perhitungan harga perolehan dan penilaian aktiva tersebut. Pada umumnya aktiva perusahaan diperoleh dengan cara :
1. Pembelian secara tunai
Cara ini dilakukan apabila perusahaan tidak memiliki kapasitas untuk membuat sendiri baik dari segi kemampuan sumber daya maupun waktu,
serta nilainya tidak terlalu besar. Manajemen memperhitungkan bahwa akan lebih efisien jika aktiva tersebut dibeli secara tunai. Aktiva tersebut
dinilai berdasarkan harga perolehannya. Harga perolehan aktiva tetap terdiri dari harga yang tercantum dalam faktur pembelian ditambah dengan
seluruh biaya yang dikeluarkan untuk aktiva tersebut sampai aktiva tersebut siap untuk digunakan oleh perusahaan untuk memberikan manfaat
pada perusahaan.
2. Pembelian secara kredit
Pembelian secara kredit dilakukan, apabila harga aktiva tersebut relatif besar. Aktiva tetap yang diperoleh secara kredit sesuai dengan harga yang
harus dikeluarkan untuk mendapatkan aktiva tersebut.
3. Membangun sendiri
Sebagian aktiva yang dimiliki oleh PT BSP diperoleh dengan cara membangun sendiri. Membangun sendiri dilakukan dalam rangka
memberdayakan sumber daya yang ada, disamping kebutuhan mutu yang lebih terjamin dengan alasan efisien. Dalam hal ini perusahaan mencatat
harga perolehan aktiva tetap dengan menjumlahkan semua pengeluaran sehubungan dengan pembuatan pembangunan aktiva tetap tersebut
Universitas Sumatera Utara
hingga selesai dan dapat digunakan. Salah satu aktiva terbesar yang dimiliki perusahaan dengan cara membangun sendiri adalah tanaman.
Tanaman produksi dibedakan menjadi tanaman menghasilkan TM dan tanaman belum menghasilkan TBM. Sebelum menjadi TM aktiva itu
berbentuk TBM. Harga perolehan tanaman menghasilkan diperoleh dari seluruh jumlah
biaya yang telah dikeluarkan pada saat tanaman tersebut akan mulai ditanam sampai tanaman tersebut dinyatakan telah menghasilkan oleh manajer kebun.
Kemudian manajer keuangan menyatakan bahwa tanaman menghasilkan tersebut sudah dapat disusutkan. Biaya tersebut terdiri dari biaya pembibitan, persiapan
lahan, biaya penanaman, biaya pemupukan, biaya membasmi gulma lalang penyakit, sensus, jalanjembatan dan alokasi biaya tidak langsung seperti gaji
mandor, biaya keamanan, biaya administrasi kantor, rugi selisih kurs yang timbul dari pinjaman yang digunakan untuk mendanai tanaman menghasilkan.
Misalkan biaya yang telah dikeluarkan untuk TBM karet adalah sebagai berikut : • Pembibitan
Rp 1.750.000.000 • Persiapan Lahan
Rp 78.000.000 • Penanaman
Rp 188.000.000 • Pemupukan
Rp 3.100.000.000 • Basmi gulmalalang
Rp 1.450.000.000 • Sensus
Rp 7.700.000 • Perlengkapan
Rp 120.000.000 • Biaya tidak langsung
Rp 1.900.000.000
Universitas Sumatera Utara
Maka pencatatan pada saat pembebanan biaya tersebut sebagai berikut : TBM Karet - By. Pembibitan
Rp 1.750.000.000 TBM Karet - By. Persiapan Lahan
Rp 78.000.000 TBM Karet - By. Penanaman
Rp 188.000.000 TBM Karet - By. Pemupukan
Rp 3.100.000.000 TBM Karet - By. Basmi gulmalalang
Rp 1.450.000.000 TBM Karet - By. Sensus
Rp 7.700.000 TBM Karet - By. Perlengkapan
Rp 120.000.000 TBM Karet - By. Tidak langsung
Rp 1.900.000.000 KasHutang
Rp 8.593.700.000 Pada saat tanaman dinyatakan telah menghasilkan, maka perusahaan akan
mencatatnya sebagai berikut: TM Karet
Rp 8.593.700.000 TBM Karet - By. Pembibitan
Rp 1.750.000.000 TBM Karet - By. Persiapan Lahan
Rp 78.000.000 TBM Karet - By. Penanaman
Rp 188.000.000 TBM Karet - By. Pemupukan
Rp 3.100.000.000 TBM Karet - By. Basmi gulmalalang
Rp 1.450.000.000 TBM Karet - By. Sensus
Rp 7.700.000 TBM Karet - By. Perlengkapan
Rp 120.000.000 TBM Karet - By. Tidak langsung
Rp 1.900.000.000
Universitas Sumatera Utara
4. Penyusutan Aktiva Tetap Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan