Penyusutan Aktiva Tetap Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Penyajian Aktiva Tetap Dalam Laporan Keuangan

B. Analisis Hasil Penelitian

Dalam bab ini penulis akan menganalisa sekaligus memberikan penilaian berdasarkan data dan keterangan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. Analisa dan evaluasi dilakukan terhadap metode penyusutan aktiva tetap yang diterapkan oleh perusahaan.

1. Penyusutan Aktiva Tetap Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan

Dalam bab II telah diuraikan bahwa penyusutan merupakan alokasi sistematis sejumlah aktiva tetap yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat aktiva tersebut. Proses alokasi tersebut dapat dilakukan dengan memilih suatu metode penyusutan yang tepat sesuai dengan pertimbangan manajemen dan diterapkan secara konsisten dari satu periode ke periode berikutnya. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dapat diketahui bahwa untuk pelaporan keuangan, perusahaan menggunakan metode garis lurus untuk menentukan besarnya beban penyusutan untuk tiap periode. Penggunaan metode tersebut diterapkan atas seluruh aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan, kecuali untuk tanah karena tidak dilakukan penyusutan, dengan membagi nilai perolehan aktiva dengan umur penggunaan aktiva tetap tanpa ada nilai residu. Metode tersebut telah diterapkan secara konsisten dan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, untuk seluruh aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Manajemen menetapkan umur aktivanya berdasarkan pengalaman atas penggunaan aktiva dan berdasarkan perkembangan pertumbuhan khusus untuk aktiva tanaman menghasilkan serta pertimbangan berdasarkan lama penggunaan yang diharapkan dari suatu aktiva. Universitas Sumatera Utara

2. Penyajian Aktiva Tetap Dalam Laporan Keuangan

Laporan keuangan konsolidasian disajikan sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan, khususnya Industri Perkebunan, yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam-LK. Kebijakan akuntansi yang signifikan diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian, adalah sebagai berikut: a Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, disusun dengan dasar akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan dasar lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun terkait. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah “Rp”. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung. Laporan keuangan konsolidasian terlampir telah disusun dengan asumsi bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan melanjutkan usahanya secara berkesinambungan. Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah kewajiban lancar konsolidasian telah melebihi jumlah aset lancar konsolidasian sebesar Rp Universitas Sumatera Utara 1.554.325.551. Berkaitan dengan hal tersebut, Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang dalam tahap restrukturisasi atas hutang obligasi yang jatuh tempo pada tahun 2011. Laporan keuangan konsolidasian terlampir tidak mencakup penyesuaian yang berasal dari kondisi tersebut. b Prinsip-Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan seluruh Anak Perusahaan yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak tidak langsung melalui Anak Perusahaan, lebih dari 50 hak suara pada suatu Anak Perusahaan. Walaupun Perusahaan memiliki hak suara 50 atau kurang, pengendalian tetap dianggap ada apabila adanya salah satu kondisi berikut: 1. Mempunyai hak suara yang lebih dari 50 berdasarkan suatu perjanjian dengan investor lainnya 2. Mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional Anak Perusahaan berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian 3. Mampu menunjuk atau memberhentikan mayoritas pengurus Anak Perusahaan 4. Mampu menguasai suara mayoritas dalam rapat pengurus Proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan yang dikonsolidasi disajikan dalam akun “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan Konsolidasian” pada neraca konsolidasian, sedangkan proporsi bagian pemilikan pemegang saham minoritas atas laba atau rugi bersih Universitas Sumatera Utara Anak Perusahaan Konsolidasian disajikan dalam akun “Hak Minoritas atas Laba Rugi Bersih Anak Perusahaan Konsolidasian” pada laporan laba rugi konsolidasian. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan