Isu Krusial Tata Korporasi Perancangan dan Pengembangan Penerapan

kewajaran mencakup keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelima prinsip diatas saling mendukung dan berkaitan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya dalam membangun korporasi yang sehat. 2.1.9.

1. Isu Krusial Tata Korporasi Perancangan dan Pengembangan Penerapan

Good Corporate Governance yang Baik Kondisi lingkungan bisnis yang memberikan ruang bagi pembelajaran dan tidak semata penegakan hukum lewat penjatuhan sanksi sangatlah relevan dengan kondisi sekarang mengingat di satu sisi perbincangan tentang tata kelola korporasi tidak akan berhenti malah akan semakin intens dan menentukan keberhasilan serta reputasi perusahaan. Sementara di sisi lain perusahaan yang ingin membangun reputasi dan keunggulan bersaing dalam lapangan global tata kelola korporasi membutuhkan strategi, struktur dan proses dalam mengelola dan berkomunikasi dengan stakeholder. Dalam dua kondisi yang bersisian itu terdapat dua isu krusial sehubungan dengan tata kelola korporasi yaitu keputusan investasi mengingat Indonesia harus bekerja keras memulihkan diri dari krisis ekonomi dan corporate control market. Keputusan investasi yang benar yang didasarkan pada informasi yang dapat dipercaya pada suatu pasar modal, efisiensi diharapkan menjadi salah satu penggerak ekonomi nasional. Memang investasi langsung di sektor riel akan memiliki efek ekonomi yang lebih terasa. Namun bukankah pasar modal merupakan etalase dan juga indikator kepercayaan investor dan masalah perekonomian Indonesia adalah karena merosotnya kepercayaan investor. Universitas Sumatera Utara Kita memerlukan upaya yang sangat besar dan waktu yang panjang untuk memulihkan kepercayaan investor jika strategi yang diambil adalah mengundang langsung berinvestasi di sektor riel. Kita juga tahu bahwa pasar modal selalu memberikan sinyal paling dini sebelum sektor-sektor lain menggeliat karena peluang ekonomi yang muncul dari kebijakan pemerintah. Di samping itu, pasar modal yang sehat akan mendorong penyehatan ekonomi nasional. Karena bergeraknya pasar modal dengan kapitalisasi dan volume penjualan yang besar maka hal ini akan menambah dana bagi emiten yang melakukan ekspansi usaha di sektor riel. Ekspansi dengan sendirinya akan meningkatkan kinerja dan nilai maka ekonomi nasional akan berdenyut. Tenaga kerja akan terserap, ekspor akan meningkat, pajak bisa dioptimalkan, pemasok industri bisa beraktivitas, perdagangan dan pembiayaan konsumen juga bisa berjalan dan semua aktor ekonomi bisa menjalankan fungsinya. Manajer perusahaan, terutama manajer keuangan harus membangun dan menerapkan perencanaan untuk membiayai perusahaan dan mengelola risiko finansialnya. Keputusan pembiayaan financing mencakup kapan akan menghimpun modal dan pertimbangan apakah akan menggunakan utang atau ekuitas. Keputusan manajemen risiko mencakup pilihan-pilihan melakukan hedging nilai tukar, prediksi suku bunga dan antisipasi perubahan lainnya adalah menstabilkan arus kas dan melindungi perusahaan dari perubahan lainnya misalnya harga komoditi melalui strategi manajemen risiko. Isu kunci yang berhubungan langsung dengan tata kelola korporasi adalah kepentingan investor publik. Proses yang transparan dan kontrol pasar yang kompetitif dapat melindungi kepentingan investor publik. Pada setting dalam banyak hal merupakan hal baru bagi bisnis Indonesia itulah perusahaan-perusahan yang mempertahankan kelangsungan hidup. Dari sini dapat diserap semangat Universitas Sumatera Utara perusahaan untuk terus memperbaiki diri dalam hal tata kelola korporasi. Pelajaran pahit dari krisis ekonomi dan meningkatkan persaingan bisnis berperan dalam membangun semangat ini. Dalam perkembangannya menegaskan betapa luas spectrum penerapan tata kelola korporasi mulai dari kepatuhan terhadap hukum dan perundang- undangan, struktur tata kelola yang berhubungan dengan akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas pengelolaan usaha, citra perusahaan hingga tanggung jawab sosial.

2. Konsepsi dan Definisi GCG

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Moderating Di Perusahaan Umum Bulog Kantor Pusat Dan Divre-Divre Area Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT)

0 48 147

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Moderating Di Perusahaan Umum Bulog Kantor Pusat Dan Divre-Divre Area Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT)

0 0 24

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Moderating Di Perusahaan Umum Bulog Kantor Pusat Dan Divre-Divre Area Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT)

0 0 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Hubungan Internal Audit dan Good Corporate Governance (GCG) - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Mo

0 0 47

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Moderating Di Perusahaan Umum Bulog Kantor Pusat Dan Divre-Divre Area Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT)

0 1 15

ANALISIS PENGARUH INDEPENDENSI, INTEGRITAS, KOMPETENSI, OBJEKTIVITAS DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN SATUAN PENGAWASAN INTERN DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) SEBAGAI VARIABEL MODERATING DI PERUSAHAAN UMUM BULOG

0 0 25

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Moderating Di Perusahaan Umum Bulog Kantor Pusat Dan Divre-Divre Area Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT)

0 0 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Hubungan Internal Audit dan Good Corporate Governance (GCG) - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Mo

0 0 48

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Moderating Di Perusahaan Umum Bulog Kantor Pusat Dan Divre-Divre Are

0 0 10

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN SATUAN PENGAWASAN INTERN DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) SEBAGAI VARIABEL MODERATING DI PERUSAHAAN UMUM BULOG KANTOR PUSAT DAN DIVRE-DIVRE AREA SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) TESIS

0 0 15