50 memiliki potensi untuk pertumbuhan yang lebih cepat karena tingginya tingkat
pendegrasian [6]. Berikut gambar yang menunjukkan pengaruh suhu terhadap perubahan nilai
VSS.
Gambar 4.10 Pengaruh Suhu Terhadap Perubahan Nilai VSS
Dari gambar 4.10 terlihat bahwa perubahan nilai VSS semakin meningkat dengan meningkatnya suhu. Pada kondisi mesofilik perubahan nilai VSS meningkat
yaitu dari 193620 mgl ke 216120 mgL dan termofilik 200840 mgL ke 236120 mgL. VSS merupakan komponen biomassa untuk menyatakan konsentrasi
mikroorganisme bahan organik dari POME [42], yang merupakan populasi mikroba, mikroba hidup dan mati, dan hancuranya sel [56]. Griffin et all melaporkan bakteri
metanogen merupakan kelompok bakteri yang membatasi adaptasi pada kondisi termofilik [9]. Secara khusus tingkat pertumbuhan yang optimal dari setiap bakteri
terjadi pada rentang suhu terbatas, setelah kisaran suhu terlampaui tingkat pertumbuhan menurun cepat karena denaturasi protein [9] dan bakteri metanogen
sangat sensitif terhadap perubahan suhu [32].
4.5 PERUBAHAN NILAI CHEMICAL OXYGEN DEMAND COD
COD merupakan ukuran tak langsung dari jumlah senyawa organik baik yang dapat terbiodegradasi maupun yang tidak dapat terbiodegradasi. Gambar 4.11
menunjukkan perubahan nilai COD.
50000 100000
150000 200000
250000
25 30
35 40
45 50
55 60
P er
ub a
ha n
VSS m
g L
Suhu
o
C
Termofilik Mesofilik
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
51 Gambar 4.11 Profil Perubahan Nilai COD Selama ProsesMetanogenesis
Dari gambar 4.11 diatas dapat dilihat bahwa perubahan nilai COD mengalami peningkatan meskipun pada awal loading up mengalami penurunan yang
sangat drastis, yaitu dari 20900 mgL menurun ke 2123 mgL disebabkan karena terurainya zat organik pada awal proses dan mikroorganisme mengalami penyesuaian
diri disebabkan zat organik yang diumpankan mulai di atur dengan variasi HRT 40 lalu cenderung meningkat seiring menurunnya HRT dan meningkatnya suhu. Pada
suhu mesofilik nilai COD sebesar 3327 mgL sedangkan pada suhu termofilik nilai COD sebesar 10250 mgL.
Analisis COD ini dilakukan untuk mengetahui sifat biodegradabilitas limbah organik. Jika nilai COD rendah menunjukkan kandungan senyawa organik
didalam effluent akan rendah dan sebaliknya jika nilai COD tinggi maka kandungan senyawa organik didalam effluent juga tinggi [21]. Tingginya penguraian COD untuk
peningkatan temperatur, mengindikasikan tingginya aktivitas biologi [12]. Penurunan COD menunjukkan bahwa mikroorganisme bekerja dengan baik sehingga proses
dapat berlangsung karena dapat mendegradasikan senyawa-senyawa organik didalam limbah cair [21] juga berarti bahwa penurunan bahan organik dan dikonversi untuk
produksi total biogas, menandakan adanya konsumsi asam untuk produksi metan [53].
5000 10000
15000 20000
25000
10 20
30 40
50 60
70
Nila i
CO D
m g
L
Hari Ke-
COD mgL
Loading Up
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
52
4.6 DEGRADASI KANDUNGAN ORGANIK
Hasil akhir dari biogas tergantung pada komposisi dan biodegradasi dari bahan baku organik, tetapi tingkat produksinya akan tergantung pada populasi
mikroorganisme, kondisi pertumbuhan mereka, dan suhu fermentasi. Laju degradasi bahan organik ini menunjukkan seberapa besar zat organik yang dikandung dari
substrat POME terurai menjadi biogas. Berikut gambar laju degradasi zat organik VS dan COD.
Gambar 4.12 Profil Perubahan Degradasi Kandungan Organik Selama Proses Metanogenesis
Dari gambar 4.12 terlihat bahwa selama proses metanogenesis degradasi zat organik cenderung meningkat meskipun terjadi penurunan dibeberapa titik namun
tidak begitu signifikan. Penurunan HRT akan mempersingkat waktu kontak mikroorganisme
yang berpengaruh
pada degredasi
mikrorganisme yang
menyebabkan konsentrasi sel yang sangat rendah [6]. Berdasarkan teori, tingginya penguraian COD untuk peningkatan
temperatur, mengindikasikan tingginya aktivitas biologi [12]. Penurunan COD menunjukkan bahwa mikroorganisme bekerja dengan baik sehingga proses dapat
berlangsung karena dapat mendegradasikan senyawa-senyawa organik didalam limbah cair [21] juga berarti bahwa penurunan bahan organik dan dikonversi untuk
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
10 20
30 40
50 60
70
Deg ra
da si
K a
nd un
g a
n O rg
a nik
Hari Ke-
VS COD
Loading Up
8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD
53 produksi total biogas, menandakan adanya konsumsi asam untuk produksi metan
[53]. Berikut gambar pengaruh suhu terhadap degradasi kandungan organik.
Gambar 4.13 Pengaruh Suhu Terhadap Degradasi Kandungan Organik
Dari gambar 4.13 terlihat bahwa semakin meningkatnya suhu maka degradasi VS dan COD akan semakin meningkat. Pada kondisi mesofilik laju
degradasi VS dan COD secara berurut diperoleh maksimum sebesar 80; 76 dan pada kondisi termofilik sebesar 80; 81. Jika dibandingkan dengan tabel 2.5 laju
degradasi kandungan organik pada penelitian ini tidak jauh berbeda yaitu untuk kondisi mesofilik secara berurut untuk VS dan COD yaitu 72 dan 97 sedangkan
untuk kondisi termofilik sebesar 79 dan 70,32 namun penelitian ini diperoleh pada HRT 4. Berdasarkan teori, tingginya penguraian COD untuk peningkatan
temperatur, mengindikasikan tingginya aktivitas biologi [12]. Peningkatan COD menunjukkan bahwa mikroorganisme bekerja dengan baik sehingga proses dapat
berlangsung karena dapat mendegradasikan senyawa-senyawa organik didalam limbah cair [21] juga berarti bahwa penurunan bahan organik dan dikonversi untuk
produksi total biogas, menandakan adanya konsumsi asam untuk produksi metan [53].
4.7 PRODUKSI BIOGAS