Latar Belakang Masalah Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap Dan Penerapan Metode Depresiasi Pada PT. Bakrie Sumatera Plantations, TBK.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam menghadapi perkembangan dunia usaha yang semakin maju sebuah perusahaan yang didirikan harus memiliki suatu tujuan agar dapat membuat perusahaan hidup dalam jangka waktu yang panjang, artinya perusahaan harus mempertahankan kelangsungan hidupnya melalui pencapaian tujuan. Sejalan dengan perkembangan perusahaan, kegiatan-kegiatan yang ada di dalam perusahaan menjadi bertambah banyak, baik jenis kegiatan maupun volume kegitan yang dilaksanakan. Seluruh kegiatan di dalam perusahaan merupakan kegiatan yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Kegagalan melaksanakan salah satu kegiatan akan berakibat terhadap kegiatan lainnya baik dalam suatu bagian, maupun dengan bagian yang lain di dalam perusahaan. Untuk mengetahui perusahaan berjalan sesuai dengan kriteria, perusahaan dalam kegiatan operasionalnya memerlukan faktor-faktor produksi. Faktor produksi yang dimiliki perusahaan dapat menghasilkan output baik berupa barang maupun jasa. Faktor produksi ini antara lain seperti aktiva tetap yang nilainya cukup material dalam memfasilitasi dan memperlancar aktifitas operasional perusahaan guna pencapaian tujuan. Aktiva tetap adalah salah satu bagian utama dari kekayaan perusahaan yang berjumlah besar dan mengalami penyusutan dalam satu periode akuntansi accounting period. Menurut Mulyadi 2002 : 179 Aktiva tetap adalah “kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat 1 Universitas Sumatera Utara ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali”. Aktiva tetap dapat diperoleh dengan beberapa cara seperti membeli secara tunai, membeli secara kredit atau angsuran, pertukaran, penerbitan surat berharga, dibangun sendiri, sewa guna usaha atau leasing dan donasi. Cara perolehan aktiva tetap tersebut akan mempengaruhi pencatatan harga perolehan semua aktiva tetap yang digunakan di dalam perusahaan, baik yang masih baru dipakai maupun yang lama memerlukan biaya perawatan dan pemeliharaan agar manfaat aktiva tetap tersebut sesuai dengan perencanaan. Oleh sebab itu harus diadakan penyusutan harta tetap sesuai dengan umurnya dan masa manfaatnya. Aktiva tetap yang digunakan dalam kegiatan normal perusahaan yaitu aktiva yang mempunyai umur ekonomis yaitu lebih dari satu periode akuntansi. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pengolahan yang efektif dan kebutuhan yang sangat tepat dalam penggunaan, pemeliharaan maupun pencatatannya. Aktiva tetap dalam suatu perusahaan merupakan komponen aset yang nilainya relatif lebih besar dari aktiva lainnya. Untuk itu dibutuhkan kebijakan aktiva yang tepat, yang dinilai dari kebijakan cara memperoleh dan penentuan harga perolehannya, estimasi umur ekonomis, metode penyusutan yang digunakan, perbaikan dan penilaian kembali. Perlu diketahui apakah metode penyusutan yang diterapkan oleh perusahaan telah memperhatikan perubahan nilai aktiva tetap tersebut seperti yang ditulis oleh pendapat Warren, Reeve, dan Fees 2005 : 395 “Penurunan harga perolehan karena menurunnya kegunaan sejalan dengan berlakunya waktu dalam penggunaan disebut penyusutan Depreciation”. Universitas Sumatera Utara Dalam menghitung besarnya beban penyusutan yang dapat dibebankan oleh suatu perusahaan dalam suatu periode akuntansi, perusahaan dapat menggunakan metode-metode penyusutan berdasarkan ketentuan standar akuntansi keuangan yang berlaku secara umum dan digunakan secara konsisten sehingga laporan keuangan yang disajikan adalah wajar. PT Bakrie Sumatera Plantations, Tbk. merupakan perusahaaan yang usahanya bergerak dibidang perkebunan karet dan perkebunan kelapa sawit yang memproduksi sendiri hasil perkebunannya. Perusahaan tersebut memiliki berbagai jenis aktiva. Salah satu aktiva yang sangat penting bagi kegiatan usaha perusahaan adalah tanaman menghasilkan TM. Dalam penelitian awal yang dilakukan, diketahui bahwa metode penyusutan yang digunakan oleh perusahaan untuk kepentingan komersial adalah metode garis lurus straight line method. Fenomena yang terjadi pada PT Bakrie Sumatera Plantations, Tbk. menyangkut perhitungan dan penentuan penyusutan aktiva tetap untuk kepentingan komersial, dimana perusahaan tidak memperhitungkan nilai residu dari suatu aktiva. Menurut pengamatan penulis menilai bahwa penyusutan aktiva tetap dan penyusutan dalam akuntansi akan mempengaruhi laporan keuangan perusahaan. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk masalah aktiva tetap ini dalam bentuk skripsi dengan judul “Perlakuan Akuntansi terhadap Aktiva Tetap dan Penerapan Metode Depresiasi pada PT Bakrie Sumatera Plantations, Tbk.”. Universitas Sumatera Utara

B. Perumusan Masalah