Karakteristik Klasifikasi Oldeman Tipe A1 Karakteristik Klasifikasi Oldeman Tipe C1 Karakteristik Klasifikasi Oldeman Tipe D1

Sebahagian Kabupaten Mandailing Natal, Sebahagian Kabupaten Samosir, Sebahagian Kabupaten Serdang Bedagai, Sebahagian Kabupaten Toba Samosir, Sebahagian Kabupaten Tapanuli Utara, Sebahagian Kabupaten Simalungun, Sebahagian Kabupaten Simalungun, Sebahagian Kabupaten Asahan, dan Sebahagian Kabupaten Tapanuli Selatan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran G.

4.2.7 Klasifikasi Oldeman Tipe E3

Pembagian Klasifikasi Oldeman Tipe E3 meliputi beberapa kabupaten antara lain: Sebahagian Kabupaten Deli Serdang dan Sebahagian Kabupaten Asahan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran H.

4.3 Karakteristik Hujan

Hasil pembagian Klasifikasi Oldeman di Sumatera Utara yang terdiri atas 7 tujuh wilayah hujan yang memiliki karakteristik yang sangat berbeda untuk masing-masing wilayah antara lain:

4.3.1 Karakteristik Klasifikasi Oldeman Tipe A1

Berdasarkan analisis hasil kajian menunjukkan klasifikasi Oldeman tipe A1 termasuk kedalam pola curah hujan Equatorial, yaitu curah hujan rata-rata setiap wilayah yang berada di Tipe A1 memiliki dua puncak hujan maksimum dimana dicirikan dengan terjadinya puncak hujan tertinggi pertama antara bulan Maret-April dan puncak kedua terjadi antara bulan Oktober-Nopember. Nilai curah hujan tahunan di Tipe A1 rata-rata sebesar 4500 mm dengan rata-rata curah hujan bulanan sebesar 378 mm. Demikian pula dengan rata-rata curah hujan maksimum bulanannya terjadi pada bulan Nopember sebesar 548 mm minimum pada bulan Juni 251 mm. Untuk lebih jelas dapat di lihat pada gambar 4.1. 44 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1.Grafik Curah Hujan Rata-rata Bulanan Tipe A1

4.3.2 Karakteristik Klasifikasi Oldeman Tipe C1

Berdasarkan analisis hasil kajian menunjukkan klasifikasi Oldeman tipe C1 termasuk kedalam pola curah hujan Equatorial, yaitu curah hujan rata-rata setiap wilayah yang berada di Tipe C1 memiliki dua puncak hujan maksimum dimana dicirikan dengan terjadinya puncak hujan tertinggi pertama antara bulan Mei-Juni dan puncak kedua terjadi antara bulan Oktober-Nopember. Nilai curah hujan tahunan di Tipe C1 rata-rata sebesar 2200 mm dengan rata-rata curah hujan bulanan sebesar 183 mm. Demikian pula dengan rata-rata curah hujan maksimum bulanannya terjadi pada bulan Oktober sebesar 288 mm serta minimum pada bulan Pebruari sebesar 93 mm. Untuk lebih jelas dapat di lihat pada gambar 4.2. 45 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2.Grafik Curah Hujan Rata-rata Bulanan Tipe C1

4.3.3 Karakteristik Klasifikasi Oldeman Tipe D1

Berdasarkan analisis hasil kajian menunjukkan klasifikasi Oldeman tipe D1 termasuk kedalam pola curah hujan Equatorial, yaitu curah hujan rata-rata setiap wilayah yang berada di Tipe D1 memiliki dua puncak hujan maksimum dimana dicirikan dengan terjadinya puncak hujan tertinggi pertama antara bulan Maret-April dan puncak kedua terjadi antara bulan Nopember. Nilai curah hujan tahunan di Tipe D1 rata-rata sebesar 2100 mm dengan rata-rata curah hujan bulanan sebesar 182 mm. Demikian pula dengan rata-rata curah hujan maksimum bulanannya terjadi pada bulan Nopember sebesar 255 mm serta minimum pada bulan Juni 111 mm. Untuk lebih jelas dapat di lihat pada gambar 4.3. 46 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3.Grafik Curah Hujan Rata-rata Bulanan Tipe D1

4.3.4 Karakteristik Klasifikasi Oldeman Tipe D2