POTENSI EKONOMI Dr. Eng. Rondang Tambun, ST. MT selaku Dosen Penguji

23

2.5.6 Pengadukan

Pengadukan agitasi dilakukan untuk mendapatkan campuran substrat yang homogen dengan ukuran partikel yang kecil. Pengadukan selama proses dekomposisi untuk mencegah terjadinya benda-benda mengapung pada permukaan cairan dan berfungsi mencampur metanogen dengan substrat. Pengadukan juga memberikan kondisi temperatur yang seragam dalam biodigester, juga berpengaruh terhadap produksi biogas, agitasi dapat meningkatkan intensitas kontak antara organisme dan substrat, dibandingkan tanpa agitasi. Pengadukan dimaksudkan agar kontak antara limbah segar dan bakteri perombak lebih baik, dan menghindari padatan terbang atau mengendap, yang akan mengurangi keefektifan digester dan menimbulkan ‘plugging’ gas dan lumpur. Pemberian agitasi berpengaruh lebih baik dibandingkan tanpa agitasi dalam peningkatan laju produksi gas. Agitasi pada 100 rpm dapat meningkatkan produksi biogas [20].

2.5.7 Zat Racun Toxic

Faktor lain yang berpengaruh terhadap aktivitas mikroorganisme anaerobik adalah kehadiran dari komponen senyawa toxic. Mereka dapat terbawa ke dalam sistem digestasi anaerobik bersamaan dengan umpan atau dihasilkan selama proses berlangsung. Aplikasi dari permulaan nilai komponen toxic sangat sulit. Di satu sisi karena banyak komponen material yang terikat dengan proses kimia, dan disisi lain karena kapasitas dari mikroorganisme anaerobik untuk beradaptasi, dengan beberapa batas untuk menghubungkan kondisi untuk kehadiran komponen toksik [19].

2.6 POTENSI EKONOMI

Penelitian ini memanfaatkan limbah cair pabrik kelapa sawit, merupakan salah satu limbah agroindustri yang paling sering menyebabkan polusi dan merupakan limbah terbesar dari proses pengolahan kelapa sawit [3], minyak kelapa sawit adalah sumber penting untuk produksi biogas yang merupakan energi terbarukan, yang tersedia 43.100.000 ton atau 27 dari total produksi minyak dan lemak nabati didunia, diikuti oleh minyak kedelai [6]. Laju produksi kelapa sawit perbulan cenderung fluktuasi, artinya limbah yang dihasilkan juga mengalami fluktusi sedangkan energi yang dibutuhkan semakin meningkat. Untuk itu, penelitian 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 24 ini dilakukan untuk mengatasi ketidakseimbangan tersebut yang sangat berpotensi menguntungkan dikarenakan kandungan metana yang sangat tinggi yang dihasilkan pada penelitian ini sesuai gambar 4.17 yaitu mencapai 69 per hari. Dari hasil penelitian, produk yang dihasilkan, pada HRT 4, dengan kandungan metana maksimum 69 produksi biogas dihasilkan 0,78Lhari. Volume metana yang terbentuk = 69 x 0,78Lhari = 0,5382 Lhari = 5,382 x 10 -4 m 3 hari Diketahui, ρ CH 4 = 0,68 kgm 3 [47] Massa metana CH 4 = ρ CH 4 x Volume CH 4 = 0,68 kgm 3 x 5,382 x 10 -4 m 3 hari = 3,65976 x 10 -4 kghari Harga biogas adalah 1200kg [56], sehingga total penjualan 3,65976 x 10 -4 kghari biogas adalah = Rp. 0,44hari. Meskipun dari nilai harga tidak begitu menjanjikan namun potensi ekonomi dari energi sangat begitu menguntungkan yaitu : 1. Tingginya kandungan metana yang dihasilkan, yang dapat diubah menjadi energi panas dan listrik [48] 2. Sangat sedikitnya H 2 S yang terbentuk bahkan hampir tidak terdeteksi. 3. Dan merupakan pengolahan yang ramah lingkungan karena mampunya mendegradasikan limbah organik menjadi metana. 4. Proses dua tahap ini ini mengurangi resiko akumulasi intermediet beracun seperti asam lemak volatil yang dapat menghambat metanogen [49] 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 LOKASI PENELITIAN