Earning Per Share EPS Auto Teler Machine ATM

dikeluarkan dari bursa. Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi maka pemegang saham akan menempati posisi lebih rendah dibanding kreditor atau pemegang obligasi dalam hal pelunasan hak jika semua aset perusahaan dijual. 4.Saham dikeluarkan dari bursa Saham perusahaan di-delist dari bursa umumnya dikarenakan kinerja yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan dividen secara berturut-turut selama beberapa tahun dan berbagai kondisi lainnya sesuai peraturan pencatatan efek di bursa. 5. Saham dihentikan sementara suspense Saham di-suspend berarti saham tersebut dihentikan perdagangannya sementara oleh Otoritas Bursam dan pemodal tidak diperolehkan menjual saham sampai suspend itu dicabut. Suspend biasanya berlangsung dalam waktu singkat, misalnya satu sesi perdagangan namun dapat pula berlangsung dalam hari perdagangan. Perusahaan yang di-suspend oleh Otoritas Bursa biasanya karena sahamnya mengalami lonjakan harga yang luar biasa.

2.7 Earning Per Share EPS

Earning Per Share EPS merupakan ukuran penting yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Earning Per Share EPS adalah keuntungan perusahaan yang bisa dibagikan kepada pemegang saham. Tapi dalam prakteknya, tidak semua keuntungan ini dapat dibagikan, ada sebagian yang ditahan sebagai laba ditahan. Menurut Ang 1997, Earning Per Share EPS merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku dengan jumlah Universitas Sumatera Utara saham yang diterbitkan. Secara matematis Earning Per Share EPS dapat dirumuskan sebagai berikut Soedijono, 1993: Kemampuan sebuah perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dalam per lembar saham merupakan indikator fundamental keuangan perusahaan yang nantinya menjadi acuan para investor dalam memilih saham. Oleh karena penilaian yang akurat dan cermat bisa meminimalkan resiko sekaligus membantu investor dalam meraih keuntungan.

2.8 Pendapatan

2.8.1 Pengertian Pendapatan

Dalam usaha pemberian pembiayaan Bank selalu memberikan kepercayaan kepada nasabah dengan memegang jaminan material dan keuntungan pembiayaan. Bank menerima imbalan yang merupakan pendapatan yang terdiri dari bunga pinjaman dan provisi. Dalam kaitannya dengan pemberian pembiayaan maka pendapatan bank merupakan penerimaan yang berasal dari provisi dan bunga pembiayaan.

2.8.2 Pendapatan Fee Based Income

Fee Based Income pendapatan biaya dasar yaitu pendapatan yang diperoleh oleh suatu lembaga keuangan Bank maupun lembaga keuangan non- Bank dari suatu beban operasional dan lainnya atas jasa yang telah diberikan oleh lembaga-lembaga tersebut. Misalnya, suatu lembaga keuangan Bank memberikan jasa dengan diluncurkannya ATM Box yang bertujuan agar masyarakat dapat melakukan transaksi secara mudah, dengan begitu Bank akan menarik suatu Universitas Sumatera Utara beban operasional pada setiap kali transaksi keuangan pada Bank lain yang kemudian menjadi beban operasional yang dikenakan kepada nasabah yang melakukan transaksi antar Bank. Setiap Bank memiliki suatu sasaran utama bagi kelangsungan hidup perusahaannya salah satunya adalah pendapatan ataupun pendapatan dasar . Adapun tujuan pendapatan dasar adalah memperoleh keuntungan dan membiayai kewajiban-kewajibannya seperti membayar gaji pegawai, membayar bonus, margin dan lain-lain. Untuk itu Bank berusaha menyediakan berbagai produk dan jasa kepeda masyarakat dimana dari produk dan jasa ini diharapkan memberikan pendapatan bagi Bank.

2.9 Auto Teler Machine ATM

A TM Automated teller machine-anjungan tunai mandiri adalah suatu produk Bank yang yang diberikan kepada nasabah simpanan pihak ketiga yaitu pemilik rekening tabungan atau rekening rekening lainnya yang ditentukan oleh bank atas nama pribadi bukan atas nama lembaga ATM Auto Teller Machine-anjungan tunai mandiri merupakan system pelayanan yang diberikan kepada nasabah secara elektronik dengan menggunakan komputer untuk mengupayakan penyelesaian secara otomatis dari sebagian fungsi yang biasanya dilakukan oleh teller. Mesin ATM dapat menggantikan fungsi Teller untuk melayani beberapa transaksi perbankan. ATM Automated Teller Machine sering disebut sebagai produk elektronik Bank yang berupa mesin ATM yang memiliki berbagai kegunaan dalam transaksi keuangan. Pemerintah menetapkan undang-undang perbankan Universitas Sumatera Utara yang mengatur tentang ATM beserta kegunaannya dalam Undsang-Undang Perbankan Bab 1 pasal 1, dalam ketentuan umum Perbankan. ā€¯Anjungan tunai mandiri ATM adalah kegiatan kas yang dilakukan secara elektronis untuk memuidahkan nasabah antara lain dalam menarik atau menyetor secara tunai atau melakukan pembayaran melalui pemindahbukuan dan memperoleh informasi mengenai saldo, mutasi rekening nasabah. Sumber: Peraturan Bank Indonesia tentang Bank Umum. Jenis-jenis ATM pada umumnya meliputi : 1. ATM multi fungsi ATM multi fungsi adalah ATM yang dipakai untuk berbagai transaksi perbankan baik tunai maupun non-tunai. 2. ATM tarik tunai ATM yang disediakan khusus untuk penarikan tunai. 3. ATM non-tunai ATM yang disediakan khusus untuk transaksi non-tunai. ATM non-tunai memiliki semua fitur yang terdapat pada ATM multi fungsi kecuali untuk transaksi tarik tunai. 4. ATM setoran tunai Universitas Sumatera Utara ATM yang disediakan khusus untuk transaksi seroran tunai bebas bea baik rekening sendiri maupun pemilik rekening lainnya Beberapa jenis transaksi yang dapat dilakukan dengan menggunakan ATM adalah: a. Penarikan uang tunai b. Transfer antar rekening dalam bank yang sama atau yang berbeda c. Pembayaran tagihan tagihan listrik, telepon, air, pembelian pulsa dan lain-lain d. Setoran tunai e. Berbagai jenis kegiatan perbankan lainnya

2.10 Hubungan Transaksi ATM dengan Peningkatan Pendapatan Fee

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Earning Per Share terhadap Harga Saham Perusahaan Basic Industry And Chemicals yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012

2 60 104

Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Shara Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2012

1 43 69

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Pada Tahun 2006-2010

9 80 121

Analisis Pengaruh Rasio leverage, Profitabilitas, Earning per share dan Ukuran perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

5 68 100

Pengaruh Earning Per Share, ROE, ROA, DER Dan Earning Growth Terhadap Price To Book Value Pada Perusahaan Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 54 82

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dengan Earning Per Share sebagai variabel moderating pada perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009

3 32 120

Analisis Pengaruh Earning Per Share, Dividend Per Share dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2009.

0 47 93

Pengaruh Earning Per Share, Dividend Per Share, dan Financial Leverage Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Food & Beverage Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

9 67 115

Analisis Pengaruh Financial Leverage terhadap Earning Per Share Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

8 122 98

Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 85 93