39
2.3.3 Jenis – Jenis Komunikasi Antar Pribadi
Seperti komunikasi lainnya, komunikasi antarpribadi pun mempunyai jenis-jenisnya yang berbeda dengan bentuk komunikasi yang lain. Menurut Onong
Uchjana Effendy bahwa “Secara teoritis komunikasi antar pribadi diklasifikasikan menjadi dua jenis menurut sifatnya, yakni
: 1.
Komunikasi Diadik Dyadic Communication Komunikasi diadik adalah komunikasi antarpribadi yang berlangsung
antar dua orang yakni yang seorang adalah komunikator yang menyampaikan pesan dan seorang lagi yang menerima pesan. Oleh karena
pelaku komunikasinya dua orang, maka dialog yang terjadi berlangsung secara intens, komunikator memusatkan perhatiannya hanya pada diri
komunikan itu.
2.
Komunikasi Triadik Triadic Communication adalah komunikasi antarpribadi yang pelakunya terdiri dari tiga orang, yakni seorang
komunikator dan dua orang komunikan. Apabila dibandingkan dengan komunikasi diadik, maka komunikasi diadik lebih efektif, Karena
komunikator memusatkan perhatiaanya hanya pada seorang komunikan, sehingga ia dapat menguasai frame of reference komunikan, sepenuhnya
juga umpan balik yang berlangsung, merupakan kedua factor yang sangat berpengaruh terhadap efektif tidaknya proses komunikasi. 1993:62
2.4
Teori Self Disclosure
Pembukaan diri atau self disclosure adalah mengungkapkan reaksi atau tanggapan kita terhadap situasi yang sedang kita hadapi serta memberikan
informasi tentang masa lalu yang relevan atau yang berguna untuk memahami
Universitas Sumatera Utara
40
tanggapan kita di masa kini. Tanggapan terhadap orang lain atau terhadap kejadian tertentu melibatkan perasaan. Membuka diri berarti membagikan kepada
orang lain perasaan kita terhadap sesuatu yang telah dikatakan atau dilakukannya, atau perasaan kita terhadap kejadian- kejadian yang baru saja kita saksikan
Johnson, 1981 dalam supraktiknya, 1995 : 14 Salah satu teori pengembangan hubungan dalam komunikasi antar pribadi,
salah satunya Teori Self Disclosure. Teori ini menekankan bahwa setiap orang bisa mengetahui dan tidak mengetahui tentang dirinya, maupun orang lain. Untuk
hal seperti itu dapat dikelompokkan ke dalam empat macam bidang pengenalan yang ditunjukkan ke dalam suatu gambar yang disebut dengan Jendela Johari
Johari Window Diketahui diri sendiri
Tidak diketahui diri sendiri Diketahui orang lain.
Tidak diketahui orang lain.
Gambar tersebut Jendela Johari, melukiskan bahwa dalam pengembangan hubungan antar seseorang dengan yang lainnya terdapat empat kemungkinan
sebagaimana terwakili melalui suasana di keempat bidang jendela itu. Bidang satu, melukiskan suatu kondisi dimana antara seseorang dengan
yang lain mengembangkan suatu hubungan yang terbuka sehingga dua pihak saling mengetahui masalah tentang hubungan mereka.
Bidang dua, melukiskan bidang buta, masalah hubungan antara kedua pihak hanya di ketahui orang lain, namun tidak di ketahui diri sendiri.
1. Terbuka
2. Buta
3. tersembunyi
4. tidak dikenal
Universitas Sumatera Utara
41
Bidang tiga, disebut bidang tersembunyi, yakni masalah hubungan antara kedua pihak di ketahui diri sendiri namun tidak di ketahui orang lain.
Bidang empat, bidang tidak dikenal, dimana kedua pihak sama – sama tidak mengetahui masalah hubungan di antara mereka.
Keadaan yang dikehendaki sebenarnya dalam suatu hubungan adalah bidang satu, dimana komunikator dan komunikan sama- sama mengetahui makna
pesan yang sama. Meskipun pada kenyataanya hubungan antar pribadi tidak seideal yang di harapkan, karena dalam berhubungan dengan orang lain betapa
sering setiap orang mempunyai kesempatan untuk menyembunyikan masalah yang dihadapinya. Aloliliweri, 1991 : 54
Menurut Johnson Supratiknya 1995 : 15 , beberapa manfaat dan dampak pembukaan diri terhadap hubungan antar pribadi adalah sebagai berikut :
- Pembukaan diri merupakan dasar bagi hubungan yang sehat antara dua
orang. -
Semakin kita terbuka kepada orang lain, semakin orang lain tersebut akan menyukai diri kita, akibatnya ia akan semakin membuka diri kepada kita.
