Factor VIF dan nilai Tolerance. Bila nilai VIF kurang dari 5 dan nilai toleransi lebih dari 0,10 maka disimpulkan tidak terdapat multikolinieritas dalam model
regresi, begitu juga sebaliknya Bila nilai VIF lebih besar dari 5 dan nilai toleransi kurang dari 0,10 maka disimpulkan terdapat multikolinieritas dalam model
regresi. Hasil uji multikolinieritas disajikan dalam Tabel 4.8 berikut ini.
Tabel 4.8 Uji Multikolinieritas
Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa dari masing-masing variabel independen adalah
tolerance value 0,1
VIF 5 dari masing-masing variabel independen
Dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinieritas.
4.3.2 Analisis Regresi
Regresi Linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antar beberapa variabel bebas X dengan variabel terikat Y. Model persamaan
regresi ini yaitu:
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Const ant
-54.728 87.836
-.623 .538
ATM .043
.008 .658 5.526
.000 .933
1.072 NIM
10.373 11.812
.108 .878
.387 .883
1.132 NPL
28.164 9.223
.370 3.054 .005
.901 1.110
a. Dependent Variable: EPS
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9 Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -54.728
87.836 -.623
.538 ATM
.043 .008
.658 5.526
.000 NIM
10.373 11.812
.108 .878
.387 NPL
28.164 9.223
.370 3.054
.005 a. Dependent Variable: EPS
Hasil pengolahan data model regresi berganda adalah sebagai berikut:
Y = -54,728 + 0.043 Jumlah ATM + 10,373 Net Interest Margin + 28,164 Non Performing Loan + e.
Persamaan dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Konstanta sebesar -54,728 menyatakan bahwa jika Jumlah ATM, Net
Interest Margin NIM, Non Performing Loan NPL adalah nol, maka nilai Earning per Share EPS yang terjadi adalah -54,728.
b. Koefisien regresi variable Jumlah ATM adalah 0.043. Hal ini menunjukkan bahwa setiap adanya kenaikan Jumlah ATM satu satuan maka akan ada
kenaikan Earning per Share EPS sebesar 0.043 satuan dengan asumsi variabel lain tetap.
c. Koefisien regresi variable Net Interest Margin NIM adalah 10,373. Hal ini menunjukkan bahwa setiap adanya kenaikan Net Interest Margin NIM satu
Universitas Sumatera Utara
satuan maka akan ada kenaikan Earning per Share EPS sebesar 10,373 satuan dengan asumsi variabel lain tetap.
d. Koefisien regresi variable Non Performing Loan NPL adalah 28,164. Hal ini menunjukkan bahwa setiap adanya kenaikan Non Performing Loan
NPL satu satuan maka akan ada kenaikan Earning per Share EPS sebesar 28,164 satuan dengan asumsi variabel lain tetap.
4.3.3 Koefisien Determinasi
Model persamaan determinasi ini yaitu:
Tabel 4.10 Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .785
a
.616 .576
119.24626 a. Predictors: Constant, NPL, ATM,
NIM Hasil uji determinan pada Tabel 4.10 memperlihatkan bahwa:
a. Nilai R = 0.785 yang berarti hubungan antara variable Jumlah ATM, Net Interest Margin NIM, Non Performing Loan NPL terhadap Earning
Per Share EPS adalah sebesar 78,5. Artinya hubungan tersebut erat. b. Adjusted R Square sebesar 0.616 yang berarti 61,6 faktor-faktor dari
Earning per Share dapat dijelaskan oleh variable Jumlah ATM, Net Interest Margin NIM, sedangkan selebihnya sebesar 38,4 dijelaskan
oleh faktor lain yang tidak diteliti di dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
c. Standard Error of Estimate atau standar deviasi digunakan untuk mengukur nilai variasi dari nilai yang diprediksi. Standar deviasi dalam
penelitian adalah sebesar 119.24626
4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian