54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Brannen dalam Alsa, 2003 Penelitian kualitatif berasumsi
bahwa manusia adalah makhluk yag aktif, yang mempunyai kebebasan kemauan, yang perilakunya hanya dapat di pahami dalam konteks budayanya, dan
perilakunya tidak didasarkan pada hukum sebab- akibat. Oleh sebab itu, penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif tidak bertujuan untuk membuat hukum-
hukum melainkan bertujuan untuk memahami objeknya. Bogdan dan Taylor 1993 mendefenisikan metode penelitian kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang dapat di amati.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Karena hanya manusia yang dapat
berhubungan dengan informan atau objek lainnya, dan hanya manusia yang mampu memahami kaitan kenyataan- kenyataan di lapangan Jalaluddin Rakhmat
1999 . Penelitian kualitatif dalam konteks penelitian terapan menurut Nawawi dan Martini 1994 adalah penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik,
bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan yang sewajarnya atau sebagaimana adanya, dengan tidak dirubah dalam bentuk simbol-simbol atau bilangan.
Penelitian di lakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian di lokasi penelitian. Semua hasil pengamatan di tuangkan dalam
Universitas Sumatera Utara
55
pembahasan. Hasil wawancara nantinya akan di analisis dan dipilih jawaban yang paling mendekati dan berkaitan dengan tujuan penelitian.
3.2 Waktu Penelitian
Penelitian di lakukan pada bulan Februari – April 2011.
3.3 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di daerah Lingkungan XXII, Kelurahan Helvetia Tengah, Kecamatan Medan Helvetia, 20124.
3.4 Subjek Penelitian
Sesuai dengan tujuan dalam penelitian, maka subjek dalam penelitian ini adalah
1. Remaja yang berusia 15- 18 tahun yang pernah melakukan seks pra-nikah yang berfungsi sebagai informan pertama, yang mana remaja dengan rentan usia seperti
ini tergolong kedalam kategori remaja tengah yang masih ingin mencari identitas diri. Di usia-usia seperti ini juga masa dimana besarnya keinginan para remaja
untuk berkencan. 2. Sahabat, orang tua atau siapa saja yang dekat dengan informan pertama yang
berfungsi sebagai infoman kedua. Penelitian ini menggunakan jenis purposive sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel yang di sesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan
berdasarkan tujuan penelitian. Kriyantono, 2006 :154 . Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah remaja yang sudah melakukan seks pra-nikah. Peneliti
menggunakan purposive sampling untuk menyeleksi kasus demi mendapatkan
Universitas Sumatera Utara
56
informasi khusus karena sampel amat spesifik yang di sebabkan tema poling yang spesifik pula, sehingga kerangka sampel tidak dapat dibuat.
3.5 Teknik Pengumpulan data