Dinas Pertanian penggunaan benih untuk lahan dengan sistem tanam legowo 4:1 adalah 25 kgha, jarak tanam 20 × 10 cm dan 1-3 batang per lubang tanam.
Kelebihan penggunaan benih di daerah penelitian disebabkan oleh sistem penanaman padi masih konvensional. Banyaknya bibit yang digunakan per lubang
tanam diakibatkan oleh serangan keong mas yang bisa menyebabkan matinya bibit yang telah ditanam. Jika bibit yang digunakan hanya 1-3 batang per lubang
tanam petani mengantisipasinya dengan menambah jumlah bibit yang ditanam. Penanaman dilakukan oleh para wanita sebagai tenaga kerja dalam keluarga
ataupun luar keluarga. Sebelum kenaikan HPP upah menanam padi Rp 20.000rante dan setelah kenaikan HPP 1 Januari 2010 menjadi
Rp 22.000rante.
5.1.4. Pengairan
Ketersediaan air adalah salah satu faktor utama yang mendukung keberhasilan dalam intensitas penggunaan lahan. Di daerah penelitian air tersedia sepanjang
tahun. Pengairan berasal dari sungai ular yang bisa diandalkan sepanjang musim tanam. Dalam penggunaan air dari irigasi ini setiap petani dibebankan biaya
sebesar 2 kg gabah kering gilingrante yang harus dibayar setelah panen.
5.1.5. Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk menambah zat-zat dan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dari dalam tanah. Di daerah penelitian pemupukan dilaksanakan 3 kali
selama satu musim tanam tetapi belum mengikuti anjuran dari dinas pertanian. Jenis pupuk yang digunakan adalah urea 187,18 kgha, SP36 113,16 kgha,
Phonska 109,7 kgha, Za 101,812 kgha. Sementara jika penanaman padi
Universitas Sumatera Utara
dilakukan dengan sistem legowo 4:1 jumlah pupuk yang dianjurkan adalah urea 150-300 kgha, SP36 50-200 kgha, Phonska 300 kgha, Za 0-200 kgha.
Banyaknya pupuk yang digunakan sebelum dan sesudah kenaikan HPP ternyata sama dan dapat dilihat pada tabel 15.
Tabel 15. Jumlah Pupuk yang Digunakan Sebelum dan Sesudah Kenaikan HPP di Daerah Penelitian
Uraian Sebelum Kenaikan HPP
Sesudah Kenaikan HPP Per Petani
Per Ha Per Petani
Per Ha a.
Urea Kg b.
SP36 Kg c.
Phonska Kg d.
Za Kg 168,80
102,45 98,10
94 187,177
113,159 109,699
101,812 168.80
102,45 98,10
94 187,177
113,159 109,699
101,812
Sumber : Data diolah dari lampiran 2;3
5.1.6. Penyiangan
Penyiangan dapat dilakukan dengan mencabut rumput-rumput liar disekitar tanaman padi yang dilakukan setelah padi berumur 3 minggu. Penyiangan dapat
dilakukan dengan mencabut langsung. Di daerah penelitian penyiangan dilakukan dengan penyemprotan menggunakan Baycrab 500 ml, Ally 76 100 gr, Sindak
100 gr dan ada petani melakukan penyiangan dengan mencabut rumput secara langsung.
5.1.7. Pemberantasan Hama dan Penyakit
Hama yang menyerang tanaman padi sawah di daerah penelitian adalah ulat daun, keong mas, walang sangit, wereng, sundep, kepinding. Jenis obat-obatan yang
digunakan petani di daerah penelitian adalah Insektisida Bestock 250 ml, Spontan 500 ml, Sherva 100 cc, Molluscic 50 kg, Match 100 ml, Fungisida
Score 80 ml, Policur 80 ml dan Herbisida Baycrab 500 ml, Ally 76 100 gr, Sindak 100 gr. Bestock digunakan untuk mengendalikan kepinding, Spontan
Universitas Sumatera Utara
untuk mengendalikan hama sundep, Sherva digunakan untuk mengendalikan walang sangit, Molluscic digunakan untuk mengendalikan keong mas, Match
digunakan untuk mengendalikan ulat daun, Score dan Policur digunakan untuk merangsang bulir padi dan untuk mencegah jamur; Baycrab, Ally 76 dan Sindak
digunakan untuk mencegah gulma. Banyaknya obat-obatan yang digunakan sebelum dan sesudah kenaikan HPP ternyata sama dan dapat dilihat pada
tabel 16.
Tabel 16. Jumlah Obat-obatan yang Digunakan Sebelum dan Sesudah Kenaikan HPP di Daerah Penelitian
Uraian Sebelum Kenaikan HPP
Sesudah Kenaikan HPP Per Petani
Per Ha Per Petani
Per Ha a.
Bestock 250 ml b.
Spontan 500 ml c.
Sherva 100 cc d.
Molluscic 50 Kg e.
Match 100 ml f.
Score 80 ml g.
Policur 80 ml h.
Baycrab 500 ml i.
Ally 76 100 gr j.
Sindak 100 gr 6,70
7,23 2,80
0,47 2,83
2,73 2,23
0,43
4,0 0,47
7,80 7,82
2,62 0,34
2,84 3,42
2,01 0,60
3,92 0,58
6,70 7,23
2,80 0,47
2,83 2,73
2,23 0,43
4,0 0,47
7,80 7,82
2,62 0,34
2,84 3,42
2,01 0,60
3,92 0,58
Sumber : Data diolah dari lampiran 2;3
5.1.8. Panen