- Orang yang rela membuka diri kepada orang lain terbukti cenderung
memiliki sifat – sifat sebagai berikut : kompeten, terbuka, fleksibel, adaptif, dan intelegent, yakni sebagian dari ciri – ciri orang bahagia.
- Membuka diri kepada orang lain merupakan dasar relasi yang
memungkinkan komunikasi intim, baik dengan diri kia sendiri maupun dengan orang lain.
- Membuka diri berarti bersikap realistik, maka pembukaan diri haruslah
jujur, tulus dan autentik.
Universitas Sumatera Utara
42
2.5
Komunikasi Keluarga 2.5.1 Pengertian Komunikasi Keluarga
Seligmann, dalam Mulyana 2005 : 215 mengatakan keluarga adalah didefinisikan sebagai “ jaringan orang – orang yang berbagi kehidupan mereka
dalam jangka waktu yang lama ; yang terikat oleh perkawinan, darah, atau komitmen, legal atau tidak ; yang menganggap diri mereka sebagai keluarga; dan
yang berbau pengharapan – pengharapan masa depan mengenai hubungan yang berkaitan
Keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya mengembangkan kepribadian anak. Perawatan orang tua yang penuh kasih sayang
dan pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan, baik agama maupun sosial budaya yang diberikan keluarga merupakan faktor yang sangat penting dan berguna untuk
mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang sehat. Keluarga adalah sebuah institusi yang terbentuk karena ikatan perkawinan.
Didalamnya hidup bersama pasangan suami-istri secara sah karena pernikahan. Mereka hidup bersama sehidup semati, ringan sama dijinjing, berat sama dipikul,
selalu rukun dan damai dengan suatu tekad dan cita-cita untuk membentuk keluarga bahagia dan sejahtera lahir batin. Pengertian keluarga dapat ditinjau dari
dimensi hubungan darah dan hubungan sosial. Keluarga dalam dimensi hubungan darah merupakan suatu kesatuan yang diikat oleh hubungan darah antara satu
dengan yang lainnya. Berdasarkan dimensi hubungan darah ini, keluarga dapat dibedakan menjadi keluarga besar dan keluarga inti. Keluarga adalah kelompok
primer yang paling penting dalam masyarakat. Sedangkan dalam dimensi hubungan sosial, keluarga merupakan suatu kesatuan yang di ikat oleh adanya
saling berhubungan atau interaksi dan saling mempengaruhi antara satu dengan lainnya, walaupun di antara mereka tidak terdapat hubungan darah.
Universitas Sumatera Utara
43
Menurut Rae Sedwig dalam Syaiful Bahri 2004, Komunikasi Keluarga adalah suatu pengorganisasian yang menggunakan kata-kata, sikap tubuh
gesture, intonasi suara, tindakan untuk menciptakan harapan image, ungkapan perasaan serta saling membagi pengertian Dikutip dari Achdiat, 1997: 30
Keharmonisan keluarga menimbulkan dampak besar terhadap perkembangan kepribadian anak. Kenyamanan dan kehangatan yang dirasakan anak di tengah-
tengah keluarganya akan membentuk sikap-sikap positif pada diri anak. Begitu pula cinta tulus dan kasih sayang yang ditunjukkan orangtua dan anggota keluarga
lain akan meyakinkan anak bahwa ia dianggap penting dan akan memotivasinya untuk berbuat yang terbaik bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya.Menurut
Stinnet DeFrain, seperti dikutip Savitri Ramadhani dalam bukunya Building Positive Communication, bahwa keluarga harmonis mempunyai karakteristik
tertentu, yaitu kehidupan beragama yang baik di dalam keluarga, mempunyai waktu bersama antara sesama anggota keluarga, mempunyai komunikasi yang
baik antar anggota keluarga, saling menghargai antara sesama anggota keluarga, masing-masing anggota keluarga merasa terikat dalam ikatan keluarga sebagai
suatu ikatan kelompok dan ikatan kelompok ini bersifat erat dan kohesif, bila terjadi permasalahan dalam keluarga, maka masalah tersebut dapat diselesaikan
secara positif dan konstruktif. 2006:23
2.5.2 Fungsi Komunikasi Keluarga