1. Berdasarkan penggunaan
a Metode jam jasa service hour method
Metode di atas diasumsikan bahwa penurunan umur aktiva tetap dihubungkan langsung dengan jumlah waktu penggunaan aktiva. Sehingga dalam
estimasi umur aktiva tersebut diperlukan taksiran usia dalam ukuran jasa jam produksi. Besarnya beban penyusutan menurut metode di atas adalah mengalikan
jam jasa aktiva tetap dengan tingkat penyusutan per jam. Perhitungan besar beban penyusutan per jam adalah dengan rumus berikut :
Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Sisa Jumlah Jam Jasa
Contoh :
PT. XYZ membeli sebuah pesawat terbang dengan harga Rp. 200.000.000, - nilai sisa 10. Jumlah jam jasa pesawat terbang tersebut diestimasi sebesar 1000 jam.
Beban penyusutan pesawat terbang per jam dapat dihitung sebagai berikut : Penyusutan = Rp. 200.000.000 – Rp. 20.000.000 1000 jam = 180.000jam
Jika dalam tahun pertama pesawat terbang tersebut telah bekerja selama 100 jam kerja maka beban penyusutan untuk tahun tersebut adalah : 100 jam x 180.000
jam = Rp. 18.000.000,-
b Metode jumlah unit produksi productive output method
Pada dasarnya sama dengan metode jam jasa. Perbedaannya pada metode sebelumnya menggunakan jam sebagai dasar maka pada metode unit produksi
jumlah jam tersebut digambarkan sebagai output atau produksi dalam unit. Rumus untuk mencari besarnya penyusutan per unit adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Penyusutan = Harga Perolehan – Nilai Sisa Output Untuk mencari besarnya beban penyusutan per tahun adalah jumlah
produksi setahun dikali besarnya penyusutan per unit.
2. Berdasarkan kriteria lainnya
a Metode kelompok dan gabungan combine and group method
Pada pembahasan sebelumnya, diasumsikan bahwa beban penyusutan dihubungkan dengan aktiva individual dan diperlakukan sebagai unit yang
terpisah. Praktik ini disebut dengan penyusutan per unit. Dari sudut pandang praktis, dimungkinkan untu menghitung penyusutan atas sekelompok aktiva
solah-olah kelompok aktiva tersebut adalah satu aktiva. Prosedur pengalokasian harga perolehan kelompok disebut dengan penyusutan kelompok ketika aktiva-
aktiva dalam kelompok tersebut sejenis atau misalkan semua mobil van perusahaan dan penyusutan gabungan. Jika aktiva-aktiva dalam kelompok tersebut
berbeda-beda misalnya meja, kursi dan komputer perusahaan.
b Metode Anuitas annuity method
Dalam metode ini aktiva tetap dianggap sebagai aktiva yang akan memberikan kontribusi selama umur teknisnya. Harga perolehan dari aktiva
tersebut dianggap sebagai present value yang akan didiskontokan atau jasa yang akan diberikannya secara merata selama umur teknisnya. Menurut metode ini
penyusutan merupakan angka bunga yang diperhitungkan atas harga perolehan aktiva yang belum disusutkan ditambah akumulasi penyusutan. Angka yang
Universitas Sumatera Utara
dibebankan ke akumulasi penyusutan merupakan beban bersih biaya perusahaan yang menunjukkan peningkatan tiap tahun sehingga totalnya sama dengan harga
pokok dikurangi nilai residu. Metode ini sangat cocok digunakan dalam mencatat besarnya penyusutan aktiva tetap yang diperoleh secara leasing
c Sistem persediaan inventory system
Dalam metode ini, penyusutan dihitung dengan menambah persediaan awal aktiva yang tersedia dengan perolehan aktiva tetap selama periode berjalan,
kemudian dikurangi persediaan akhir aktiva tetap tersebut. Metode ini biasanya dipakai untuk menilai sejumlah aktiva tetap yang nilainya relatif kecil, seperti
perkakas, peralatan dan lain-lain. Metode persediaan ini cukup ringkas digunakan, namun tidak sistematis dan tidak rasional. Disamping itu juga sulit menentukan
nilai sesungguhnya dari aktiva tetap tersebut pada akhir tahun.
5. Penyajian Aktiva Tetap dalam Laporan Keuangan