Tabel 7. Spesifikasi Pengumpulan Data
No Jenis Data
Sumber Data Metode
1 Identitas Petani
Petani Wawancara
2 Biaya Produksi Sebelum dan
Kenaikan HPP Gabah Petani
Pencatatan Data dan Wawancara
3 Produksi Sebelum dan Sesudah
Kenaikan HPP Gabah Petani
Pencatatan Data dan Wawancara
4 Pendapatan sebelum dan
sesudah kenaikan HPP Gabah Petani
Pencatatan Data dan Wawancara
5 Deskripsi Daerah Penelitian
Kantor Kepala Desa
Pencatatan Data dan Wawancara
6 Perkembangan HPP Lima
Tahun Terakhir Dinas Pertanian
Pencatatan Data dan Wawancara
7 Luas Areal dan Produksi Padi
Sawah di Kabupaten Deli Serdang
BPS Kabupaten Pencatatan Data dan
Wawancara
8 Strata Luas Lahan Petani
Kelompok Tani Pencatatan Data dan
Wawancara
3.4. Metode Analisis Data
Semua data yang diperoleh dari lapangan ditabulasi sesuai dengan kebutuhan. Kemudian dianalisis dengan menggunakan uji statistik.
Untuk masalah seberapa besar persentase kenaikan harga penjualan gabah petani dibandingkan dengan persentase kenaikan HPP gabah mulai tahun 2006-2010 di
daerah penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dengan melihat rata-rata persentase kenaikan HPP mulai tahun 2006-2010 dibandingkan
dengan persentase kenaikan harga penjualan gabah petani sesudah kenaikan HPP per 1 Januari 2010 dengan asumsi HPP gabah kering giling GKG adalah
Rp 3.300kg di penggilingan namun di daerah penelitian harga penjualan GKG petani sampel yang tertinggi adalah Rp 4.200 dan yang terendah Rp 3.500.
Selanjutnya parameter untuk mengukur persentase kenaikan harga penjualan petani dengan HPP gabah per 1 Januari 2010 dapat dilihat pada tabel 8.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 8. Parameter untuk Mengukur Persentase Kenaikan Harga
No Persentase Kenaikan
Keterangan 1
15 Rendah
2 ≥15
Tinggi Sumber : Data diolah dari Lampiran 17
Untuk masalah apakah ada perbedaan pendapatan usahatani padi sawah petani sebelum dan sesudah kenaikan HPP gabah di daerah penelitian dianalisis dengan
metode uji beda rata-rata menggunakan rumus t-hitung dengan uji 2 arah sebelum dan sesudah kenaikan HPP gabah Paired Sample T-test.
Jika: H
0 :
µ
1
= µ
2
atau µ
1
- µ
2
= H
1 :
µ
1
≠ µ
2
atau µ
1
- µ
2
≠ Keterangan :
µ
1
= Pendapatan usahatani sebelum kenaikan HPP gabah
µ
2
= Pendapatan usahatani sesudah kenaikan HPP gabah Rumus:
Untuk sampel n ≤ 30.
[ ] [
] [
]
+
− +
− +
− −
= −
2 1
2 1
2 2
2 2
1 1
2 1
1 1
2 1
1 n
n n
n s
n s
n x
x hitung
t
Dengan:
∑
− −
=
2 1
1 1
2 1
1 1
X X
n S
i
∑
− −
=
2 2
2 2
2 2
1 1
X X
n S
i
Universitas Sumatera Utara
Kriteria uji dengan 2 pihak: -t-tabel
≤ t
h
≤ t-tabel Hipotesis H
diterima t
h
-t-tabel atau t
h
t-tabel Hipotesis H
1
diterima Keterangan:
1
x
= rata-rata nilai variabel I
2
x
= rata-rata nilai variabel II S
1
= rata-rata standar deviasi I S
2
= rata-rata standar deviasi II n
1
= Jumlah sampel variabel I
n
2
= Jumlah sampel Variabel II X
i1
= Nilai individu ke-i dari sebelum kenaikan HPP gabah X
i2
= Nilai individu ke-i dari sesudah kenaikan HPP gabah Djarwanto, 1996.
3.5. Defenisi dan Batasan Operasional