3 Komunikasi Antar Pribadi 3.1 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
35
tertentu pada komunikan. Dampak yang timbul dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
a. Dampak kognitif adalah yang timbul dalam komunikan yang menyebabkan
komunikan menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya. b.
Dampak Afektif adalah yang timbul dalam diri komunikan bukan hanya sekedar tahu tetapi tergerak hatinya yang menimbulkan suatu perasaan
tertentu. c.
Dampak Behavioural adalah yang timbul pada diri komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.
2. 3 Komunikasi Antar Pribadi 2.3.1 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi sering disebut “dyadic communication”, yakni komunikasi antar dua orang dimana terjadi kontak langsung dalam bentuk
percakapan. Komunikasi sejenis ini berlangsung secara tatap muka face to face , bisa juga melalui media arah atau timbal balik two way traffic communication .
Menurut De Vito 1976 bahwa komunikasi antar pribadi menggunakan penggunaan pesan- pesan dari seseorang, dan diterima oleh orang lain atau
sekelompok orang dengan efek dan umpan balik berlangsung. Effendy 1986 mengemukakan bahwa pada hakikatnya komunikasi antar pribadi adalah
komunikasi antara komunikator dengan seorang komunikan. Dimana komunikasi ini dianggap paling efektif dalam hal upaya untuk mengubah sikap, pendapat, dan
perilaku seseorang karena sifatnya dialogis, berupa percakapan. Arus baliknya bersifat langsung. Komunikator mengetahui pasti apakah komunikasi itu positif
atau negatif, berhasil atau tidak. Dean C. Barnlund 1968 mengemukakan
Universitas Sumatera Utara
36
bahwa komunikasi antar pribadi biasanya di hubungkan dengan pertemuan dua orang, atau tga orang, atau bahkan empat orang yang terjadi secara sangat spontan
dan tidak berstruktur. Aloliliweri, 1991 : 12 Umpan balik mempunyai peranan yang sangat penting dalam komunikasi,
sebab ia menentukan berlanjutnya komunikasi atau berhentinya komunikasi yang dilancarkan komunikator. Dalam komunikasi antar pribadi, karena situasinya tatap
muka, tanggapan komunikan dapat segera di ketahui. Dalam hal ini komunikator perlu bersikap tanggap terhadap tanggapan komunikan.
Tekanan ulasan komunikasi antar pribadi terletak pada unsur- unsur, ciri- ciri, situasi terjadinya komunikasi, jumlah orang yang terlibat dalm proses
komunikasi, jarak fisik dalam suatu percakapan, kekuatan umpan balik suatu pesan dari penerima kepada pengirimnya. Banyak ahli juga berpendapat bahwa
semua yang menjadi tekanan dalam komunikasi antar pribadi akhirnya bermuara pada perspektif situasi. Perspektif situasi merupakan suatu perspektif yang
menekankan bahwa sukses tidaknya komunikasi antar pribadi sangat tergantung pada situasi komunikasi, mengacu pada hubungan tatap muka antara dua orang
atau sebagian kecil orang dengan mengandalkan suatu kekuatan yang segera saling mendekati satu dengan yang lain pada saat itu juga daripada
memperhatikan umpan balik yang tertunda misalnya dalam hal komunikasi antar manusia bermedia seperti surat- menyurat, percakapan, telepon, faximile
Komunikasi antar pribadi dari mereka yang saling mengenal lebih bermutu karena, setiap pihak mengetahui secara baik tentang lika- liku hidup pihak lain,
pikiran dan pengetahuannya, perasaannya, maupun menanggapi tingkah laku seseorang yang sudah saling mengenal secara mendalam lebih baik ketimbang
Universitas Sumatera Utara
37
yang belum mengenal. Jika hendak menciptakan suatu komunikasi antar pribadi yang lebih bermutu, maka harus didahului dengan keakraban, Aloliliweri, 1991
:30