mengejek, dan sebagainya. Hal ini dapat juga ditunjukkan dengan gerak tubuh dan isyarat.
Instrumentalities mengacu pada jalur bahasa yang digunakan, seperti jalur lisan, tertulis, melalui telegraf atau telepon. Instrumentatalities ini juga mengacu pada
kode ujaran yang digunakan, seperti bahasa, ragam dialek atau register. Norms of interaction and interpretation mengacu pada norma atau aturan
dalam berinteraksi. Misalnya, yang berhubungan dengan cara berinterupsi, bertanya dan sebagainya. Juga mengacu pada norma penafsiran terhadap ujaran dari lawan
bicara. Genres mengacu pada jenis bentuk penyampaian, seperti narasi, puisi,
pepatah, doa, dan sebagainya.
2.3 Tinjauan Pustaka
Tinjauan adalah hasil meninjau, pandangan, dan pendapat sesudah menyelidiki atau mempelajari. Pustaka adalah kitab, buku, buku primbon Alwi, dkk
2003: 912.
Wijana 2001 meneliti implikatur dalam wacana pojok. Dia menyimpulkan tentang fakta bahwa sebuah tuturan khususnya tuturan yang diutarakan untuk maksud
mengritik, mengecam, memberikan cara-cara dengan sopan, seperti halnya wacana pojok dikreasikan sedemikian rupa dengan tuturan-tuturan yang berimplikatur. Dalam
hal ini kajian pragmatik harus memberikan kepastian konteks agar semakin sempit
atau terbatas kemungkinan implikatur yang dapat ditimbulkan oleh sebuah tuturan.
Dewana 2001, dalam skripsinya Pasangan Bersesuaian dalam Wacana Persidangan Analisis Implikatur Percakapan. Dia menyimpulkan tentang penerapan
prinsip kerja sama serta empat maksim percakapan pasangaan bersesuaian yang
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
terdapat pada analisis implikatur percakapan dalam wacana persidangan adalah pola panggilan-jawaban, pola permintaan pemersilahan-penerimaan, pola permintaan
informasi-pemberian, pola penawaran-penerimaan, pola penawaran-penolakan. Dari uraian di atas, penelitian terhadap implikatur dalam wacana khususnya
wacana teks pidato masih sedikit. Oleh karena itu, pada kesempatan ini akan diteliti bagaimana bentuk implikatur dalam teks pidato Presiden Soekarno tentang lahirnya
pancasila dan pesan-pesan apa yang tersirat di balik konteks pidato tersebut.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1 Lokasi Penelitian
Lokasi adalah letak atau tempat Alwi, dkk 2003: 680. Adapun lokasi penelitian ini adalah perpustakaan-perpustakaan yang menyimpan bukti-bukti tertulis
tentang pidato Presiden Soekarno pada waktu lahirnya pancasila. 3.1.2 Waktu Penelitian
Penulis melakukan penelitian terhadap objek selama dua minggu.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel; suatu kumpulan yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan
dengan masalah penelitian Alwi, dkk 2003: 889. Berdasarkan pengertian di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian
ini adalah teks pidato Presiden Soekarno tentang lahirnya pancasila yang disampaikan beliau pada rapat BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945.
3.2.2 Sampel
Menurut Arikunto 1998: 117 sampel penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel penelitian ini ditentukan dengan menggunakan
purposive sampling Bungin, 2003: 53. Sebuah sampel dari populasi ditentukan secara sengaja oleh peneliti yang dinilai mampu mewakili populasi. Dari teks pidato
Presiden Soekarno tentang lahirnya pancasila ditentukan tiga bagian yang dinilai mampu mewakili pembukaan, isi, dan penutup teks pidato tersebut yang berupa
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA