berkomunikasi dengan stakeholder.
Dalam dua kondisi yang bersisian itu terdapat dua isu krusial sehubungan dengan tata kelola korporasi yaitu keputusan investasi mengingat Indonesia harus
bekerja keras memulihkan diri dari krisis ekonomi dan corporate control market.
Keputusan investasi yang benar yang didasarkan pada informasi yang dapat dipercaya pada suatu pasar modal, efisiensi diharapkan menjadi salah satu
penggerak ekonomi nasional. Memang investasi langsung di sektor riel akan memiliki efek ekonomi yang lebih terasa. Namun bukankah pasar modal
merupakan etalase dan juga indikator kepercayaan investor dan masalah perekonomian Indonesia adalah karena merosotnya kepercayaan investor.
Universitas Sumatera Utara