INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI SEJARAH KELOMPOK KOMPETENSI J
40
komunis. Disamping itu proses unifikasi Jerman antara Jerman Barat dan Jerman Timur yang pasca Perang Dunia II terpecah namun pada akhirnya menyatu lagi.
Dalam jaman modern ini, nasionalisme merujuk berdasarkan nasionalisme secara etnik dan keagamaan. Nasionalisme dapat menonjolkan
dirinya sebagai bagian paham negara atau gerakan yang populer berdasarkan pendapat warga negara, etnis, budaya, keagamaan dan ideologi itu sendiri.
Pada abad ke- 20 muncul tiga wujud vitalitas nasionalisme kerakyatan yang dapat membahayakan integritas suatu negara. Pertama, munculnya
gerakan-gerakan yang memperjuangkan otonomi politik demi alasan otonomi daerah. Kedua
, tumbuhnya kekuatan ”fundamentalis relegius’, sebagai seruan untuk menghambat atau menghentikan modernisasi yang pada umumnya
bersifat anti-barat. Hal ini terjadi di Iran, Afghanistan, Irak dan beberapa negara di Timur Tengah lainnya. Ketiga, bangkitnya kekuatan nasionalisme kerakyatan
kontemporer, dimana kelompok minoritas menegaskan etnisitasnya. Hal ini terjadi dalam kasus konflik antara Azerbaijan dan Armenia mengenai wilayah
Nagorny Karabakh, dan antara etnis Serbia dengan Kroasia ataupun Muslim Bosnia, protes suku Aborigin di Australia terhadap diskriminasi pemerintah
kepada suku pedalam Australia serta lain-lainnya. Kasus- kasus tadi mengakibatkan kebencian rasial yang berakhir dengan perang saudara.